Saat Networking, jadilah dirimu sendiri
Compiled by: Nugroho J. Setiadi, PhD
Orcid-ID: http://orcid.org/0000-0002-1864-0116
Sepertinya pendekatan yang tepat untuk berjejaring: Cari tahu apa yang orang yang Anda hubungkan dengan keinginan untuk didengar, dan kemudian bekerja untuk mengesankan mereka. Tapi taktik seperti promosi diri dan kegilaan bisa menjadi bumerang. Penelitian menunjukkan ada dua alasan mengapa: Mencoba mengantisipasi apa yang mengesankan orang lain akan meningkatkan kecemasan Anda dan membuat Anda merasa tidak autentik. Jadi, jangan menyesuaikan perilaku Anda untuk memenuhi preferensi orang lain. Sebagai gantinya, fokuskan pada aspek diri yang ingin Anda soroti. Bicara tentang topik yang Anda minati. Ajukan pertanyaan bahwa Anda benar-benar penasaran untuk mengetahui jawabannya. Jangan khawatir memproyeksikan gambar tertentu. Harus tetap merasa nyaman untuk berjalan menuju kesan yang bagus.
Diadaptasi dari “When Networking, Being Yourself Really Does Work,” by Francesca Gino
Sumber:
Gino, F. (2016). When Networking, Being Yourself Really Does Work. Harvard Business Review. From: https://hbr.org/2016/09/when-networking-being-yourself-really-does-work?referral=00203&utm_source=newsletter_management_tip&utm_medium=email&utm_campaign=tip_date&spMailingID=16415106&spUserID=Mzc5MDI3ODgzS0&spJobID=942091405&spReportId=OTQyMDkxNDA1S0. Retrieved on January 26, 2017.
-
Dyah Rosita & 2001614511 Dyah Rosita N 2001614511 LA21 GSLC TASK 1 LEADERSHIP Bapak. NUGROHO JULISETIADI D5962 Lecturer Seperti yang kita ketahui perlu membuat kesan pertama yang baik dalam membuat kesan positif selama pertemuan awal mempengaruhi hasil jangka panjang yang penting. Salah satu strategi umum yang sering kita gunakan adalah saat berjejaring dengan orang lain kita mencoba mempelajari harapan dan minat orang lain dan kemudian menyesuaikan pembicaraan dengan mereka. Berdasarkan adaptasi dari artikel yang telah ada yaitu “When Networking, Being Yourself Really Does Work,” oleh Francesca Gino menyatakan bahwa mencari tahu dan mewujudkan hubungan dengan keinginan orang lain dengan tujuan untuk mengesankan mereka dapat menjadikan hal ini sebagai bumerang untuk diri kita sendiri. Hal ini meningkatkan kecemasan dalam diri kita dan perasaan tidak autentik. Ketika seseorang ingin mewujudkan keinginan dan harapan dari orang lain, mereka mencoba untuk memprediksi apa yang ingin mereka dengar dan bertindak sesuai dengan itu. Dengan demikan , membuat prediksi semacam itu sulit dan biasanya menyebabkan kesalahan. Kesimpulannya jangan menyesuaikan perilaku kita untuk memenuhi preferensi dan ekspetasi orang lain. Karena hanya dengan menjadi diri kita sendiri adalah solusi yang tepat untuk menghadapi kegelisahan dan ketidakpastian untuk mendekati orang lain. Sebagai gantinya, fokuskan pada aspek diri kita yang ingin kita fokuskan dan bicara tentang topik yang kita minati. Merasa nyaman akan preferensi dan keinginan kita sendiri membawa kita berjalan menuju kesan bagus dalam berjejaring.