Event Industry, Bagaimana Sepak Terjangnya di Kala Pandemi Covid-19?
Event industry menjadi salah satu industri yang paling cepat terdampak pandemi. Sayangnya, proses pemulihan yang dibutuhkan pun tergolong paling panjang. Saat beberapa industri sudah mulai bangkit, event belum bisa menemukan ritme yang sesuai.
Meski begitu, bukan berarti pandemi menjadi kelengseran event industry. Justru sebaliknya, masa pandemi bisa membuka lebih banyak peluang yang belum pernah dieksplorasi sebelumnya. Dalam BINUS BUSINESS SCHOOL Indonesia Business Outlook 2022: Conference, Tubagus Rahmad Utama, CEO Loket.com, membagikan insight mengenai sepak terjang Event Industry masa pandemi Covid-19. Mari simak bersama!
Dampak Pandemi Terhadap Berbagai Sektor
Pandemi menimbulkan dampak yang begitu terasa bagi sektor pariwisata, event, dan kreatif. Di awal terjadinya pandemi (tahun 2020), industri penerbangan harus rela kehilangan lebih dari 60% penumpang. Tak jarang dalam satu penerbangan, jumlah penumpang bisa dihitung dengan jari karena kebijakan social distancing.
Begitu juga dengan dunia perhotelan. Tingkat okupansi ruangan menurun hingga 50%. Bahkan hotel harus membatasi layanan yang diberikan. Hal yang sama juga dialami sektor event hiburan. Sekitar 75% kursi tak terisi sepanjang tahun 2020. Beberapa event bahkan dibatalkan karena dikhawatirkan akan menyebabkan penyebaran virus.
Mati Suri Industri Event, Pariwisata, dan Kreatif
Bisa dibilang, kala itu industri event, pariwisata, dan kreatif memasuki periode mati suri. Memang tidak aktif, tapi juga tidak bisa dikatakan menghilang sepenuhnya.
Ini karena demand terhadap sektor tersebut pada dasarnya masih ada. Hanya saja, masyarakat tidak bisa bebas menikmati produk dan jasa dari ketiga sektor tersebut karena alasan keamanan. Jika menerapkan metode operasional yang lama, tentu tidak akan sesuai dengan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus.
6 Prediksi Tentang Masa Depan Industri Event
Menurut pria yang akrab disapa Bagus Rahmad tersebut, pandemi bukanlah akhir dari industri event. Pandemi justru mendorong terjadinya transformasi industri di masa depan. Berikut adalah prediksi masa depan industri event:
- Perspektif yang bergeser
Seperti yang telah disebutkan, demand terhadap penyelenggaraan event sebenarnya selalu ada. Hanya saja, pandemi telah menggeser perspektif masyarakat dalam memilih event yang ingin mereka datangi. Jika dahulu mereka tidak keberatan untuk mendatangi event luar negeri, kini mereka mempertimbangkan opsi yang ada di dalam negeri.
Pasalnya, pandemi memunculkan kebijakan yang membuat prosedur bepergian menjadi lebih rumit dan kurang efisien. Ini bisa menjadi peluang yang baik untuk event dalam negeri.
- Online event sebagai alternatif
Di masa pandemi, online event menjadi opsi alternatif yang populer. Konser-konser dan perhelatan beralih ke media digital. Meski atmosfer yang ditawarkan berbeda, nyatanya justru banyak rekor baru muncul karena transisi ini.
Salah satu contohnya adalah boy grup asal Korea Selatan, BTS, yang berhasil menjual tiket online concert hingga US$62 juta dengan penonton lebih dari 900.000 audiens. Menariknya, saat kemudian menggelar konser hybrid, jumlah penonton online BTS pun tetap fantastis. Ini menunjukkan bahwa offline dan online bisa dijalankan beriringan.
- Harus lebih fokus pada inovasi layanan
Beberapa event online dan hybrid selama pandemi justru menunjukkan bahwa industri event semakin maju. Misalnya, dulu konsumen sering dibayangi masalah calo tiket. Selama pandemi, gangguan tersebut bisa ditekan dan bahkan dihilangkan. Sebab, terdapat teknologi yang mengharuskan tiket hanya bisa dimiliki oleh satu orang. Inovasi seperti inilah yang harus menjadi fokus di masa depan.
- Bukti vaksinasi sebagai standar
Jika dulu proses verifikasi tiket hanya membutuhkan identitas, kini juga harus dilengkapi dengan bukti vaksinasi. Memang lebih repot, namun jaminan keamanannya lebih baik. Terlebih kini penyedia seperti Loket.com juga sudah mengembangkan sistem yang memudahkan proses verifikasi. Di samping itu, protokol kesehatan juga menghadirkan solusi atas masalah sanitasi yang kerap mengganggu fasilitas event.
- Lebih banyak event outdoor
Pandemi menyebabkan event indoor amat dibatasi. Alih-alih menganggapnya sebagai hambatan, hal ini justru bisa menjadi kesempatan untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi event outdoor.
- Strategi yang responsif dan fleksibel
Serangan virus Covid-19 menyebabkan situasi menjadi sulit untuk diprediksi. Untuk bisa tetap bertahan, pelaku industri event sebisa mungkin menerapkan strategi yang responsif dan fleksibel. Jangan pernah terpaku pada satu cara saja, coba pertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang ada dan terus beradaptasi terhadap perubahan.
Meski selama pandemi banyak event yang harus ditunda, nyatanya masih banyak cara untuk menghadirkan hiburan yang sama, atau bahkan lebih menarik. Semoga sharing dari Tubagus Rahmad Utama selaku CEO Loket.com ini bisa menginspirasi Anda yang sedang belajar tentang industri event di BINUS BUSINESS SCHOOL, ya!