Source : <a href=”https://www.freepik.com/free-vector/isometric-export-import-isolated-composition-with-world-map-background-warehouse-building-with-multiple-cargo-vehicles-vector-illustration_41916976.htm#fromView=search&page=1&position=2&uuid=4dae6ded-d9e3-4487-9527-abef83a050d8″>Image by macrovector on Freepik</a>

Rantai pasokan, disebut juga rantai pasokan, adalah jenis jaringan bisnis yang melacak proses produksi mulai dari titik produksi hingga titik penjualan ke pelanggan. Sesuai dengan namanya, ini pada permukaannya adalah tingkat produksi suatu perusahaan tertentu. Oleh karena itu, rantai pasokan juga dikenal sebagai “Rantai Pasokan”. Unsur-unsur yang membentuk passokan meliputi produsen, pemasok, distributor, perusahaan pengangkutan, gudang, dan pengecer.

Setiap langkah yang diperlukan untuk mengirimkan barang atau jasa yang telah diselesaikan kepada pelanggan, termasuk mereka yang terlibat dalam transaksi pass-through. Menentukan bahan mentah, menggunakannya dalam produksi, dan kemudian mengirimkan barang jadi ke gudang atau lokasi lain yang sesuai sehingga dapat dikirimkan ke pelanggan merupakan proses yang berpotensi memakan banyak tenaga kerja. Rantai pasokan yang lebih efisien akan menghasilkan biaya yang lebih rendah dan siklus produksi yang lebih produktif, sehingga menjadikan manajemen rantai pasokan sebagai operasi yang penting. Dunia bisnis berupaya untuk merampingkan rantai pasokan mereka untuk menghemat biaya dan mempertahankan daya saing mereka.

Sumber :
Shih, W. C. (2020, October 30). Global supply chains in a post-pandemic world. Harvard Business Review.
https://hbr.org/2020/09/global-supply-chains-in-a-post-pandemic-world

Chopra, S., & Sodhi, M. S. (2014, April 1). Reducing the Risk of Supply Chain Disruptions. Harvard Business Publishing Education. https://hbsp.harvard.edu/product/SMR484-PDF-ENG