Dalam dunia bisnis yang selalu berubah, transformasi menjadi kebutuhan mutlak bagi perusahaan yang ingin bertahan dan berkembang. Namun, pendekatan tradisional terhadap transformasi, yang umumnya dilakukan dari atas ke bawah dengan target yang ambisius, seringkali gagal memberikan hasil yang berkelanjutan. Penelitian menunjukkan bahwa hanya satu dari delapan transformasi yang benar-benar berhasil memberikan dampak jangka panjang.

  1. Ubah Pola Pikir Kepemimpinan terhadap Target

Banyak perusahaan yang terjebak dalam pandangan tradisional bahwa target adalah sesuatu yang harus dicapai dengan tepat. Pola pikir ini sering kali membatasi inovasi dan peningkatan kinerja lebih lanjut. Perusahaan yang sukses dalam transformasi melihat target sebagai minimum yang harus dicapai, bukan batas maksimal. Hal ini mendorong perusahaan untuk terus mencari peluang baru dan memperbaiki kinerja di luar target awal.

Contoh sukses dari pendekatan ini adalah bagaimana perusahaan menggunakan insentif untuk mendorong manajemen agar tidak hanya mencapai target, tetapi juga melampauinya. Dengan demikian, organisasi secara keseluruhan terdorong untuk terus mencari cara meningkatkan kinerja.

  1. Libatkan Manajer Menengah dalam Proses Transformasi

Manajer menengah sering kali memiliki pandangan yang lebih luas dan lebih dalam tentang operasi sehari-hari dibandingkan eksekutif puncak atau manajer lini depan. Mereka berada di posisi yang ideal untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan tanpa terjebak dalam rutinitas yang ada.

Sebagai contoh, Amgen, sebuah perusahaan biofarmasi, menggunakan manajer menengah terbaiknya untuk memimpin inisiatif transformasi. Mereka memilih dua pemimpin dari tingkat VP dan direktur untuk setiap inisiatif dan memastikan mereka fokus penuh pada transformasi. Hasilnya, transformasi ini tidak hanya berhasil tetapi juga menjadi platform untuk mengembangkan pemimpin masa depan di perusahaan.

  1. Tetapkan Target Absolut dan Beragam

Salah satu kesalahan umum dalam menetapkan target transformasi adalah menetapkan target relatif, seperti pengurangan biaya yang didasarkan pada baseline tertentu. Target relatif ini sering kali menghasilkan perilaku kontraproduktif, seperti perdebatan tentang baseline atau negosiasi yang berujung pada target yang lebih rendah.

Sebaliknya, target harus ditetapkan dalam istilah absolut, seperti mencapai EBIT minimum sebesar $4,5 miliar pada tahun 2025. Dengan menetapkan target absolut, perusahaan dapat fokus pada tindakan yang nyata untuk mencapai hasil yang diinginkan, bukan hanya bermain angka.

Lebih dari itu, transformasi tidak boleh hanya fokus pada pemotongan biaya. Perusahaan harus menetapkan target di berbagai dimensi, termasuk pertumbuhan pendapatan, peningkatan pangsa pasar, dan bahkan target non-finansial seperti kepuasan pelanggan dan jejak karbon perusahaan. Dengan begitu, perusahaan tidak hanya mencapai profitabilitas yang berkelanjutan tetapi juga menjaga pertumbuhan jangka panjang.

  1. Berikan Wewenang dan Penghargaan kepada Manajer Menengah

Untuk memastikan bahwa transformasi berjalan efektif, penting bagi perusahaan untuk memberdayakan manajer menengah. Mereka harus diberikan wewenang untuk mensponsori perubahan transformasional dan didukung dalam membawa ide-ide inovatif.

Contohnya adalah bioMérieux, perusahaan bioteknologi yang sukses mengintegrasikan BioFire, sebuah perusahaan diagnostik asal AS. Keberhasilan transformasi ini tidak terlepas dari peran manajer menengah yang diberdayakan untuk memimpin integrasi dan diberikan otonomi untuk mengimplementasikan perubahan strategis.

Selain pemberdayaan, manajer menengah juga harus diberi penghargaan atas tindakan dan hasil yang berani. Transformasi yang sukses membutuhkan pemikiran radikal dan reimajinasi menyeluruh dari setiap aspek bisnis. T-Mobile, misalnya, berhasil mengubah citra dan kinerjanya dengan mendobrak cara lama dalam melayani pelanggan. Mereka merombak situs web mereka dengan pendekatan yang revolusioner, dan hasilnya adalah peningkatan signifikan dalam kepuasan dan pengalaman pelanggan.

Kesimpulan

Transformasi bisnis yang efektif memerlukan kombinasi antara penetapan target yang tepat dan pemberdayaan manajer menengah. Dengan mengubah pola pikir terhadap target, menetapkan target yang absolut dan beragam, serta melibatkan dan memberdayakan manajer menengah, perusahaan dapat mencapai transformasi yang tidak hanya memenuhi target jangka pendek tetapi juga menciptakan dampak jangka panjang. Perubahan bukan hanya tentang efisiensi dan penghematan biaya, tetapi tentang menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi perusahaan dan pemangku kepentingannya.

Refferences:

https://hbr.org/2024/08/how-to-set-transformation-targets-that-actually-drive-change

https://hbr.org/2024/04/middle-managers-should-drive-your-business-transformation