Abstract
Latar belakang penelitian di dalam pandemi Covid-19, rumah sakit menghadapi disparitas dalam memenuhi lonjakan kebutuhan layanan kesehatan dengan efek dampak terhadap lingkungan dan masyarakat dari meningkatnya kegiatan rumah sakit. Rumah sakit dituntut memiliki kesiapan lebih tinggi (hospital readiness) menghadapi bencana pandemi, membangun komunikasi yang baik antara pasien dan masyarakat umum, sekaligus memperhatikan akuntabilitas dampak sosial rumah sakit. Memperhatikan dampak sosial ini, maka diperlukan pengukuran selain kinerja keuangan, melainkan social performance. Permasalahannya adalah bagaimana kecenderungan kondisi social performance rumah sakit di Indonesia? Bagaimana kecenderungan hospital readiness rumah sakit di Indonesia. Apakah ada pengaruh dari hospital readiness terhadap social performance? Dimensi atau indikator manakah yang paling mempengaruhi social performance di masa pandemi? Apakah ada perbedaan social performance dilihat dari latar belakang rumah sakit. Tujuan penelitian adalah untuk menguji secara empiris: (1) kecenderungan kondisi social performance rumah sakit di era new normal Indonesia, (2) kecenderungan kondisi hospital readiness di Indonesia, (3) pengaruh dari hospital readiness terhadap social performance rumah sakit, (4) dimensi atau indikator apa yang paling dominan menentukan terbentuknya social performance rumah sakit di era new normal Indonesia, (5) perbedaan kondisi social performance rumah sakit di era new normal Indonesia dilihat dari perbedaan kategori latar belakang rumah sakit se Indonesia di era new normal. Tahapan metode penelitian menggunakan pendekatan Neuroresearch yang meliputi empat tahapan. Tahap pertama exploratory research (kualitatif) berupa kajian literatur untuk menemukan konstruk. Tahap kedua explanatory research (kuantitatif) untuk menemukan kecenderungan kondisi social performance dan hospital readiness rumah sakit seIndonesia, menguji pengaruh antar konstruk, sekaligus indikator dan dimensi yang paling mempengaruhi konstruk. Kemudian tahap ketiga, confirmatory research (kuantitatif) dengan menganalisis latar belakang rumah sakit seIndonesia dan perbedaannya pada setiap konstruk. Terakhir tahap keempat, exploratory research (kualitatif) berupa pengembangan kebijakan baru dalam upaya memajukan kinerja rumah sakit dan layanan kesehatan Indonesia kedepannya. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster-random-sampling melalui penetapan cluster rumah sakit berdasarkan tingkat kelas rumah sakit, akreditasi nasional rumah sakit, dan lokasi perwilayah Indonesia. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menarik data sekunder dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) di Indonesia. Kalibrasi instrumen dilakukan dengan content validity dan melalui focus group discussion dengan para ahli, termasuk akreditor KARS. Construct validity dilakukan melalui iterasi orthogonal, iterasi varimax, dan (3) hierarchical cluster analysis, sedangkan Reliability Index akan dilihat dari hasil Cronbach Alpha. Analisis data akan dilakukan dengan descriptive inferential, decision tree, Variance based Structural Equation Model (SEM) dengan menggunakan software SPSS. Luaran yang ditargetkan ialah (1) satu publikasi di jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus Health Services Management Research, (2) satu publikasi di jurnal internasional terindeks Scopus melalui konferensi internasional, dan (3) satu HKI Modul Instrumen Baku berjudul: A Snapshot into the Social Performance of Hospitals in Indonesia. Adapun Novelty dalam penelitian ini adalah terbangunnya construct baru tentang social performance rumah sakit di Indonesia di era new normal dan potretnya secara nasional. TKT penelitian: penelitian ini termasuk pada Tingkat Kesiapterapan Teknologi 1-3 berupa kebijakan baru manajemen rumah sakit di Indonesia dalam wujud penilaian kualitas dan kinerja rumah sakit terakreditasi yang diatur dalam perundang-undangn terkait rumah sakit di Indonesia.
Keywords
social performance, hospital readiness, kinerja rumah sakit, Covid-19, new normal