Internet, social media, sampai pada ke social-commerce adalah sebuah fenomena yang unik dan melahirkan kreativitas baru khususnya dalam bisnis model kanvas yang terus berkembang dan inovatif. Kesempatan besar ini didukung dengan adanya data yang masuk kedalam Tempo bahwa sekitar 25 juta komunitas bisnis sudah bergabung dengan Instagram  dan data dari Jasa Semua Sosmed juga menyatakan bahwa sebanyak 12% merupakan akun binsis/non-perorangan.

Inovasi terbaru dalam dunia s-commerce khususnya para pengguna instagram adalah jasa titip beli.  Jasa titip beli pada dasarnya adalah pengguna instagram yang sedang berpergian keluar negeri dan mereka membuka pesanan kepada orang-orang dalam  komunitasnya untuk dapat menitip beli produk yang diinginkan. Nantinya, pelaku bisnis akan membeli produk sesuai dengan yang telah dipesan dan membawanya ke Indonesia sampai ke tangan pemesan.

“ Bisnis jasa titip belanja (jastip) kini makin dilirik konsumen. Melalui usaha jasa ini, masyarakat kian mudah dan cepat mendapatkan barang yang diinginkan tanpa harus keluar rumah. Salah satu jastip yang terbilang cukup laris dikelola Stefani Rikka (30) dan saudara iparnya, Melly Susanti (35). Ini terlihat dari omzet minimal yang mereka raup sebulan yang berkisar antara Rp 80 juta hingga Rp 150 juta. “ (Sumber:, http://surabaya.tribunnews.com/2018/04/22/bisnis-jasa-titip-raih-omzet-puluhan-hingga-ratusan-juta-rupiah.)

Pemilik @personalshopperfm, Stefani & Melly, dalam wawancaranya bersama Tribun news menyatakan bahwa omzet minimal yang mereka raup sebulan yang berkisar antara Rp 80 juta hingga Rp 150 juta dan dalam sekali perjalanan mereka dapat membawa sekitar 40 kilogram barang secara handcarry. Dengan omzet sebesar ini sangat menggiurkan pengguna social media khususnya instagram untuk terus berinovasi dalam berbisnins khususnya dengan adanya jasa titip. Apalagi dengan adanya regulasi baru yang dikeluarkan oleh KemenKeu yang menaikan batas nilai barang impor bawaan penumpang dari $250 menjadi $500 perorang (Liputan6,2018). Oleh karena itu di Indonesia menjamur jasa titip khususnya produk kosmetik. Menurut Kementerian Perindustrian (Kemenperin) ang diliput oleh CNNIndonesia (2018) industri kosmetik impor tumbuh 20 persen pada tahun 2017 lalu karena sudah adanya kesadaran dari masyarakat untuk beresolek. Kenaikan penggunaan produk kosmetik impor yang dipengaruhi oleh permintaan pasar akan produk premium dan bermerk.

Hal ini mendukung para pelaku bisnis jasa titip untuk membawa produk kosmetik impor ke Indonesia untuk memenuhi permintaan pasar yang sudah sadar dengan produk impor yang tergolong premium dan bermerk. Seperti dilihat dari gambar-gambar yang terlampir dibawah adalah beberapa contoh jasa titip impor kosmetik di Instagram.