Mau Jadi Pebisnis Sukses? Jangan Lupakan Mindset Bisnis Ini!
Dalam mengembangkan bisnis, pola pikir—atau disebut juga mindset—adalah salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan bisnis tersebut. Dengan mindset bisnis yang tepat, seseorang dapat mengambil keputusan bisnis secara lebih baik sehingga mencapai goals bisnis mereka dengan lebih mudah.
Contohnya seperti yang disampaikan oleh Delia Yuniar, pemilik bisnis Batik Smile Semarang yang sempat menjadi pembicara dalam acara bertajuk “Strategi Pengembangan Bisnis UMKM di Wilayah Jawa Tengah Pasca Pandemi Covid-19”. Dengan mindset bisnis yang tepat, mahasiswi MM Blended Learning BINUS Business School ini berhasil melewati krisis pada masa pandemi kemarin. Memang, mindset seperti apa yang dimaksud?
3 Mindset Bisnis yang Harus Dimiliki Entrepreneur
Sebagai seorang entrepreneur, seseorang harus memiliki mindset bisnis yang tepat agar dapat bertahan dari segala rintangan. Sebagai seorang pegiat bisnis UMKM, Delia Yuniar memiliki pendapatnya sendiri mengenai mindset seperti apa yang harus dimiliki oleh seorang pebisnis. Berikut adalah mindset bisnis yang harus dimiliki entrepreneur menurut Delia:
– Mudah beradaptasi
Apa pun bidang bisnisnya, dunia pasti selalu berubah, entah itu teknologi pendukung produksi, permintaan pasar, atau hal lainnya. Bahkan, perubahan tersebut terkadang dapat berdampak masif bagi suatu bisnis. Contoh nyatanya adalah pandemi yang terjadi pada tahun 2020 kemarin. Oleh karena itu, seorang entrepreneur harus memiliki mindset untuk adaptif.
“Sebagai seorang entrepreneur, kita harus mengikuti perkembangan zaman, inovatif dengan produk-produk kita. Jadi, kita enggak bisa stuck di satu sisi aja, tapi kita harus bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pasar dan konsumen kita,” ujar Delia.
Perkataan tersebut terbukti pada saat pandemi kemarin. Karena penjualan terus menurun dan toko tidak diperbolehkan buka, Delia harus memutar otak untuk memastikan bahwa karyawannya tetap memiliki pekerjaan. Akhirnya, ia memutuskan untuk beradaptasi dengan keadaan. Para penjahit yang tadinya hanya menjahit batik, saat itu juga membuat Alat Pelindung Diri atau APD untuk petugas medis di Semarang. Delia sendiri terinspirasi karena adanya kelangkaan APD yang terjadi di lingkungannya.
Tidak berhenti di situ, Delia terus beradaptasi dengan keadaan. Setelah persediaan APD semakin banyak, ia kembali berjualan batik. Tapi kali ini, ia juga memiliki produk baru, yaitu masker batik.
– Mau bersosialisasi
Mindset berikutnya yang harus dimiliki oleh seorang pebisnis adalah mau untuk bersosialisasi. Sosialisasi tersebut tidak terbatas dengan karyawan atau konsumen saja, tetapi juga dengan pebisnis lainnya atau bahkan orang-orang di sekitar lingkungan bisnis. Tujuannya simpel, yakni agar terjalin relasi yang bagus antara pebisnis dengan pihak lain tersebut.
Hal yang serupa juga disampaikan oleh Delia, “Kita enggak lupa buat sosial dengan orang-orang sekitar kita, baik dengan karyawan maupun dengan orang-orang di sekitar toko. Kita juga harus jaga relasi dengan konsumen, termasuk dengan produsen yang bekerja sama dengan kita.”
Dalam kasus Delia, ia memiliki cara yang unik untuk melakukan sosialisasi tersebut. Setiap hari Jumat, ia memiliki program yang disebut Jumat Berkah. Jadi, setiap hari Jumat, Delia dan keluarga akan membagikan makanan ke semua karyawan yang bekerja. Tidak berhenti di situ, ia juga membagikan makanan ke tetangga di sekitar toko.
Selain itu, setiap bulannya Delia juga memiliki acara terjadwal, yaitu berkunjung ke panti asuhan. Jadi, bisnisnya telah bekerja sama dengan salah satu panti asuhan untuk mengadakan acara seperti bagi-bagi makanan atau barang kebutuhan lainnya yang diperlukan.
– Harus memiliki suatu kelebihan
Terakhir, seorang pebisnis harus bisa menawarkan suatu kelebihan. Saat ini, memulai bisnis di bidang apa pun cukup sulit karena banyaknya persaingan antarbisnis. Untuk menang dalam persaingan tersebut, seorang entrepreneur harus memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh pebisnis lain. Dengan begitu, bisnis dari entrepreneur tersebut dapat terlihat mencolok di antara bisnis-bisnis lainnya.
Persaingan antarbisnis yang ketat juga dihadapi oleh Delia. Sebagai seorang entrepreneur di bidang produsen batik, cukup sulit bagi Delia untuk memasarkan produknya di antara banyaknya produsen batik lainnya. Apalagi, toko yang ia miliki berbasis di Kota Semarang, salah satu kota yang terkenal akan industri batiknya. Namun, ia memiliki solusi untuk mengatasi hal tersebut.
Dalam menjalankan bisnisnya, Delia menawarkan beberapa kelebihan untuk para konsumennya. Pertama, ia dan tim akan menyambut konsumen dengan motto 3S, yaitu senyum, sapa, dan salam. Keramahan tersebut ditujukan untuk membuat konsumen merasa nyaman selama berbelanja di toko.
Berikutnya, ia juga menawarkan jasa penjahitan batik seragam yang cepat. Baik pemesanan dalam jumlah kecil ataupun besar, Delia akan memastikan bahwa proses penjahitannya bisa dilakukan dalam waktu sekitar dua minggu saja.
Itulah dia tiga mindset utama yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur. Bagaimanapun juga, bisnis akan sulit berkembang jika tidak dibarengi dengan mindset yang tepat. Jadi, untuk para entrepreneur muda, segera ubah mindset bisnismu menjadi lebih baik, ya!