By: Selly Novela

PT. Mustika Ratu Tbk merupakan perusahaan nasional yang bergerak dalam industri pembuatan jamu, kosmetik dan bahan-bahan untuk perawatan kecantikan.  Dengan membawa tradisi keluarga  yang telah berjalan selama bertahun-tahun akan keterampilan meramu bahan-bahan alami untuk dibuat jamu yang nantinya dibuat untuk perawatan kesehatan dan kecantikan.

Mustika Ratu nyatanya tidak hanya mampu memenuhi permintaan dari pasaran dalam negeri saja.  Mustika Ratu juga mulai melakukan bisnisnya hingga ke pasaran luar negeri. Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor produk Mustika Ratu terbesar antara lain Malaysia, Brunei dan Singapura.

Visi Mustika Ratu:

Menjadikan warisan tradisi keluarga leluhur sebagai basis industri perawatan kesehatan/kebugaran dan kecantikan melalui proses modernisasi teknologi berkelanjutan, dan mengandalkan tumbuuh-tumbuhan dari alam sebagai sumber bahan baku utama.

Budaya Perusahaan:

1. Mengutamakan peningkatan kepuasan pelanggan
2. Bekerja dengan budaya kekeluargaan dan keakraban
3. Menghargai integritas dan profesionalisme yang tinggi
4. Menunjang kerjasama dan gotong royong dalam mencapai tujuan bersama

Berikut ini analisa makro terhadap 2 alternatif negara tujuan baru untuk produk bodycare Mustika Ratu:

Filipina: dengan perkembangan GDP di filipina yang mencapai 6.8% (2016 est.) diyakini bahwa bisnis dan penjualan obat herbal akan terus dicari untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh customer. Ditambah dengan jumlah penduduk yang mencapai 104,256,076 (July 2017 est.) merupakan jumlah yang besar dan termasuk dari destinasi pasar yang luas.

Myanmar: dengan perkembangan GDP di Myanmar yang mencapai 6.3% (2016 est.) diyakini bahwa bisnis dan penjualan obat herbal di Negara Myanmar yang termasuk dari alternatif akan terus terus dicari demi memenuhi kebutuhan customer. Ditambah dengan jumlah penduduk Myanmar yang besar dan Myanmar berada dilokasi strategis dimana diapit oleh beberapa Negara yang dapat menjadi sasaran pasar kami yang lain.

Macro Environment Anlysis of Philippines

Geography of Philippines :

  • total: 300,000 sq km
  • land: 298,170 sq km
  • water: 1,830 sq km
  • forest : 25,9%
  • other : 33,1%

Political of Philippines :

Bentuk pemerintahan republic presidensial.

Legislatifnya kongres, terdiri dari 2 yaitu majelis tinggi dan majelis rendah.

Economy of Philippines :

  • GDP : $805.2 billion (2016 est.)
  • Exchange rate : $304.7 billion (2016 est.)
  • Real growth rate : 6.8% (2016 est.)
  • Inflation rate : 1.8% (2016 est.)
  • Labor force : 43.19 million (2016 est.)
  • Unemployment : 5.5% (2016 est.)
  • Expor : $43.44 billion (2016 est.)
  • Impor : $77.52 billion (2016 est.)

Social of Philippines :

  • Population : 104,256,076 (July 2017 est.)
  • Race : Tagalog 28.1%, Cebuano 13.1%, Ilocano 9%, Bisaya/Binisaya 7.6%, Hiligaynon Ilonggo 7.5%, Bikol 6%, Waray 3.4%, other 25.3% (2000 census)
  • Religion : Catholic 82.9% (Roman Catholic 80.9%, Aglipayan 2%), Muslim 5%, Evangelical 2.8%, Iglesia ni Kristo 2.3%, other Christian 4.5%, other 1.8%, unspecified 0.6%, none 0.1% (2000 census)
  • Language : Filipino (official; based on Tagalog) and English (official); eight major dialects – Tagalog, Cebuano, Ilocano, Hiligaynon or Ilonggo, Bicol, Waray, Pampango, and Pangasinan.
  • Education : Untuk mendukung upaya GPH dalam memperbaiki IMS, USAID memberikan dana untuk menghasilkan penelitian kolaboratif antara universitas dan industri Filipina. USAID juga akan mendirikan pusat post-doktoral untuk melayani pusat pendidikan tinggi dan mengembangkan gelar Master Sains Profesional untuk universitas-universitas di Filipina.
  • Social Class : Hal ini dilakukan sebagai organisasi hirarkis & pengaturan kelas sosial yang tepat ini membentuk kelompok sosial tertentu di masyarakat. Hirarki sosial Filipina juga dipengaruhi oleh stratifikasi sosial ini. Di Filipina ada tiga kelas sosial yang juga masuk subkategori lebih jauh. Skema sosial Filipina digambarkan di sini dalam pola ketertiban rendah dengan kelas sosial pemegang status teratas pada tingkat tertinggi dan kelas bawah lainnya secara vertikal.

 

Cultural of Philippines :

Kebanyakan masyarakat Filipina gemar menyanyi serta menari pada setiap kali pesta keramain. Bahay kubo merupakan rumah tradisional yang terkenal di Filipina yang dibuat dari daun kelapa, nipah, dan bambo.

