Ethics in the Most Disrupted Era

Oleh : Dr. Ir Harry Sutanto, MBA

“Mungkinkah dalam masa depan dengan ketiadaan etika sama sekali, umat manusia akan mampu mencapai keberhasilan yang tidak terbayangkan sebelumnya”?

Pertanyaan tersebut diajukan oleh salah seorang peserta pelatihan yang cerdas dari salah satu institusi dan tentunya menarik untuk disimak dan menjadi suatu telaahan khusus, ditinjau dari berbagai perspektif dan dimensi.

Etika atau filsafat moral adalah cabang filsafat yang melibatkan sistematisasi, pembelaan, dan rekomendasi konsep perilaku benar dan salah.  Etika berusaha untuk menyelesaikan pertanyaan moralitas manusia dengan mendefinisikan konsep-konsep seperti baik dan jahat, benar dan salah, kebajikan dan kejahatan, keadilan dan kejahatan.   Sedangkan disruption sejatinya mengubah, bukan hanya cara berbisnis melainkan juga fundamental bisnisnya, sejak dari struktur biaya, budaya dan bahkan teknologi industri.

Terdapat kesamaan (similarities) dari positioning etika dengan disruption, khususnya dalam dimensi waktu implementasinya.  Disruption bukan sekedar fenomena hari ini (today) melainkan juga fenomena hari esok (future) yang dibawa oleh para pembaharu ke saat ini, hari ini (present).  Dan etika pun sebenarnya bukan merupakan suatu nilai statis melainkan dinamis, bergerak bersama waktu, menyesuaikan dengan perkembangan norma dan nilai sebagai akibat gelombang perubahan yang terjadi.

Terdapat sebagian masyarakat yang tengah berada dalam kondisi gamang (confused) karena secara tiba-tiba berada dalam peradaban baru (the new ages) sebagai dampak kondisi disrupsi yang tiba-tiba terputus begitu saja (a trend break) (Rhenald Kasali, 2015).  Terjadi suatu perubahan tatanilai, norma dan kebiasaan yang membentuk budaya baru yang dalam berbagai hal berbeda sama sekali dengan budaya lama yang berada di dalam masyarakat untuk waktu lama.

Namun apakah benar etika tidak lagi diperlukan dalam kondisi disrupsi yang hebat (the most disrupted era).  Etika telah menjadi sebuah perangkat yang usang (obsolete) yang tidak lagi diperlukan karena berpotensi menghambat gerak langkah maju dari bisnis dan masyarakat modern.  Bahkan suatu ketakutan besar telah timbul, bahwa peradaban tidak lagi diperlukan karena perangkat yang mendasarinya (nilai, norma, kesantunan dll) sudah digantikan dengan suatu penilaian berdasarkan ukuran kemajuan fisik belaka.  Seolah dengan ketidakberadaan etika akan melahirkan suatu kemajuan tanpa batas, sebagamana pertanyaan dan sekaligus pernyataan dari peserta pelatihan tersebut di atas..

Kekhawatiran tersebut, ternyata tidak terbukti seluruhnya, Disruption, sebenarnya hanya merupakan perubahan tatakelola berkehidupan sehingga menjadi lebih efisien, hemat dan ringkas; tetapi tidak untuk menggantikan peran manusia sebagai filsuf, pemikir (thinker), perancang (designer) dan hal-hal kemanusiaan lain yang tidak dapat digantikan oleh mesin atau robot.  Tidak dimungkinkan peran manusia, dengan keunggulannya sebagai pelaku utama kehidupan, dapat digantikan oleh mesin, robot atau sistem yang hanya mereplikasi dan melaksanakan pekerjaan secara rutin atau berulang.

Bukti (evidence) akan tetap atau semakin bertambahnya peran manusia telah banyak dibuktikan dengan tingginya kerinduan manusia terhadap nilai-nilai luhur keluarga.   Kemajuan peradaban tidak dinilai dengan tingginya taraf hidup, tata kehidupan yang ultra modern; tetapi lebih ditekankan pada tingginya nilai-nilai kemanusiaan yang dimiliki suatu masyarakat khususnya etika yang mengatur pola kehidupan dan interaksi sesama manusia.  Tetapi tentunya nilai-nilai etika tersebut tetap harus disesuaikan dengan kemajuan peradaban, dalam suatu keseimbangan (equilibrium) di atara nilai-nilai dan norma-norma lama dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berkembang muncul selanjutnya.  Dengan demikian, etika akan mampu diakseptasi seluruh masyarakat dengan baik dan tetap dipandang sebagai penyatu dan identitas kelompok, masyarakat dan bangsa.

Harry Sutanto
  1. Etika akan terus hidup dan melekat dalam diri manusia, selama manusia tersebut menjalankan kehidupan dengan prinsip moral, kaidah agama, dan juga mematuhi norma norma yang berlaku di masyarakat. Sehingga prinsip etika akan menjadi kuat dan terus berkembang.

