Bagaimana ICO Menghasilkan Kekayaan dengan Menggabungkan Inovasi Bisnis dan Respons Terhadap Regulasi?
Peningkatan popularitas ICO sejak awal tahun 2017 mencerminkan tren dinamis dalam ekosistem kripto. Metode pendanaan ini memberikan pemilik proyek kripto peluang untuk menggalang dana dengan menawarkan token digital atau koin mereka kepada investor.
Dalam disertasinya, Hugo Prasetyo, BINUSIAN dari BINUS Business School, menggali lebih dalam tema ICO sebagai strategi untuk menciptakan kekayaan. Ia menyoroti bagaimana ICO tidak hanya menjadi alat untuk mendapatkan dana, tetapi juga merupakan mekanisme untuk meningkatkan kekayaan melalui penawaran token digital atau koin kepada para investor. Dengan semakin banyaknya koin dan token digital yang muncul, ICO menjadi salah satu pendekatan yang menarik bagi pemilik proyek kripto.
Namun, disertasi Hugo tidak hanya mengeksplorasi potensi keuntungan dalam ICO. Ia juga menganalisis bagaimana pengaruh regulasi, baik dalam negeri maupun internasional, dapat memengaruhi tindakan (ICO Action). Poin menarik lainnya yang dibahas adalah dampak environmental turbulence, khususnya pandemi terhadap ICO Action.
Melalui tinjauan menyeluruh, disertasi Hugo memberikan wawasan mendalam tentang kompleksitas ICO sebagai metode pendanaan, serta bagaimana peraturan dan kondisi lingkungan dapat membentuk strategi dan keberhasilannya. Simak lebih lanjut untuk memahami bagaimana ICO menjadi pusat perhatian dalam mencapai tujuan kekayaan di era kripto yang terus berkembang.
Fenomena Initial Coin Offering
ICO, atau Initial Coin Offering adalah suatu metode penggalangan dana di dunia kripto atau blockchain. Dalam ICO, suatu proyek atau startup mengeluarkan token atau koin kripto baru dan menjualnya kepada investor untuk mendapatkan dana yang diperlukan untuk pengembangan proyek tersebut. Investor yang membeli token ini umumnya berharap nilai token tersebut akan meningkat di masa depan.
ICO dianggap sebagai alternatif penggalangan dana yang lebih besar dan cepat daripada pinjaman dari bank. Ini memungkinkan proyek kripto untuk mendapatkan dana tanpa melalui proses perbankan tradisional.
Kemudahan dalam mengirimkan token kepada investor dan kecepatan untuk terdaftar di bursa kripto terdesentralisasi memiliki pengaruh terhadap ICO Relative Wealth Creation. Ini mencerminkan pentingnya tindakan cepat dan efisien dalam menjalankan ICO.
Inovasi Model Bisnis dalam ICO
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Hugo Prasetyo merangkum beberapa inovasi model bisnis dalam ICO yakni:
Value Capture Innovation
Inovasi dalam cara perusahaan startup menangkap nilai dari proyek mereka. Ini mencakup strategi untuk memperkecil biaya yang ada dan menciptakan pendapatan dari transaksi jangka pendek dan jangka panjang. Dalam konteks ICO, perusahaan dapat menciptakan mekanisme yang memungkinkan mereka mendapatkan nilai tambah dari penggalangan dana yang dilakukan melalui penjualan token.
Value Proposition Innovation
Inovasi dalam cara perusahaan menawarkan nilai kepada investor dan pasar. Dalam ICO, hal ini mencakup kemampuan perusahaan untuk mendapatkan segmen pasar baru yang belum terlayani. Ini bisa melibatkan pengembangan fitur atau keunggulan baru yang membedakan proyek dari yang lain.
Business Model Innovation
Perubahan dalam model bisnis perusahaan startup, yang mencakup cara perusahaan mendapatkan pendapatan, memperkecil biaya, dan menjalankan operasional mereka secara berkelanjutan. Dalam konteks ICO, inovasi model bisnis dapat mencakup strategi untuk mencapai keberhasilan dalam penggalangan dana melalui penjualan token.
ICO Action
Inovasi dalam tindakan yang dilakukan selama ICO, termasuk kemudahan dalam mengirimkan token kepada investor dan kecepatan untuk terdaftar di bursa kripto terdesentralisasi. Ini mencakup aspek praktis dan teknis dari pelaksanaan ICO yang dapat memengaruhi kesuksesan proyek.
Bagaimana Pengaruh Regulasi dan Environmental Turbulence terhadap ICO Action?
Dari hasil penelitian tersebut, terlihat bahwa Regulator Respond (kepatuhan digitalpreneur dalam memenuhi persyaratan produk ICO yang diatur di dalam negeri dan luar negeri) tidak berpengaruh terhadap ICO Action (kemudahan dalam mengirimkan token kepada investor dan kecepatan untuk terdaftar di bursa kripto terdesentralisasi).
Hal ini disebabkan karena aturan ICO sebagian besar dibuat untuk melindungi investor dan bukan sebagai jaminan kesuksesan ICO. Kepatuhan terhadap aturan tidak secara langsung memengaruhi aksi pengiriman token dan pendaftaran di bursa kripto.
Sementara itu, environmental turbulence, yang dalam kasus ini terkait dengan pandemi, tampaknya mempengaruhi hubungan antara Business Model Innovation dan ICO Relative Wealth Creation, tetapi tidak mempengaruhi hubungan antara ICO Action dan Business Model Innovation.
Pandemi memengaruhi keputusan investor dalam ICO, namun tidak secara langsung memengaruhi kemudahan pengiriman token atau kecepatan pendaftaran di bursa kripto terdesentralisasi.
Hugo Prasetyo merupakan lulusan Magister Manajemen di Universitas Mercubuana tahun 2013 dengan IPK sempurna 4,0. Berkarier selama lebih dari 18 tahun di bidang Manajemen Risiko di Industri Perbankan membawanya meraih sejumlah pencapaian, salah satunya kelulusan Fit and Proper Test pada tahun 2015 sebagai Direktur Utama Bank Perkreditan Rakyat.
Ketertarikannya pada dunia blockchain dan cryptocurrency mendorongnya untuk menulis sejumlah karya ilmiah, termasuk disertasinya yang berjudul “PENGARUH INOVASI MODEL BISNIS, DORONGAN INDIVIDU DAN TANGGAPAN TERHADAP REGULASI TERHADAP PENCIPTAAN KEKAYAAN RELATIF ICO MELALUI TINDAKAN INITIAL COIN OFFERING (ICO) YANG DIMODERASI OLEH TURBULENSI LINGKUNGAN”.
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat, tidak hanya untuk masyarakat luas, tetapi juga untuk calon mahasiswa Doctor of Research in Management di BINUS Business School yang ingin melakukan penelitian di bidang yang sama.