Indonesia sebenarnya sudah sejak dulu melirik negara Afrika sebagai tujuan perdagangan ekonomi dan investasi, perkembangan negara-negara Sub-Sahara Afrika yang mengalami perkembangan pesat mulai dekade 90-an saat tumbangnya apartheid di Afrika Selatan, disusul dengan demokratisasi, penanggulangan kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi yang besar. Afrika yang dahulu memiliki stigma negatif sebagai wilayah yang penuh penyakit, perang saudara dan kelaparan telah bertransformasi menjadi wilayah dengan perkembangan ekonomi yang pesat sehingga sudah saatnya para pebisnis Indonesia mulai memasuki pasar Afrika. Kerjasama perdagangan di bidang ekonomi antara Republik Indonesia dengan Afrika sudah dilakukan, beberapa contoh dalam bentuk ekspor: sabun colek, susu, bidang otomotif, dan food and beverages, seperti buah-buahan dan masih banyak lainnya. Secara bilateral Indonesia memiliki hubungan kesejarahan yang erat sejak abad ke-17, berlanjut hingga KAA tahun 1955 dan KAA II tahun 2005. Jika KAA I bersifat politis untuk mendukung perjuangan kemerdekaan negara-negara Afrika, maka di tahun 2005, menghasilkan NAASP (New Asia Africa Strategic Partnership) berupa dialog strategis antar kawasan, solidaritas politik, kerjasama ekonomi dan hubungan sosial budaya. Indonesia perlu memberikan perhatian yang lebih dan menerjemahkan momentum kawasan sub-Sahara Afrika sebagai wilayah yang mulai bangkit dan potensial secara politik dan ekonomi serta perlu secara bersama-sama mengembangkan diplomasi bilateral dengan negara-negara di kawasan Sub-Sahara Afrika dan diplomasi regional dengan Uni Afrika.

Benua Afrika sudah makin berkembang bahkan tak kalah dari negara-negara berkembang di kawasan lain di dunia. Potensi besar yang dimiliki negara-negara Afrika khususnya di kawasan Afrika Sub-Sahara bisa menjadi pilihan baru bagi perusahaan yang tengah melakukan ekspansi bisnis. Pada level individual negara-negara Afrika juga ada kemajuan signifikan, terutama di negara-negara penghasil minyak seperti Angola dan Nigeria. Afrika Selatan merupakan ekonomi terbesar dan menjadi wakil benua Afrika di G20. Para pemimpin Afrika juga semakin percaya diri bahwa dengan tingkat pertumbuhan ekonomi regional dan nasional yang tinggi, Afrika dapat mempersempit jurang perbedaan dengan benua-benua lainnya (N).