BUSINESS MODELING AND MANAGING COMPLEXITY
PEMODELAN BISNIS DAN MENGELOLA KOMPLEKSITAS
Transformasi bisnis dan mengelola perubahan adalah dua pendorong penting meningkatnya minat dalam pemodelan bisnis dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi ada pendorong penting lainnya: kebutuhan untuk mengelola kompleksitas yang meningkat. Bisnis menjadi lebih kompleks. Dua puluh tahun yang lalu, bisnis lebih mudah dipahami. Ada lebih sedikit proses bisnis, lebih sedikit produk dan layanan, lebih sedikit data
disimpan dalam database, lebih sedikit mitra bisnis, dan lebih sedikit lini bisnis. Sekarang hal-hal yang lebih kompleks. Ada lebih banyak dari segalanya: lebih banyak proses bisnis, lebih banyak produk dan layanan, lebih banyak data, lebih banyak mitra, dan lebih banyak lini bisnis. Bisnis memerlukan banyak spesialis—ahli materi pelajaran di domain yang berbeda—untuk memahami semua aspek pekerjaan mereka. Kompleksitas adalah masalah utama dalam bisnis saat ini. Keputusan lebih sulit sekarang karena ada lebih banyak untuk dipertimbangkan. Sebuah perusahaan mungkin tidak memahami bagaimana mitra bisnisnya menyelesaikan pekerjaannya secara internal. Kurangnya pemahaman ini dapat menyebabkan keputusan yang buruk untuk rantai pasokan secara keseluruhan.
Kompleksitas adalah pendorong munculnya model bisnis. Dengan pemodelan bisnis, masing-masing pihak dapat memahami dampak keputusannya terhadap mitra dagangnya. Dengan pemodelan bisnis, masing-masing pihak dapat membuat keputusan yang tidak terlalu berisiko. Hari ini, tidak ada yang mengerti keseluruhan gambaran, dan tanpa pemahaman tidak ada yang bisa membuat keputusan yang baik untuk kepentingan keseluruhan. Sebaliknya orang membuat keputusan berdasarkan pemahaman lokal mereka sendiri yang terbatas, tanpa memahami dampaknya terhadap orang lain.
Reference :David M. Bridgeland, Ron Zahavi – Business Modeling_ A Practical Guide to Realizing Business Value-The MK OMG Press (2009)