Dalam perekonomian Filipina terkenal dengan pertanian padi bukitnya. Strategi yang dilakukan termasuk peningkatan infrastruktur dan meningkatkan integrasi perdagangan diwilayah sekitar.

Technology of Philippines :

Perusahaan Telepon Jarak Jauh Filipina (PLDT) dan Globe Telecom adalah dua operator telekomunikasi utama di negara ini. PLDT, melalui grup selulernya, SMART Communications and Sun Cellular, menguasai 70 persen pasar ponsel, dengan Globe menyumbang 30 persen. Infrastruktur seluler Filipina saat ini adalah Global System for Mobile Communications (GSM). Layanan 3G diluncurkan pada tahun 2006. 4G tersedia pada tahun 2010. Baru-baru ini, SMART dan Globe meluncurkan jaringan evolusi jangka panjang (LTE) pada tahun 2012.

Government Regulation of Philippines :

Filipina menyetujui sebuah peraturan yang mewajibkan pemisahan makanan halal dari makanan non-halal di pasar. Dalam peraturan ini disebutkan semua toko dan perusahaan lain yang menjual ikan mentah, seafood, daging, dll.

Berdasarkan peraturan semua supermarket dikota akan diminta untuk menyediakan loket pembayaran terpisah yang disebut sebagai ‘jalur halal’ untuk kemasan akhir dari makanan halal.

Trade Barriers of Philippines :

  • Currency
  • Competitors
  • Agriculture tariffs and quotas
  • Excise Taxes on Alcohol Products
  • Wines and Fermented Liquor
  • Distilled Spirits

Macro Environment Anlysis of Myanmar

Political:

Myanmar adalah sebuah negeri di Asia Tenggara yang perjalanan kebangsaannya tidak pernah terlepas dari peran Militer. Pada tahun 1988, pemerintahan Junta Militer telah memegang kendali pada pemerintahan negara Myanmar hingga saat ini. Negara yang berawal bernama “Burma” ini berganti nama menjadi Myanmar, ketika pemerintahan Junta Militer berkuasa. Myanmar adalah negara kedua setelah Thailand di Asia Tenggara. Dimana Militer selalu ingin memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan sipil.

Economy:

GDP (purchasing power parity):

$304.7 billion (2016 est.)

GDP (official exchange rate):

$66.32 billion (2016 est.)

GDP – real growth rate:

6.3% (2016 est.)

GDP – per capita (PPP):

$5,800 (2016 est.)

Exchange rates:

kyats (MMK) per US dollar –

1,205.9 (2016 est.)

Labor force:

37.15 million (2016 est.)

Unemployment rate:

4.8% (2016 est.)

Social:

Population:

55,123,814

Ethnic groups:

Burman (Bamar) 68%, Shan 9%, Karen 7%, Rakhine 4%, Chinese 3%, Indian 2%, Mon 2%, other 5%

note: government recognizes 135 indigenous ethnic groups
Religions:

Buddhist 87.9%, Christian 6.2%, Muslim 4.3%, Animist 0.8%, Hindu 0.5%, other 0.2%, none 0.1%

note: religion estimate is based on the 2014 national census, including an estimate for the non-enumerated population of Rakhine State, which is assumed to mainly affiliate with the Islamic faith (2014 est.)

Languages:

Burmese (official)

note: minority ethnic groups have their own languages

Literacy:

definition: age 15 and over can read and write

total population: 75.6%

male: 80%

female: 71.8% (2016 est.)

School life expectancy (primary to tertiary education):

total: 8 years

male: NA

female: NA (2007)

Social Class: Ada tiga kelas sosial di Burma sejak pemerintahan militer merebut kekuasaan pada tahun 1988. Setelah kudeta, banyak bisnis milik Negara diprivatisasi dan bisnis menjadi milik pejabat militer dan beberapa orang kaya. Pegawai negeri, petani dan pekerja adalah kelas sosial ketiga yang hampir tidak mampu hanya untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Cultural:

Kebudayaan Myanmar banyak dipengaruhi oleh agama mayoritas yang dianut oleh mayarakatnya, yakni ajaran Budha. Ini terlihat dari banyaknya pagoda yang dapat kita jumpai hampir di setiap tempat di Myanmar. Masyarakatnya masih tergolong masyarakat tradisional dengan penduduk yang ramah dan masih kita jumpai banyak masyarakat yang masih memakai sarung dan mengisap rokok dengan cerutu. Salah satu pagoda terkenal yang sangat indah adalah Pagoda Shwedagon di Yangoon dan reruntuhan candi yang luas dari ibu kota lama Pagan adalah salah satu pemandangan paling menarik di dunia.

Beberapa kesenian tradisional Myanmar adalah Bagan Period Dance yang hampir mirip dengan tarian tradisional Indonesia, namun gerakan mereka lebih gesit dan beragam.Belum banyak potensi pariwisata yang dapat dikembangkan di Myanmar. Salah satunya mungkin dikarenakan oleh konflik yang masih sering berkecamuk di negara itu serta kurangnya kepedulian pemerintah dalam meningkan potensi pariwisata di negara seribu pagoda itu.

