Mahasiswa BINUS University Sabet Juara 6 di Indonesia Sales Competition 2023: Ryan Timothy Jeremy
Untuk mendukung dan mewadahi para calon profesional sales B2B (business-to-business) Indonesia, diadakanlah kompetisi sales B2B Indonesia Sales Competition (ISAC) yang ke-3 di Bandung. Bertempat di Universitas Katolik Parahyangan, atau Unpar, 54 peserta dari universitas seluruh Indonesia menampilkan kepiawaian mereka untuk merebut juara.
BINUS University mengirimkan tiga perwakilan ke ajang nasional ini, yaitu Winie Dwi Aprilianti, Desri Febriyana Susanto dan Ryan Timothy jeremy. Di bawah ini, kamu bisa membaca pengalaman Ryan dalam mengikuti perlombaan bergengsi tersebut.
Berbekal Ilmu dari Pengalaman Pribadi
Tak hanya mengikuti program fast track di BINUS University, Ryan ternyata memiliki latar belakang sales yang mumpuni. Dia sempat bekerja di salah satu perusahaan mobil sebagai sales dan marketing selama 1.5 tahun. Di sana, banyak sekali yang dia pelajari.
Jadi, keputusannya mengikuti kompetisi sales bukan hanya sekedar ikut-ikutan atau karena disuruh. Untuk bisa sampai di titik ini, tidak seinstan itu. Dia melewati cara dari 0 untuk belajar sales hingga bisa masuk ke dalam ISAC 2023.
Dalam upaya untuk terus mengembangkan kemampuannya, pastinya Ryan akan terus belajar dan mencari peluang untuk terlibat dalam kompetisi serupa di masa depan.
Juara 6 ISAC 2023
Tiap orang tentu memiliki ekspektasinya masing-masing ketika mengikuti perlombaan. Begitu pun dengan Ryan, yang mengaku alasannya mengikuti ISAC 2023 adalah ingin membuktikan diri. Menurutnya, apa yang sudah dipelajarinya seharusnya telah memberinya amunisi yang dibutuhkan untuk memenangkan suatu kompetisi.
Dan dia memang berhasil menunjukkan kemampuannya sebagai seorang sales B2B. Setelah melewati tahapan kualifikasi awal dan semi final, dia berhasil menembus ke babak final dan berhasil menjadi juara ke-6.
Meski begitu, Ryan menyayangkan beberapa kesalahan teknis yang terjadi hingga membuat konsentrasinya buyar dan grogi sebelum memulai presentasi.
“Yang paling fatal adalah lupa membawa charger laptop, jadi harus pinjam laptop orang. Data-data presentasi juga harus dipindah-pindahkan dulu. Ketika mau masuk ke ruang panggungnya, panitianya juga sempat salah mengarahkan, jadi tambah buyar dan grogi,” jelasnya.
Penghargaan yang diraihnya adalah berhasil masuk ke dalam 6 besar dari 54 peserta yang berasal dari seluruh Indonesia. Walau dirasa kurang maksimal, juara 6 bukanlah pencapaian yang buruk mengingat Ryan baru sekali ini ikut lomba.
“Yah, ke depannya bakal harus lebih diperhatikan lagi,” ujarnya berlapang dada.
Kesan dan Pesan
Berdasarkan pengalamannya mengikuti ISAC 2023, Ryan merasa asyik karena ada banyak hal yang bisa dipelajari. Dia juga bisa bertemu banyak teman baru dari universitas lain. Sebagai seseorang yang memang berkecimpung di dunia sales, keberadaan lomba semacam ini adalah hal bagus.
“Sales adalah kunci penting di suatu perusahaan, bisa dibilang ujung tombaknya. Tanpa sales, perusahaan tidak akan jalan,” imbuhnya.
Dia pun berkata kegiatan sebagus ini perlu mendapat support lebih lanjut dari BINUS Business School. Ini lantaran waktu latihan yang sangat mepet sehingga hasilnya juga kurang maksimal. Untungnya, semua dosen yang membantu sudah mendoakan sejak awal aplikasi. Doa tentu membantu, dan terbukti doa itu terjawab dengan keberhasilan ketiga perwakilan BINUS University menjadi juara di ajang ISAC 2023.
Lalu, apa ada motivasi atau pesan yang bisa disampaikan kepada mahasiswa lain yang sedang mengejar mimpi sebagai seorang marketer?
“Intinya, kita harus kerja keras. Apalagi kalau di bidang sales. Tidak boleh gengsi dan tidak boleh malu. Harus percaya diri dengan diri sendiri, karena kalau kita saja tidak percaya sama diri sendiri, orang lain yang melihat kita akan makin tidak percaya diri sama kita,” tutur Ryan. “Dan apa yang mau kita jual, apa yang mau kita lakukan, ke depannya orang akan melihat itu karena kita sendiri percaya akan hal yang kita lakukan.”
Ambil Program Fast Track di BINUS University
Tercatat sebagai mahasiswa BINUS Business School, Ryan mengikuti program fast track yang membantunya mempersingkat waktu perkuliahan. Hanya dalam waktu 5 tahun saja, dia bisa menyandang gelar S1 dan S2 dari BINUS University sekaligus.
Tapi, tidak semua yang ingin mendaftar di program ini bisa diterima. Pasalnya, kamu harus menjalani kuliah S1 terlebih dahulu seperti biasa. Performa akademismu kemudian akan ditinjau oleh kampus untuk melihat apakah kamu memenuhi kriteria, seperti tidak ada mata kuliah yang diulang, sudah mengambil program enrichment di semester 6, dan IPK tidak boleh kurang dari 3,25.
Bagaimana? Jadi ingin bergabung menjadi bagian BINUS University? Daftar di sini sekarang juga!