By: Dony Saputra MM, MKom

Bagian pertama dari seleksi model entry mode yang dikemukakan oleh Root (dalam Charles, 2007:15) adalah menilai faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan dari entry mode. Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi dua, yakni faktor eksternal dan internal. Masing-masing faktor kemudian dianalisis dengan beberapa kriteria.
Root yang dikutip oleh Sam Charles (2007:15) telah menjelaskan secara detil dan spesifik mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan strategi entry mode. Model seleksi entry mode yang dikemukakan Root ditunjukkan lewat Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Root Entry decision model

(Source: Root Model in Charles, 2007:15)

Faktor internal adalah bagian dari lingkungan internal, yang merupakan kekuatan dan variabel dalam perusahaan yang masih dapat dikendalikan. Faktor internal terkait dengan perceptive management, specific internal events dan inward internationalization. Sedangkan faktor eksternal adalah bagian dari lingkungan eksternal, yang merupakan kekuatan yang tidak dapat dikendalikan yang berasal dari luar perusahaan. Faktor eksternal ini berkaitan dengan permintaan pasar, perusahaan kompetitor, trade associates, dan outside experts (Gustavsson & Lundgren, 2006:17).
Sedangkan menurut Koch yang dikutip oleh Mery Priyanto (2014:37) menjelaskan secara rinci mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan strategi entri dengan mengkategorikan faktor-faktor tersebut menjadi dua bagian. Dua bagian yang dimaksud yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor tersebut ditunjukkan melalui Gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2 Faktor yang Mempengaruhi Entry Mode Decision

Sumber: Koch (dalam Priyanto, 2014:37).

1. Faktor Internal

            Menurut Root yang dikutip oleh Sam Charles (2007:17) faktor internal yang mempengaruhi pilihan entry mode merupakan bagian dari lingkungan internal/ dalam perusahaan. Faktor-faktor internal ini terdiri dari faktor produk yang dihasilkan perusahaan dan faktor sumber daya dan komitmen.

  1. Faktor Produk

Produksi adalah kegiatan yang mengubah input menjadi output. Kegiatan ekonomi biasanya dinyatakan dalam fungsi produksi. Jadi produksi adalah kegiatan untuk membuat atau menambah bagian atas suatu barang yang memiliki utilitas untuk memenuhi nilai guna. (Sugiarto dkk., 2007:251).

Hasil produksi perusahaan disebut sebagai produk. Pengertian produk sendiri adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, baik untuk dibeli, digunakan, ataupun dikonsumsi, yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pasar (Kotler & Armstrong, 2008:346). Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.

2. Faktor Sumber Daya dan Komitmen
Sumber daya atau biasa sering disebut dengan faktor produksi terdiri dari empat bagian, yakni sumber daya alam, sumber daya tenga kerja, sumber daya pengusaha, dan sumber daya modal (ilmuekonomi.net, 2015).
Sedangkan menurut Koch yang dikutip oleh Mery Priyanto (2014:38-39) faktor internal yang mempengaruhi pilihan entry mode merupakan faktor yang berasal dari dalam perusahaan seperti:

1. Ukuran Perusahaan (Company Size)
Menurut Ferry dan Jones (dalam Furaida, 2010:32) ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-rata total aktiva. Jadi ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Menurut Agnes Sawir (2004:101-102) ukuran perusahaan dinyatakan sebagai determinan dari struktur keuangan dalam hampir setiap studi untuk alasan yang berbeda. Pertama, ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari pasar modal. Perusahaan kecil umumnya kekurangan akses ke pasar modal yang terorganisir, baik untuk obligasi maupun saham. Kedua, ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar dalam kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya dapat memilih pendanaan dari berbagai bentuk hutang, termasuk penawaran spesial yang lebih menguntungkan dibandingkan yang ditawarkan perusahaan kecil. Terakhir, adanya kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan return membuat perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih banyak laba. Pada akhirnya, ukuran perusahaan diikuti oleh karakteristik lain yang mempengaruhi struktur keuangan.

Karakteristik lain tersebut seperti perusahaan sering tidak mempunyai staf khusus, tidak menggunakan rencana keuangan, dan tidak mengembangkan sistem akuntansi mereka menjadi suatu sistem manajemen.

2. Management Risk Attitude
Koch (dalam Priyanto, 2014:38) berpendapat bahwa tingkat suatu perusahaan dapat menerima risiko dalam melakukan bisnis secara internasional adalah tergantung beberapa kondisi, seperti kondisi finansial perusahaan, preferensi/opsi stratejik perusahaan, lingkungan persaingan bisnis, serta pengalaman perusahaan. Cara perusahaan melihat suatu risiko akan mempengaruhi perusahaan tersebut dalam mengambil sebuah keputusan.
3. Pengalamanan Penggunaan MEMS (Market Entry Mode Strategy)
Pengalaman secara internasioal juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi strategi entry mode yang akan dipilih. Menurut Anderson & Gagtinon (dalam Priyanto, 2014:39) menegaskan bahwa semakin banyak pengalaman internasional yang dimiliki sebuah perusahaan, semakin tinggi kecenderungan perusahaan tersebut untuk mengadopsi suatu strategi entri. Perusahaan akan memilih MEMS yang paling cocok dan efisien untuk masuk ke pasar internasional.
4. Target Market Share
Tujuan perusahaan untuk mencapai market share yang diinginkan juga mempengaruhi preferensi pemilihan strategi entri. Jika suatu perusahaan memilih untuk memaksimalkan penjualannya, perusahaan akan cenderung untuk memilih strategi entri yang dapat mendorong perusahaan tersebut untuk mencapai hasil yang diinginkan (Koch dalam Priyanto, 2014:39).
5. Target Profit
Tingkat profit yang kemungkinan akan diperoleh oleh perusahaan bergantung pada strategi entry mode yang digunakan perusahaan tersebut. Contohnya, tingkat profit yang dihasilkan dari ekspor langsung tentu berbeda dengan metode dengan menggunakan investasi langsung. Karena itu, target pendapatan perusahaan sejalan dengan strategi entri yang dipilih (Koch dalam Priyanto, 2014:39).

2. Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pilihan entry mode adalah bagian dari lingkungan eksternal/ luar perusahaan. Faktor-faktor tersebut menurut Root (dalam Charles, 2007:15) diantaranya adalah faktor pasar negara tujuan, faktor lingkungan negara tujuan, faktor produksi negara tujuan, dan faktor home country (negara asal).
Sedangkan menurut Koch (dalam Priyanto, 2014:40-43) faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pilihan entry mode merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan seperti:

1. Industry Feasibility atau Viability of MEMS
Beberapa strategi entry mode akan lebih layak untuk digunakan di beberapa negara karena implementasinya didukung oleh peraturan serta regulasi maupun kondisi dari negara itu sendiri.

2. Characteristics of the Overseas Country
Dewasa ini, karakteristik dari pasar internasional atau pasar asing cenderung lebih mudah untuk diperoleh, sementara informasi spesifik akan perusahaan dan berbagai industri lebih sulit untuk didapatkan. Terkadang perusahaan harus mengeluarkan biaya lebih untuk memperoleh informasi-informasi tersebut.
Karakteristik dari negara asing yang menarik untuk dijadikan bahan pertimbangan pemilihan strategi entri diantaranya regulasi bisnis secara umum, infrastruktur, intensitas dari kompetisi bisnis, dan pengetahuan teknologi serta undang-undang perlingdungan konsumen.

3. Tingkat Pertumbuhan Pasar (Market Growth Rate)
Salah satu faktor yang juga mempengaruhi perusahaan dalam pemilihan strategi entri adalah tingkat pertumbuhan pasar. Tingkat pertumbuhan pasar biasanya menjadi kekhawatiran bagi suatu perusahaan termasuk di dalamnya peraturan pemerintah yang berlaku untuk memasuki pasar, pembatasan akan kepemilikan asing, dan kebijakan fiskal serta kebijakan moneter di negara tujuan (Czinkoa & Ronkaiten dalam Priyanto, 2014:41).

4. Image Support Requirement

Image support requirement mengacu kepada reputasi perusahaan. Persyaratan ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam pemilihan strategi entri perusahaan. Misalnya, suatu perusahaan yang ingin memiliki reputasi yang selalu baik di mata konsumen, biasanya akan memilih metode lisensi untuk melisensi produknya agar reputasi yang selama ini dipertahankan tidak berubah.

  1. Global Management Efficiency Requirement

Disaat sebuah perusahaan telah berkecimpung dalam dunia bisnis internasional, cepat atau lambat hal tersebut akan memicu perusahaan untuk menyadari akan semakin meningkatnya sumber daya yang dibutuhkan yang akhirnya akan menuntut perusahaan tersebut untuk mengatur kembali strategi global perusahaan. Lebih jauhnya, tentu saja hal ini akan mempengaruhi pemilihan entry mode yang akan digunakan perusahaan untuk memasuki pasar internasional.

  1. Popularity of Individual MEMS in the Overseas Market

Beberapa negara memiliki preferensi terhadap strategi entry mode tertentu di sejumlah industri berdasarkan tingkat popularitasnya. Pilihan akan strategi entry mode untuk memasuki pasar asing akan sangat bergantung pada pengalaman dalam penggunaan MEMS itu sendiri karena melihat kesuksesan dari perusahaan sebelumnya yang telah menggunakan strategi entri yang sama.

  1. Market Barriers

Faktor dari lingkungan luar perusahaan yang terakhir adalah penghalang dari suatu pasar itu sendiri. Penghalang yang dimaksud akan menghambat perusahaan untuk mengakses pasar internasional. Menurut Wood & Goolsby (dalam Priyanto 2014:43) penghalang utama yang harus dipertimbangkan secara matang oleh perusahaan adalah hambatan tarif, peraturan pemerintah, akses untuk distribusi, hambatan alami seperti kesuksesan pasar dan loyalitas konsumen, dan hambatan untuk memasuki negara maju serta negara berkembang.

Source:

Root, F.R.(1994). Entry Strategies for International Markets, New York:Lexington

Charles, S(20017), Developing an entry for Cargospol, University Twente

Priyanto. M (2014). Factors That Influence Entry Mode Choice in Indonesian Market a Study Case of French Cosmetics Brands: Bioderma and Corine de Farme