Meningkatan Kompetensi Perempuan Indonesia di Industri Bulu Mata Palsu
Dalam upaya mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berorientasi ekspor, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Bina Nusantara melaksanakan program strategis di PT Diva Prima Cemerlang, sebuah UMKM yang berfokus pada industri bulu mata palsu di Purbalingga, Jawa Tengah. Program ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi pekerja perempuan, yang menjadi mayoritas tenaga kerja di perusahaan tersebut, dalam menghadapi tantangan pasar global. Kegiatan ini didukung oleh Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Bina Nusantara tahun 2024., yang menjadi mayoritas tenaga kerja di perusahaan tersebut, dalam menghadapi tantangan pasar global. Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Marko S. Hermawan, CA, CPMA, ACPA, CertDA, dengan anggota tim Dr. Scherly Hansopaheluwakan, S.E., MIB., dan Mardhatillah Shanti, S.E., M.M., serta dua mahasiswa, Putri Valencia dan Rabi Virgi Arafat.
Kegiatan dimulai dengan observasi menyeluruh terhadap proses produksi di fasilitas PT Diva di Purbalingga dan Purworejo. Tim PkM melakukan analisis mendalam untuk mengidentifikasi hambatan dan potensi peningkatan di setiap tahap produksi. Salah satu hasil dari observasi ini adalah usulan modifikasi mesin yang telah berhasil meningkatkan efisiensi produksi secara signifikan. Dengan kapasitas produksi yang kini mencapai lebih dari 100.000 pasang bulu mata per bulan, PT Diva memiliki peluang lebih besar untuk memenuhi permintaan pasar global.
Pelatihan yang diberikan oleh tim PkM tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis, seperti teknik produksi dan pengemasan, tetapi juga melibatkan penguatan kapasitas manajerial bagi karyawan dan manajemen perusahaan. Pendekatan ini diharapkan mampu menjawab salah satu tantangan utama perusahaan, yaitu keterbatasan dalam pengelolaan sumber daya manusia yang optimal. Para pekerja, yang mayoritas berasal dari latar belakang pendidikan menengah ke bawah, mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan memahami standar kualitas internasional.
Selain pelatihan, tim PkM juga membantu PT Diva dalam menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif. Salah satu langkah nyata adalah memanfaatkan partisipasi perusahaan dalam pameran Cosmoprof Mumbai pada awal bulan ini. Pameran tersebut tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga membuka peluang kerja sama dengan beberapa buyer potensial dari berbagai negara. Salah satu buyer dari India telah memasuki tahap finalisasi sampel, menandai langkah konkret PT Diva dalam mengukuhkan posisinya di pasar ekspor.
Kendala lain yang menjadi fokus dalam program ini adalah aspek visual dan pengemasan produk. Dalam diskusi bersama, tim PkM dan manajemen PT Diva merancang strategi untuk menghasilkan kemasan yang lebih menarik dan sesuai dengan preferensi pasar global. Selain itu, sesi fotografi profesional direncanakan untuk mendukung materi promosi yang lebih berkualitas, baik untuk katalog maupun platform digital. Langkah ini menjadi elemen penting dalam meningkatkan daya tarik produk di pasar internasional.
Program ini tidak hanya memberikan dampak positif pada individu pekerja, tetapi juga memperkuat posisi PT Diva sebagai salah satu UMKM andalan Indonesia di sektor kecantikan. Dengan kombinasi inovasi teknologi, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, dan strategi pemasaran yang terarah, perusahaan ini mampu menunjukkan potensi UMKM Indonesia untuk bersaing secara global. Dukungan dari Universitas Bina Nusantara melalui tim PkM menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara dunia akademik dan industri dapat menghasilkan manfaat berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, PT Diva Prima Cemerlang diharapkan dapat terus tumbuh dan menjadi model keberhasilan bagi UMKM lain yang ingin menembus pasar global. Dengan memperkuat pemberdayaan perempuan melalui pelatihan dan inovasi, program ini tidak hanya berkontribusi pada pencapaian tujuan ekonomi, tetapi juga mendorong kesetaraan gender sebagai bagian dari komitmen terhadap SDGs. Kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam membangun perekonomian Indonesia yang lebih inklusif dan berdaya saing tinggi di era globalisasi.
Penulis: Marko S Hermawan
Comments :