Fin-Tech vs Commercial Banking 

Bank merupakan lembaga keuangan yang dipercaya masyarakat untuk menyimpan uang maupun meminjam uang. Bank cukup berperan dalam perekonomian masyarakat di Indonesia pada umumnya. Kegiatan utama bank adalah mengumpulkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kredit kepada masyarakat. Manajemen dana bank sangat penting dalam pengumpulan dana dan penyaluran kredit untuk mendukung operasional dan eksistensi bank. Dana bank berasal dari dua sumberyaitu sumber intern (setoran modal/penjualan sahamlaba yang ditahanatau dana lain yang bersumber dari  dalam bank) dan sumber ekstern (tabungandepositogiroatau dana lain yang bersumber dari luar bank/pihak ketiga). 

Di era modern ini,  teknologi  sudah sangat  berkembang  dan tentu  saja hal  itu berdampak  cukup besar di bidang  keuanganBanyak perusahaan Fin-Tech  mulai lahir dan  berkembang di  seluruh  duniatermasuk di Indonesia. Mereka menawarkan kemudahan-kemudahan dalam bertransaksiseperti dalam proses pembayaran, transfer, peminjaman uangataupun jual beli saham 

Fin-Tech merupakan suatu inovasi pada bidang keuangan. Inovasi Fin-Tech ini  tentunya telah mendapat sentuhan dari berbagai teknologi modern. Keberadaan Fin-Tech diharapkan  dapat membuat  proses  transaksi menjadi lebih praktis dan amanBerbagai fitur pun dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam menggunakan Fin-Tech 

 Dewasa initeknologi merupakan sesuatu yang tak dapat dipisahkan dari kaum milennial. Hal ini membuat produk Fin-Tch baik yang berasal dari bank maupun perusahaan lain yang notabene non-bank cukup laris manis di pasaranKemudahan merupakan salah satu alasan mengapa Fin-Tech digunakan dan popular di masyarakat. 

Munculnya promosi bahwa ada perusahaan non-bank yang menawarkan banyak sekali fitur-fitur unik yang disertai promo-promo menarik tentu berdampak bagi dunia perbankan. Seiring populernya Fin-Tech, perusahaan lain membuat banyak spekulasi dan analisis tergesernya dunia perbankan oleh perusahaan Fin-Tech tersebut. 

Salah satu produk Fintech yang dapat mengancam eksistensi perbankan di masyarakat adalah Peer-to-Peer (P2P) Lending. Peer to Peer Lending merupakan alternatif baru untuk berinvestasi maupun mendapatkan dana dalam bentuk pinjaman usahaIndustri Peer to Peer (P2P) Lending sedang bertumbuh pesat di Indonesia saat ini. Peer to Peer (P2P) Lending difokuskan untuk membantu pelaku usaha kecil menengah (UKM). 

Alasan dapat berkembangnya industri Peer to Peer (P2P) Lending ini adalah adanya  beberapa  keuntungan  yang didapatkan baik dari segi peminjam maupun dari segi investor. Dari segi peminjamkeuntungan – keuntungan yang akan didapatkan antara lain:  kemudahan dalam mengajukan  pinjamanproses  pengajuan pinjaman lebih mudah dan tidak serumit ketika mengajukan pinjaman di bankserta suku bunga pinjaman yang harus dibayarkan juga lebih kecilSelain ituwaktu untuk pencairan dana pinjaman juga hanya memakan waktu maksimal 1×24 jam. Berbeda dengan pengajuan peminjaman di bank yang bisa memakan waktu berbulan-bulan karena harus melalui berbagai macam prosedur peminjaman di bank. 

Di sisi lain, keuntungan yang didapatkan dari segi investor antara lain dapat memberikan pinjaman dengan mudah dan cepatdan dapat menjadi alternatif investasi dengan return yang lebih tinggi dengan risiko default yang tersebar di banyak investor dengan nominal masing-masing  cukup rendah dan investor dapat memilih peminjam yang didanai sesuai preferensinya. Investor  bebas  memilih perusahaan dan bisnis mana yang akan diinvestasikan dan berapa banyak yang ingin mereka investasikanDengan ini, investor bisa  dengan  mudah memperluas portofolio investasinya dengan menyebarkan atau mendistribusikan dananya ke berbagai peminjam. 

Salah satu solusi untuk mencegah terancamnya bank oleh Fin-Tech berupa P2P Lending ini adalah dengan melakukan kerjasama dengan Fin-Tech itu sendiri. Dengan melakukan kerjasama dengan Fin-Tech, bank dapat mengurangi biaya seperti penggunaan nontraditional credit scoring untuk filtering awal aplikasi kreditmenambah DPK (Dana Pihak Ketiga), menambah channel penyaluran kredit dan merupakan alternatif investasi bagi perbankan. Selain itu, bank juga dapat melakukan penggunaan big data analytic yang tedapat pada Fin-Techyaitu dengan mengolah big data untuk tujuan non-traditional credit scoring. 

Kesimpulannya adalah perkembangan Fin-Tech  membawa  dampak  positif  bagi  perekonomian  masyarakat dan bank. Tapi seiring berkembangnya Fin-Tech, bank juga harus  bisa  mengikuti  perkembangannya  supaya tidak  tertinggal dan dapat mempertahankan eksistensinya di masyarakat. Tidak  harus  berupa  persainganmelainkan  dapat juga dalam bentuk kerjasama yang tetap bisa menguntungkan semua pihak. 

Penulis: Angelina Michelle Sutiyo (2301937526); Jessica Olivia (2301937463) 

 

 

Dr. Hendry Hartono Se., MM.