Bulu Tangkis Indonesia

Olahraga yang menggunakan bola dan raket atau yang sering disebut sebagai bulu tangkis berawal dan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu yang dimana nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa bernama Jianzi yang melibatkan penggunaan bola tetapi tanpa raket. Objek atau misi permainan ini adalah untuk menjaga bola agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan. Bulu tangkis menjadi salah satu olahraga favorite yang dicintai dan dibanggakan di Indonesia. Di Indonesia ada organisasi yang mengatur turnamen dan pelatihan pebulu tangkis yaitu bernama PBSI. Belum lama ini, Indonesia menggelar acara yang meriah yaitu ASIAN GAMES 2018 yang ke 18 dan telah berlangsung pada tanggal 18 Agustus 2018 – 2 September 2018 di Jakarta dan Palembang. Indonesia berhasil meraih 2 medali emas, 2 medali perak dan 4 medali perunggu pada cabang olahraga ini. Para pebulu tangkis tersebut dilatih dan disponsori oleh PBSI. Pada awal tahun 2019, pebulu tangkis Indonesia juga sudah ditunggu kembali di beberapa turnamen bulu tangkis dalam rangkaian gelaran BWF World Tour 2019. Selama Januari 2019 ini, setidaknya ada tiga turnamen bulu tangkis BWF World Tour yang akan berlangsung. BWF World Tour adalah sebuah seri turnamen bulu tangkis Kelas 2, di bawah naungan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Ini adalah kompetisi terbuka untuk pemain-pemain peringkat atas dunia dalam nomor tunggal (putra dan putri) dan ganda (putra, putri dan campuran). BWF dibagi menjadi enam tingkatan, yaitu World Tour Final, Super 1000, Super 750, Super 500, dan Super 300 (bagian dari HSBC World Tour).

Referensi https://www.berbagaireviews.com/2015/02/sejarah-perkembangan-bulutangkis-di.htm