Technology:

Electricity access:

population without electricity: 36,300,000

electrification – total population: 52%

electrification – urban areas: 95%

electrification – rural areas: 31% (2013)

Electricity – production:

14 billion kWh (2014 est.)

country comparison to the world: 88

Electricity – consumption:

11 billion kWh (2014 est.)

 

Government Regulation:

Konstitusi Myanmar 2008

Setelah konstitusi 1974 diskors dalam kudeta September 1988 untuk menekan demonstrasi massal pro-demokrasi, pemerintah militer memutuskan keputusan selama lebih dari dua dekade. Sebuah konstitusi baru dirancang dengan partisipasi publik yang sangat sedikit dan disetujui dalam sebuah referendum konstitusional yang diadakan beberapa hari setelah Topan Nargis di Indonesia Mei 2008. Banyak orang yang menyelenggarakan kampanye anti-referendum ditangkap dan dipenjarakan pada waktu itu.

Trade Barriers:

Reformasi selama tiga tahun terakhir di Myanmar telah mulai menghapus beberapa hambatan paling signifikan untuk diperdagangkan termasuk persyaratan lisensi yang ketat, pajak ekspor, dan nilai tukar sewenang-wenang. Namun, banyak isu seputar kebijakan perdagangan tetap dan terus berkembang.

Pada bulan April 2012, pemerintah secara resmi menghapuskan sistem nilai tukar ganda, yang telah menghambat perdagangan luar negeri dan investasi. Nilai tukar saat ini adalah ‘float regime’ yang dikelola yang mencerminkan tingkat pasar sebenarnya. Namun demikian, sektor keuangan swasta, pasar valuta asing, dan kerangka peraturan masih kurang berkembang.

Pada bulan Juni 2013, Pemerintah Myanmar mengumumkan dua persen pajak atas semua impor dan ekspor di atas tarif reguler. Akan ada pengecualian tertentu terhadap pajak impor / ekspor, sebagian besar untuk barang setengah jadi yang diimpor, dirakit, dan diekspor kembali. Investor asing yang terdaftar di bawah undang-undang investasi baru mungkin juga dibebaskan dari pajak baru ini.

Terlepas dari pengecualian untuk kegiatan perdagangan di Zona Ekonomi Khusus Thilawa, berdagang dengan Myanmar memerlukan Sertifikat Pendaftaran Eksportir / Importir dan izin impor oleh Kementerian Perdagangan.

Pemberitahuan Kementerian Perdagangan No. 96/2015 memungkinkan pengusaha asing mengimpor pupuk, bibit inseminasi, pestisida dan peralatan rumah sakit, jika mereka bermitra dengan perusahaan lokal. Sampai saat ini, perusahaan internasional dilarang berpartisipasi dalam perdagangan darat, dan relaksasi dilakukan karena kebutuhan mendesak di bidang pertanian dan medis. Persyaratan bagi hasil antara mitra asing dan lokal tidak ditentukan oleh peraturan; Namun, Perusahaan JV harus mendaftar di Myanmar sebagai perusahaan dagang.

Kesimpulan:

Filipina sebagai negara yang tepat untuk tujuan ekspor produk bodycare Mustika Ratu. Hal ini bisa dilihat perbandingan di atas,dimana Mustika Ratu akan dengan mudah memasuki pasar dikarenakan legalitas yang mendukung dan tidak rumit/terbuka, serta politik dan perekonomian yang menjamin produknya terjual di pasar Filipina. Berbanding dengan Myanmar yang segala aspek negara dihubungkan dengan kemiliteran sehingga akan menghambat proses penetrasi pasar, terlihat juga dengan perekonomian Myanmar yang tidak stabil, yang tidak bisa menjamin kesuksesan penjualan produk disana.

Resources:

https://www.rappler.com/business/38219-4-factors-explain-filipino-buying-behavior

http://www.philstar.com/business-life/2013/05/06/938628/understanding-filipino-shopper?nomobile=1

https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/3213191/kenapa-daya-saing-ekspor-vietnam-lebih-unggul-dari-ri-ini-alasannya

http://www.nielsen.com/content/dam/corporate/t3/vietnam/reports/Nielsen%20Vietnam_%20HCMC%20v%20Hanoi%20consumer%20differences_June%202009_slide7edit.pdf

https://en.portal.santandertrade.com/analyse-markets/philippines/reaching-the-consumers

https://www.google.co.id/amp/m.jagranjosh.com/general-knowledge/amp/top-10-countries-by-olive-oil-imports-1318824302-1

https://www.google.co.id/amp/s/artikel.co.id/2017/08/18/10-negara-penghasil-minyak-zaitun-olive-oil-terbesar-di-dunia/amp/

https://www.cia.gov/library/publications/resources/the-world-factbook/geos/bm.html

https://www.kompasiana.com/dendy166/59ad183482386a05687ff742/dilema-indonesia-

antaramenekan-myanmar-dan-hubungan-diplomatik

https://www.export.gov/article?id=Burma-trade-barriers