Mengenal Securities Crowdfunding, Pendanaan untuk Bisnis UMKM
Pernahkah Anda melihat bisnis yang sudah berdiri lama, tetapi cabangnya hanya situ-situ saja, bahkan tampilannya tetap sama seperti puluhan tahun lalu? Kira-kira, alasan apakah yang membuat mereka tetap seperti itu selama bertahun-tahun? Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), lebih dari 50% bisnis UMKM di Indonesia mengalami kekurangan modal untuk ekspansi bisnis. Hal ini terbilang cukup besar karena UMKM yang ada di Indonesia berjumlah 50 juta.
Permasalahan UMKM hingga angkatan kerja masyarakat Indonesia ini terus berlanjut sejak dulu hingga sekarang, ditambah kondisi pandemi yang turut menjadi salah satu penyebab kerugian di berbagai industri. Berangkat dari permasalahan ini, Giovanni Umboh, selaku co-founder dan CTO Bizhare.id, bersama rekan-rekannya membangun Bizhare.id pada 2017.
Bizhare.id adalah platform investasi bisnis dengan sistem securities crowdfunding yang sudah memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Platform ini juga memfasilitasi investor yang ingin berinvestasi, tetapi tidak punya modal yang besar.
Beberapa waktu lalu, Giovanni mendapat kesempatan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan di acara webinar INDONESIA BUSINESS OUTLOOK 2022 yang diadakan oleh BINUS BUSINESS SCHOOL dengan tema “The Rise of Creative Economy“. Dalam kesempatan tersebut, Giovanni menuturkan tentang sistem securities crowdfunding yang banyak membantu UMKM Indonesia. Memangnya, apa yang disebut sebagai securities crowdfunding?
Apa Itu Securities Crowdfunding?
Securities crowdfunding adalah skema pendanaan dengan sistem penggalangan dana (raising fund) atau yang biasa kita kenal dengan istilah patungan, melalui pasar modal. Sistem ini mengumpulkan para investor yang ingin berinvestasi secara bersama-sama. Dengan sistem ini, kedua belah pihak, baik investor maupun penerima investasi (dalam hal ini UMKM) akan sama-sama mendapatkan keuntungan.
Dengan sistem ini, UMKM yang sebelumnya mengalami kesulitan pendanaan pun turut terbantu dan bisa masuk ke pasar modal. Securities crowdfunding sendiri adalah perluasan dari equity crowdfunding. Namun, yang membedakan adalah adanya tiga jenis skema pendanaan di sistem security crowdfunding.
Skema Pendanaan Securities Crowdfunding
Jenis skema pendanaan securities crowdfunding yang pertama adalah equity, yakni kerja sama pendanaan dengan skema kepemilikan saham bisnis dalam bentuk PT. Patungan investasi ini hasilnya akan didapatkan dari pembagian dividen sesuai persentase kepemilikan saham. Jenis bisnis dan akadnya dapat berupa bisnis konvensional maupun syariah. Semua kegiatan ini diatur dalam platform securities crowdfunding tersebut.
Jenis yang kedua adalah bond, yakni skema baru di dalam perluasan izin equity crowdfunding menjadi securities crowdfunding. Skema pendanaannya berbentuk surat obligasi (surat utang) yang bisa diterbitkan oleh pemerintah, kementerian, bank, atau korporasi swasta, yang di dalamnya terdapat jaminan invoice atau fidusia aset. Sementara itu, jenis ketiga adalah sukuk, skema pendanaan melalui obligasi syariah dengan akad sesuai syariat Islam.
Penyebab Bisnis UMKM Tidak Berkembang
Banyak faktor yang membuat sebuah bisnis UMKM tidak berkembang, bahkan bangkrut di awal. Beberapa penyebabnya adalah sebagai berikut.
- Modal tidak cukup besar
Kesadaran untuk berinvestasi sejak dini masih rendah di hampir semua kalangan masyarakat Indonesia. Banyak pula yang beralasan tidak memiliki modal besar untuk dijadikan investasi. Namun, dengan adanya sistem securities crowdfunding, kini berinvestasi dapat dengan mudah dilakukan tanpa harus menggunakan modal yang besar.
- Masalah kepercayaan
Permasalahan selanjutnya adalah kesulitan untuk bekerja sama dengan orang lain karena faktor kepercayaan. Dengan securities crowdfunding, masalah ini akan teratasi karena penyedia sistem securities crowdfunding akan hadir sebagai fasilitator dalam berinvestasi dan menganalisis bisnisnya.
- Keterbatasan waktu
Adanya keterbatasan waktu menjadi faktor bisnis UMKM tidak berkembang. Karena harus bekerja sama antara investor dan penerima investor (UMKM), semua anggotanya perlu meluangkan waktu khusus dalam perencanaan dan analisis bisnis.
Mengembangkan modal bisnis di Bizhare
Dari alasan-alasan tersebut, Bizhare hadir sebagai alternatif untuk masyarakat yang ingin berinvestasi. Di sisi lain, para pebisnis yang menerima investasi pun memiliki alternatif modal selain berutang ke bank. Selain sebagai fasilitator dan membantu menganalisis bisnis, Bizhare juga membantu bisnis UMKM untuk tetap bertahan dan mengefektifkan waktu antara pebisnis dan investornya.
Kisah sukses UMKM
Beberapa contoh UMKM sukses yang dibantu oleh Bizhare adalah Flip Burger dengan modal Rp2.010 miliar dengan total investor mencapai 163 peserta. Selain itu, ada Donburi Ichiya yang gerainya membutuhkan modal sebanyak Rp1.640 miliar dengan investor sebanyak 145 orang dan Alfamart yang sudah membuka delapan gerai dengan modal tiap-tiap gerai sebanyak Rp710 juta dari 69 investor.