BINUS Business School

BINUS dan HR Cafe Indonesia Dorong Transformasi HR & Pertumbuhan Bisnis

Pada Sabtu, 21 Juni 2025, BINUS Business School bekerja sama dengan HR Cafe Indonesia, sebuah komunitas profesi dan akademisi sumber daya manusia, menggelar acara bertajuk “The Evolving Role of HR from Function to Business Growth Partner”. Acara ini berlangsung di BINUS International FX Sudirman Campus, menghadirkan para praktisi, akademisi, dan pegiat SDM untuk mendiskusikan pergeseran peran HR yang semakin strategis dalam mendorong pertumbuhan bisnis.

Acara ini menjadi wadah berbagi pengalaman sekaligus refleksi mendalam tentang bagaimana praktisi HR perlu bertransformasi, bukan hanya sebagai fungsi pendukung administrasi tetapi juga sebagai mitra sejajar dalam menentukan arah bisnis. Seperti apa keseruannya? Temukan di sini!

Rangkaian Acara Insightful dan Menyenangkan

Kegiatan diawali dengan sesi ice breaking yang dirancang untuk melibatkan semua orang dan membangun keakraban antara semua peserta. Game interaktif yang diusung mengajak para dosen, mahasiswa pascasarjana, dan para profesional SDM yang menghadiri acara ini. Sehingga, mereka pun lebih siap dan antusias menyambut sesi berikutnya.

Acara dilanjutkan dengan presentasi dari dua pembicara utama yang memiliki latar belakang berbeda tetapi saling melengkapi. Dr. Anita Maharani S.E., M.M. CPAS, selaku Head of Program Master of Management Regular BINUS Business School, memberikan paparan tentang tantangan dan peluang transformasi peran HR di dunia akademik dan industri.

Ia menekankan pentingnya pendidikan manajemen yang tidak hanya mengajarkan teori HR, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi mitra bisnis yang mampu memahami strategi perusahaan. Dr. Anita juga membagikan pengalamannya dalam merancang kurikulum yang adaptif terhadap kebutuhan industri yang terus berubah.

Sementara itu, Dr. A. Miftahuddin Amin, S.Si., S.E., M.M, yang saat ini menjabat EVP & Chief of People and Business Ecosystem Development di PT. Paragon Corp, mengulas peran praktisi HR dalam mendukung transformasi organisasi, khususnya pada konteks perusahaan besar yang dinamis.

Setelah presentasi, ada sesi diskusi interaktif yang memberi semua peserta kesempatan untuk berdialog langsung dengan pembicara. Diskusi meliputi topik mulai dari implementasi strategi budaya perusahaan hingga penggunaan teknologi untuk meningkatkan efektivitas HR.

Dr. Anita mendorong peserta untuk selalu menyesuaikan pendekatan pembelajaran dan pengembangan SDM dengan tantangan zaman. Sementara Dr. Miftahuddin membagikan contoh nyata bagaimana transformasi budaya dapat meningkatkan produktivitas dan engagement di perusahaan.

Acara diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan kepada para pembicara sebagai bentuk apresiasi. Suasana penutupan berlangsung hangat dan penuh rasa kekeluargaan. Selain itu, banyak peserta memanfaatkan kesempatan ini untuk membangun jejaring dengan sesama profesional HR maupun akademisi.

 

HR Sebagai Penggerak Budaya dan Strategi Bisnis

Dalam sesi presentasinya yang dibawakan dengan gaya santai dan komunikatif, Dr. Miftahuddin menjelaskan pentingnya keterlibatan HR dalam inti bisnis. Ia menekankan bahwa transformasi budaya organisasi harus benar-benar selaras dengan arah bisnis perusahaan.

Dalam wawancara singkat di sela-sela acara, ia menjelaskan: “Menurut saya, hal mendasar yang perlu dilakukan HR adalah ikut terlibat dalam aktivitas bisnis itu sendiri. Selain itu, kita harus memahami dengan jelas budaya seperti apa yang ingin kita bentuk. Budaya organisasi itu memiliki prinsip dan alat bantu yang perlu kita padukan dengan dinamika bisnis serta proses transformasi. Di situlah letak nilai strategis HR sebagai pengubah permainan.”

Kompetensi yang Diperlukan HR di Era Disrupsi

Untuk menjawab pertanyaan tentang apa saja hal-hal yang perlu dikembangkan oleh profesional HR untuk menjadi mitra strategis di masa depan yang penuh disrupsi, Dr. Miftahuddin juga berbagi pandangannya pada sesi wawancara.

“Hal pertama yang penting adalah pola pikir. Karena semua hal di perusahaan dapat berubah mengikuti dinamika bisnis. Kedua, kita perlu memahami secara mendalam bisnis kita dan keunggulan inti kita. Dari pemahaman itu, barulah kita membangun kapabilitas organisasi dan mengintegrasikan teknologi digital. Intinya, HR perlu memiliki sudut pandang berbeda, paham bisnis, dan tahu bagaimana menerapkan prinsip HR ke dalam operasi perusahaan,” tuturnya.

Dengan rangkaian acara yang dirancang untuk menggabungkan unsur edukasi, interaksi, dan kolaborasi, kegiatan hasil kerja sama BINUS Business School dan HR Cafe Indonesia berhasil menjadi ruang belajar bersama yang mendorong transformasi cara pandang mengenai peran HR. Tidak hanya sebagai fungsi pendukung administratif, HR diharapkan menjadi mitra strategis dalam merancang, mendukung, dan mengakselerasi pertumbuhan bisnis di era yang terus berubah.

Whatsapp