Menulis untuk Menginspirasi: Panduan Publikasi Doktoral oleh Dr. Faisal Binsar

Dalam perjalanan akademik tingkat doktoral, publikasi bukan sekadar kewajiban formal, tetapi merupakan bukti kontribusi ilmiah yang terukur. Seorang doktor tidak hanya menghasilkan disertasi, tetapi juga pengetahuan baru yang memperkaya teori dan praktik di bidangnya.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 11 Oktober 2025, secara daring melalui Zoom, dengan tujuan memberikan pemahaman komprehensif kepada mahasiswa doktoral mengenai publikasi artikel ilmiah—mulai dari proses penulisan hingga strategi publikasi di jurnal bereputasi.

Dr. Faisal menekankan perubahan paradigma dari “publish to survive” menjadi “publish to serve”. Artinya, publikasi ilmiah bukan semata untuk bertahan di dunia akademik, tetapi untuk memberi dampak nyata—menginspirasi riset lanjutan, memengaruhi kebijakan, dan meningkatkan reputasi universitas serta penulisnya.

Materi ini membimbing mahasiswa doktoral untuk memahami bagaimana menyusun artikel ilmiah yang kuat — mulai dari struktur IMRAD (Introduction, Method, Result, and Discussion), penulisan judul dan abstrak yang efektif, pemilihan kata kunci yang tepat, hingga membangun storyline research yang logis dan menarik.

Selain itu, mahasiswa juga diarahkan untuk:

1. Menemukan research gap yang bermakna, bukan sekadar celah kecil dalam literatur.
2. Menajamkan novelty dan kontribusi ilmiah, baik teoritis maupun praktis.
3. Mengubah disertasi yang panjang menjadi artikel ilmiah yang fokus dan relevan.
4. Memilih jurnal atau konferensi bereputasi, memahami proses peer review, dan menyusun cover letter yang profesional.

Dr. Faisal juga menekankan pentingnya etika publikasi: menghindari plagiarisme, duplikasi karya, serta memahami batasan penggunaan AI dalam penulisan akademik. AI dapat membantu penyuntingan, tetapi tidak boleh menggantikan pemikiran kritis penulis.

Sebagai penutup, pesan dari Bapak Dr. Faisal:

“Doktor sejati bukan hanya yang menyandang gelar, tetapi yang meninggalkan jejak ilmiah melalui publikasi yang bermakna dan berdampak.”