Awalnya untuk Keluarga, Sabun Organik Binusian Malah Cuan
Cerita di Balik Sabun Organik ‘Haroomi’ Karya Mahasiswa S1 Business Creation
Tahukah kamu kalau ternyata tidak semua ide bisnis berasal dari rencana berskala besar? Bagi Clarissa Aldrin, mahasiswa S1 Business Creation di BINUS Business School, inspirasinya datang dari hal sederhana: kegemarannya pada wangi-wangian dan kepekaan terhadap orang terdekatnya. Itulah yang membuatnya memutuskan untuk mendirikan brand Haroomi yang berfokus pada sabun organik dengan aroma unik. Bagaimanakah perjalanannya? Yuk, kita cari tahu di sini!
Lahirnya Merek Haroomi
Clarissa merasa pilihan aroma sabun di pasaran itu-itu saja, tidak ada yang benar-benar sesuai seleranya. Dari situ, dia mulai bereksperimen. Saat mencari tahu lebih dalam, Clarissa menemukan dunia sabun organik, produk alami yang bisa ia racik sendiri aromanya, bentuknya, dan bahkan warnanya.
Keputusan ini pada akhirnya membuka peluang baru bagi Clarissa. Dia mengambil workshop khusus, belajar meracik sabun, lalu menemukan bahwa prosesnya ternyata menyenangkan sekaligus menjanjikan.
Dari Tugas Kuliah Menjadi Bisnis Nyata
Perjalanan Clarissa semakin jelas ketika ia mengerjakan tugas mata kuliah Business Plan di semester 4. Awalnya, dia memiliki ide bisnis lain, namun setelah dihitung modal dan risikonya, ternyata tidak terlalu feasible. Akhirnya ia memilih opsi yang lebih sederhana, tapi memiliki potensi lebih besar: membuat sabun organik dari bahan-bahan alami.
Menariknya, keputusan itu tak hanya berdasarkan hitung-hitungan bisnis. Justru, Clarissa juga berpegang pada pengalaman pribadi anggota keluarganya.
“Pas lagi research tentang sabun alami ini, ternyata sabun alami itu juga bisa bantu untuk jerawat punggung. Nah, kakakku itu punya masalah jerawat punggung, jadi akhirnya aku coba dulu ke dia, aku bikinin dulu beberapa buat dia pakai,” katanya. “Ternyata sangat membantu. Makanya, aku tetapkan mau jalanin bisnis ini.”
Bazaar pertama Haroomi di Local Brand Festival (LBFest) 2023
Tantangan Membangun Brand Ramah Lingkungan
Meski tren gaya hidup hijau mulai populer, Clarissa merasakan tantangan besar dalam memperkenalkan produknya.
“Hambatannya itu di brand awareness,” ungkapnya. “Banyak orang belum paham apa itu sabun organik dan manfaatnya, apalagi hubungannya dengan isu ramah lingkungan.”
Karena itu, selain menjual produk, strategi marketing dan branding Haroomi juga mengedukasi konsumen. Clarissa sering menjelaskan bahwa sabun organik lebih ramah bagi kulit dan lingkungan, berbeda dengan sabun komersial yang sarat bahan kimia. Edukasi inilah yang membuat brand-nya terasa lebih dekat dengan gaya hidup sustainable.
Saat Haroomi mulai diperkenalkan, respon konsumen cukup menggembirakan. Banyak yang bilang produknya unik, baik dari bentuk maupun aroma. Beberapa orang awalnya hanya penasaran dengan bentuknya yang lucu dan unik. Namun, setelah dicoba, mereka kembali membeli karena merasakan manfaatnya untuk kulit. Clarissa merasa ini sebagai validasi bahwa sabun organik buatannya memang punya nilai lebih.
Berpartisipasi di event pameran pendidikan terbesar di Jakarta dan berkolaborasi dengan sesama Binusian.
Dukungan Kampus dan Mentor
Salah satu faktor yang memperkuat langkah Clarissa adalah dukungan dari lingkungan kampus. Program Business Creation di BINUS Business School memberi banyak kesempatan untuk ikut bazaar, networking, hingga bimbingan mentor.
Clarissa mengaku dirinya dulunya cukup pendiam dan sulit berbicara. Namun, lewat interaksi dengan mentor dan dosen, ia belajar cara berkomunikasi, membangun relasi, hingga strategi mengembangkan bisnis. Para dosen pun tak kalah suportif. Mereka memberi feedback agar Haroomi semakin matang, baik dari sisi branding, packaging, maupun model bisnis.
Rencana dan Harapan ke Depan
Clarissa tidak berhenti pada sabun batang saja. Ia berencana menambah varian, misalnya sabun cair, dengan tetap menjaga konsep alami dan ramah lingkungan. Ia juga ingin Haroomi lebih sering tampil di berbagai event agar semakin dikenal.
Selain itu, kolaborasi menjadi salah satu targetnya. Clarissa tertarik bekerja sama dengan sesama mahasiswa Business Creation yang punya bisnis sejalan. Ia percaya kolaborasi bisa membuka peluang baru sekaligus memperluas jangkauan Haroomi.
Workshop membuat sabun alami di BINUS
Haroomi memang merupakan brand kecil yang lahir dari tugas kuliah. Namun, berbekal ide tersebut dan pengalaman dari orang terdekat, Clarissa berhasil membuktikan bahwa anak muda bisa menciptakan bisnis yang bermakna. Dengan mengedepankan sabun organik dan prinsip ramah lingkungan, Haroomi menawarkan lebih dari sekadar produk pembersih tubuh.
Nah, kamu juga bisa belajar tentang cara mendirikan dan mengembangkan bisnis sampai sukses bersama ahlinya sebagaimana Clarissa. Tertarik mengikuti jejaknya? Yuk, daftar di BINUS Business School dan bergabunglah bersama program studi Business Creation!