BINUS Business School

Cara Menyusun KPI Creative Content, Apa Saja Metrik yang Diukur?

Dalam dunia pemasaran digital, Key Performance Indicators (KPI) muncul sebagai alat penting untuk mengukur efektivitas strategi yang digunakan. Dalam pembuatan konten kreatif, KPI membantu memahami sejauh mana suatu konten berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan.

Menyusun KPI konten kreatif bukan tugas sederhana, mengingat bentuk dan tujuan konten yang dibuat pasti beragam. Namun, pemahaman yang tepat terkait metrik-metrik yang relevan akan mempermudah tim marketing menyusun KPI secara akurat dan efektif.

Lalu, metrik apa saja yang umum digunakan mengukur keberhasilan konten kreatif? Mari pahami metrik-metrik berikut sebagai materi pembelajaran merancang KPI yang tepat untuk meningkatkan konten kreatif suatu bisnis.

Jumlah Tayangan 

Jumlah tayangan atau impressions mewakili berapa kali suatu konten dilihat audiens, baik view lewat media sosial, web, atau platform lain. Metrik ini penting untuk menghadirkan gambaran umum tentang seberapa luas jangkauan sebuah konten.

Makin tinggi jumlah tayangan, makin besar juga kemungkinan jumlah audiens yang terlibat dalam konten tersebut. Meskipun demikian, jumlah view belum cukup menilai efektivitas konten. Bisa saja audiens hanya menonton, tetapi tidak berinteraksi atau terlibat aktif dengan konten itu.

Engagement Rate

Selain tayangan, engagement rate atau tingkat keterlibatan juga muncul sebagai metrik dalam menyusun KPI konten kreatif. Tingkat keterlibatan mengukur sejauh mana audiens berinteraksi dengan konten, seperti melalui like, komentar, share, atau klik. 

Metrik ini menunjukkan seberapa relevan dan menarik konten tersebut bagi audiens. Tingkat keterlibatan tinggi menunjukkan konten tersebut berhasil memancing respons audiens. Pada akhirnya, hal ini dapat mendongkrak brand awareness dan loyalitas. 

Lalu, bagaimana cara mengukur engagement rate? Cara termudah adalah cukup buat perbandingan total interaksi dengan jumlah tayangan atau pengikut.

Durasi Tonton 

Untuk konten video, watch time atau durasi tonton jelas metrik penting. Ini menunjukkan seberapa lama audiens bertahan menonton suatu video. Apakah konten video tersebut cukup menarik atau informatif, biasanya akan terjawab lewat durasi tonton.

Jika audiens mempertahankan perhatian dalam waktu cukup lama, maka durasi tonton terbilang tinggi. Artinya, sebuah video berhasil mempertahankan perhatian audiens hingga selesai dalam waktu lebih lama. Durasi tonton juga kerap digunakan bersama metrik lain seperti view dan engagement rate sehingga dapat menyajikan gambaran lengkap tentang performa konten video.

Tingkat Konversi

Metrik lain yang tidak boleh diabaikan tentu saja tingkat konversi. Metrik ini mengukur berapa banyak audiens yang melakukan tindakan tertentu setelah terpapar suatu konten. Mulai dari membeli produk, mengisi formulir, atau berlangganan newsletter

Untuk menghitung tingkat konversi, coba bandingkan jumlah konversi dengan total pengunjung atau tayangan konten tersebut. Dengan melacak metrik ini, terlihat mana konten yang mendorong konversi dan penjualan maksimum, mengetahui jumlah prospek baru, dan berapa pendapatan yang diperoleh.

Tingkat Retensi

Tingkat retensi juga merupakan metrik yang relevan, khususnya untuk konten berkelanjutan seperti blog atau video berseri. Tingkat retensi mengukur berapa banyak audiens yang kembali mengkonsumsi suatu konten secara berulang. 

Metrik ini dapat menunjukkan seberapa loyal audiens terhadap sebuah konten. Tingkat retensi yang tinggi juga mengindikasikan audiens menganggap konten tersebut berharga dan terus kembali untuk memperoleh informasi lebih lanjut.

Memahami metrik-metrik tersebut akan membantu penyusunan KPI yang efektif untuk mengukur konten kreatif dalam strategi pemasaran. Masing-masing metrik mempunyai peranan tertentu dalam memberikan wawasan mengenai seberapa baik konten tersebut mencapai tujuan yang ditargetkan. Namun, lakukan juga pemantauan dan analisis yang tepat sehingga strategi konten kreatif yang disiapkan dapat terus berkembang dan mencapai hasil lebih baik. 

Tentu saja ada cara lain untuk mendalami berbagai metrik konten kreatif dan menyusun KPI yang sesuai. Anda dapat menemukannya saat berkuliah di BINUS BUSINESS SCHOOL. Yuk, daftarkan diri di BINUS BUSINESS SCHOOL sekarang.

Whatsapp