  2. Etika adalah suatu hal yang sudah diajarkan kepada individu dari sejak ia kecil . Etika tentu sulit dihilangkan karena kita masih punya sifat kemanusiaan yang akan terus melekat pada kita . Perubahan seperti apapun ,manusia lah yang menjadi penggerak atau pemicu perubahan tersebut .

  3. dunia memang sudah banyak mengalami perubahan, seperti kemajuan taknologi yang setiap tahun semakin bertumbuh pesat dan terus meningkat. seperti yang di katakan pada artikel ini, sempat terpikir bagaimana jika etika tidak lagi diperlukan para era yang sudah maju sekarang ini? menurut saya adanya perubahan dan bertumbuhan adalah hal yang bagus, tetapi jika tidak berpedoman dengan etika, maka perubahan tersebut tidak ada efek sama sekali terhadap banyak orang. perubahan dan pertumbuhan jika didasari dengan etika maka perubahan tersebut dapat memberikan dampak yang sangat luar biasa, maka dalam menjali kehidupan ini bernilai, karena dengan etika yang mengatur pola kehidupan dan interaksi manusia. teknologi mungkin dapat terus mengalami pertumbuhan yang pesat, tetapi teknolgi tidak dapat menggantikan manusia (hal-hal kemanusiaan). teknolologi hanya alat untuk memudahkan kita dalam berbagai pekerjaan

  4. Lebih tepat nya berganti etika kali ya.. Etika yg lama yg sdh tidak sesuai akan tergantikan dengan etika yg lebih sesuai dengan kondisi yg baru..

  5. Adanya etika sangat penting bagi manusia maupun dalam berbisnis. Tetapi pada masa sekarang lebih ditekankan pada tingginya nilai-nilai kemanusiaan yang dimiliki suatu masyarakat khususnya etika yang mengatur pola kehidupan dan interaksi sesama manusia. Namun bukan berarti etika tidak penting, karena etika penting untuk mengatur tata krama masyarakat tersebut.

  6. “Mungkinkah dalam masa depan dengan ketiadaan etika sama sekali, umat manusia akan mampu mencapai keberhasilan yang tidak terbayangkan sebelumnya”? menurut saya si itu adalah hal yang sangat tidak mungkin / hanya 10% kemungkinan hal tersebut terjadi. karena etika dan moral adalah kunci dari kesuksesan menurut saya. bila anda bekerja dengan orang lain sajadan etika anda tidak baik, siapakah yang mau menerima anda jadi pekerja? bila anda pengusaha, siapakah karyawan yang mau bekerja dgn anda bila anda beretika jelek? jelas tidak ad yang mau / tahan lama.

  7. Etika merupakan salah satu poin yang paling penting dalam melakukan suatu pekerjaan dan usaha. Tanpa adanya etika maka usaha yang kita lakukan akan jatuh dan tidak akan bertahan lama. Kesimpulannya wujudkanlah etika berbisnis yang baik dalam setiap usaha yang kita lakukan atau pekerjaan yang kita buat.

  8. menurut saya etika itu hal penting yang harus kita terpakan dan kita perhatikan saat berbisnis maupun dalam kegiatan apapun karena disaat kita melakukan sesuatu [ekeraan dengan tidak beretika maka semua orang pun akan merasakan risih bekerja sama dengan kita , seperti perusahaan mempunyai karyawan yang tidak beretika gimana karyawan tersebut bisa melayani konsumen jika tidak mempunyai etika yang baik .

  9. Menurut saya, etika merupakan hal yang masih penting dalam kehidupan kita. Tidak semua orang dapat mudah menerima sifat/perilaku kita karena mereka juga memiliki latar yang berbeda. Bagaimana orang dapat mempercayai kita apabila kita beretika yang kurang baik? Etika mengatur pola perilaku kita dalam kehidupan. Tentunya perilaku yang baik. Masa depan yang baik belum tentu ditentukan oleh ilmu pengetahuan yang baik/ pendidikan yang tinggi tetapi bagaimana etika kita. Sama saja bohong pendidikan tinggi tapi etikanya kurang baik.

  10. Etika memang sangat diperlukan didalam kehidupan terutama kita negara Indonesia yang terkenal dengan budaya sopan santun nya. Ilmu pengetahuan tinggi tapi tidak ada Etika tidak mencerminkan orang tersebut akan menjadi sukses dikemudian harinya. Seharusnya dengan ilmu pendidikan dan pengetahuan kita yang luas dan terpelajar kita harus menunjukkan sikap etika kita lebih baik lagi.

  11. Etika adalah suatu hal yang sudah melekat pada setiap individu sejak kecil karna telah diajarkan secara langsung ataupun tidak langsung oleh lingkungannya dan etika juga hal yang diperlukan dalam berkehidupan sehari - hari. apalah arti dari berpendidikan namun tidak beretika, itu bukan cerminan orang yang sukses. seharusnya kita bagaikan padi, semakin tinggi maka akan semakin menunduk bukan malah sebaliknya.

  12. Etika adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Menurut saya jika tidak ada etika tidak mungkin manusia akan mampu mencapain keberhasilan, karena etika menjadi salah satu yang harus dimiliki seseorang.