Pertumbuhan dan prospek industri fashion di Indonesia

Fashion telah menjadi kebutuhan bagi seluruh masyarakat, baik itu dari kalangan atas maupun kalangan bawah, dari kualitas yang rendah sampai kualitas tinggi, masyarakat rela menyisihkan pendapatan mereka untuk membeli produk fashion pilihan mereka. Hal ini dibuktikan oleh data dari Badan Pusat Statistik pada tabel 1.1, dimana pengeluaran perkapita di daerah perkotaan pada tahun 2016 meningkat cukup signifikan dari tahun 2015.

Tabel 1.1 Daftar Pengeluaran Perkapita di daerah perkotaan tahun 2015 – 2016

Jenis Produk Tahun Pengeluaran Per Kapita range barang Rp.200.000 – >Rp.1.000.000
Pakaian, Alas Kaki dan Tutup kepala 2015 76.364 Kepala Keluarga
Pakaian, Alas Kaki dan Tutup kepala 2016 95.789 Kepala Keluarga

 

Seiring dengan pertumbuhan dan juga prospek cerah industri fashion di Indonesia kedepannya, maka organisasi atau perusahaan – perusahaan yang terkait dengan industri fashion juga harus mempersiapkan sumber daya yang ada, termasuk sumber daya manusianya. Semakin berkembangnya suatu industri, maka tuntutan terhadap daya saing organisasi akan semakin tinggi. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang fashion harus mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapi persaingan di masa yang akan datang.

Selain mempersiapkan sumber daya dengan melakukan investasi di bidang teknologi, banyak juga perusahaan yang melakukan investasi di bidang sumber daya manusia. Menurut  Stone (2014:5) manajemen sumber daya manusia merupakan kontributor utama terhadap kesuksesan perusahaan. Hal ini  dikarenakan posisi manajemen sumber daya manusia yang sebagai kunci dalam perusahaan yang berdampak pada business result. Oleh karena itu, sebuah organisasi harus meningkatkan kualitas dari manajemen sumber daya manusia yang dimilikinya agar kinerja dari organisasi juga semakin baik.