BINUS Business School

CEO Speaks bersama Novartis Indonesia: Creating Leaders from Within

Dalam industri farmasi, transisi ke peran kepemimpinan sering terjadi secara kebetulan yang kadang-kadang disebut “kepemimpinan yang tidak disengaja”. Kepemimpinan sendiri merupakan suatu proses ketika satu orang mampu meminta bantuan dan dukungan orang lain dalam menyelesaikan tugas bersama. Efektivitas pemimpin ditentukan oleh tingkat pengaruh dan hasil keputusan yang mereka ambil. Terutama dalam situasi pandemi seperti sekarang ini. Situasi yang begitu cepat berubah menuntut para pelaku industri farmasi untuk bisa mengambil keputusan yang cermat dalam waktu singkat. Hal ini tentu akan sulit dilakukan tanpa kepemimpinan diri yang baik. Khalid Ibrahim, President Director PT Novartis Indonesia, menjelaskan cara terbaik untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dari dalam diri.

Mari simak bersama!

CEO Speaks bersama Novartis Indonesia: Creating Leaders from Within

ICUI Culture

Sebagai salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia, pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu fokus utama Novartis. Perusahaan Swiss-Amerika Serikat ini percaya bahwa tiap SDM perusahaan merupakan explorer, innovator, sekaligus adapter yang selalu menemukan jalannya sendiri untuk tumbuh dan belajar.

Untuk bisa mewujudkan hal tersebut, Novartis menerapkan sebuah kultur perusahaan yang dikenal dengan istilah ICUI (Inspired, Curious, Unbossed, dan Integrity). Dengan menerapkan kultur ICUI ini, SDM akan memiliki jiwa kepemimpinan yang sesuai lingkungan kerja mereka.

  1. Inspired

Inspired berarti bagaimana SDM dapat terinspirasi dan menginspirasi orang-orang di sekitarnya. Ini akan menghasilkan keterlibatan yang lebih kuat, mendorong para pegawai memahami tujuan perusahaan dan kemudian mewujudkannya dengan cara mereka sendiri.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Novartis memiliki beberapa program, seperti Evolve yang merupakan penilaian kinerja berdasarkan tujuan yang berfokus pada hasil, kerja tim, dan umpan balik. Kemudian ada Spark, program apresiasi dan rewards. Untuk menunjang performa pegawai, Novartis juga memberikan parental leave, cuti selama 14 minggu ketika pekerja baru memiliki anak.

  1. Curious

Kultur yang satu ini mendorong SDM untuk mencari kesempatan, terutama dalam hal pengembangan diri. Melalui program Novartis Learning Institute, para pegawai diberi ruang untuk belajar, menambah pengetahuan, dan kemampuan.

Selain itu, Novartis juga terus menjelajahi konsep dan cara kerja baru untuk memungkinkan SDM bekerja lebih fleksibel dan memutuskan kapan, bagaimana, dan di mana mereka bekerja secara mandiri. Program lain yang tak kalah menarik adalah Curiosity Month, satu bulan khusus di mana SDM dapat mengeksplorasi hal baru dan memfasilitasi mereka untuk mengembangkan rasa ingin tahu yang tinggi.

  1. Unbossed

Kultur perusahaan ini hadir untuk menghilangkan hambatan-hambatan bagi para karyawan. Dengan begitu, mereka dapat memberikan performa terbaik. Unbossed mendorong karyawan untuk mencari tahu sendiri jalan menuju arah yang lebih jelas.

Tidak mudah memang untuk menerapkan kultur semacam ini, terutama di perusahaan dengan hierarki yang cenderung kaku. Agar kultur ini benar-benar terlaksana, Novartis memiliki beberapa program. Salah satunya adalah Our Voice yang merupakan sebuah survei triwulan untuk mengukur kemajuan menuju aspirasi kultur perusahaan yang ideal dan tingkat keterlibatan karyawan.

Selain itu, ada pula program ULE atau Unbossed Leadership Experience. Program ini menawarkan sebuah pengalaman yang mendorong para pemimpin untuk mengambil keputusan dengan cermat.

  1. Integrity

Poin terakhir dalam ICUI adalah Integrity. Meski menjadi poin terakhir, bukan berarti aspek ini lantas disepelekan. Justru sebaliknya, integritas merupakan kultur perusahaan yang harus selalu dijunjung, bahkan harus terus ditingkatkan guna mencapai kepuasan pelanggan.

Novartis sendiri menerapkan “cara kerja” khusus, yaitu “be honest, have courage, and do what is right”. Artinya, bekerjalah dengan jujur, lakukan apa yang benar, dan selalu berani, utamanya dalam mengambil keputusan.

Bentuk nyatanya adalah dengan menghadirkan program pendukung seperti onboarding program. Di Novartis, compliance atau kepatuhan dimulai sejak hari pertama. Program orientasi mereka dirancang untuk memastikan bahwa karyawan baru memahami cara kerja mereka sedari awal. Selain itu, Novartis juga rutin memberikan pelatihan berupa eLearning yang bisa diakses oleh karyawan kapan saja.

Menumbuhkan jiwa kepemimpinan amat penting, apa pun itu jenis industri yang sedang Anda geluti. Metode dari Novartis Indonesia di atas bisa Anda terapkan di perusahaan maupun kepada diri sendiri. Bagaimanapun juga, sebelum memimpin orang lain, Anda sudah harus bisa memimpin diri sendiri dengan baik.


Whatsapp