Meneliti Seputar Capital Adequacy Ratio (CAR) Perbankan di Indonesia, Yanuar Rizky Nuh Catatkan Diri Sebagai Doktor ke-25 DRM BINUS UNIVERSITY
Konsistensi Program Doctor of Research in Management (DRM) BINUS UNIVERSITY dalam menghasilkan Doktor-doktor terbaik dalam bidang manajemen, kembali terbukti. Sebanyak dua mahasiswa Program DRM berhasil menyelesaikan sidang promosi terbukanya dan berhak menyandang gelar akademik baru sebagai Doktor, pada hari Sabtu (21/05) kemarin. Hingga saat ini, maka total sudah dua puluh lima Doktor dihasilkan oleh program pendidikan jenjang S3 ini.
Salah satu kandidat Doktor pada hari itu, tercatat nama Yanuar Rizky Nuh yang dikenal sebagai seorang Dosen pada Program Magister Ekonomi Universitas Trisakti, Komisaris Independen PT Pupuk Indonesia Holding Company sejak tahun 2015 hingga saat ini – BUMN holding dengan 10 anak perusahaan dengan total aset lebih dari Rp 90 Triliun, serta Anggota Komite Kebijakan Publik BUMN. Ia juga banyak menulis di media masa dan blog pribadinya (http://rizky.elrizky.net), serta aktif dalam banyak diskusi dan organisasi.
Yanuar maju dengan disertasi berjudul “Pengaruh Variabel Makro dan Rasio Keuangan Empiris Terhadap CAR Perbankan di Indonesia”. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio kecukupan modal minimum bank. Nilai dan dasar perhitungan CAR ditentukan oleh otoritas perbankan. Bagi perbankan, pertumbuhan CAR sangat dipengaruhi oleh variabel makro yang dipengaruhi oleh kebijakan moneter terkait suku bunga acuan (BI-rate) dan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2). Di sisi lain, respon strategi perbankan secara internal dapat diukur melalui variabel rasio keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ekses likuiditas variabel makro BI-rate dan M2 setelah menyerap variabel instrumental yang mempengaruhinya serta secara bersama-sama dengan rasio keuangan lainnya terhadap CAR perbankan di Indonesia.
Disamping itu, penelitian ini juga dilatarbelakangi oleh adanya ketidakstabilan ekonomi dunia dalam satu dekade terakhir yang berdampak pada likuiditas di pasar uang, baik di pasar domestik maupun global. Masalah ini telah menciptakan dampak negatif terhadap mekanisme penciptaan dan transmisi likuiditas di perbankan yang berdampak sistemik kepada sumber dana perbankan itu sendiri.
“Menurut saya, menyamakan pemikiran antara banyak kepala yaitu promotor dan juga penguji menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi saya. Hal yang saya teliti pun cenderung hal yang masih baru dan banyak teori-teori yang dipergunakan. Saya berharap kedepannya saya akan dapat terus berkarya dengan baik,” jelas Yanuar.
Semoga para lulusan Doktor dari program Doctor of Research of Management (DRM) BINUS UNIVERSITY ini dapat memajukan bangsa dengan karya-karya yang dihasilkan. (MEL)