Pertumbuhan Kredit Rendah Akibat Permintaan Masih Lesu 

Permasalahan bank pada kehidupan saat ini merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia. Salah satu masalah yang sering  dihadapi oleh bank adalah pertumbuhan dan penurunan suku bunga kredit yang terjadi pada kebanyakan Bank di Indonesia. Masalah yang dihadapi oleh bank-bank di Indonesia yaitu mereka mengalami perlambatan pertumbuhan kredit pada bulan-bulan seasonal dikarenakan produksi perusahaan di bulan seasonal lebih lambat. Hal yang menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami kelambatan kegiatan produksi yaitu faktor seasonal.  

Kegiatan produksi yang belum maksimal di musim seasonal diakibatkan oleh sirkumtansi tertentu yang berubah di lingkup konsumen berupa penurunan demand oleh konsumen kepada pabrik itu sendiri. Ini tidak terjadi pada semua perusahaan melainkan hanya beberapa bidang perusaahan saja yang produknya untuk sementara waktu tidak terlalu dibutuhkan oleh konsumen seperti perusahaan yang berproduksi di bidang alat tulis. Pembelian produk alat tulis menjelang waktu seasonal tentu akan berkurang dikarenakan kebutuhan konsumen mengenai peralatan tulis tersebut kurang dibutuhkan di periode tersebut. Bila dianalisa lebih dalam, hal ini terjadi karena ada faktor yang mempengaruhinya salah satunya adalah institusi pendidikan. Tentu, ketika masa ini institusi tersebut sedang tidak beropersasi alias libur. Akibatnya, pedagang dari berbagai macam jenis seperti grosiran atau eceran dan distributor akan mengurangi minat pembelian barang terhadap perusahaan terkait. Tentunya suatu perusahaan untuk menghasilkan suatu produk, diperlukan perhitungan biaya produksi dan apabila biaya produksi tersebut dapat diselimuti dengan pendapatan dari penjualan produk tentunya suatu perusahaan tidak akan segan untuk menghasilkan jumlah produksi yang besar karena hal ini akan berujung pada keuntungan bagi perusahaan selama kondisi pembelian dari konsumen tersebut stabil tidak fluktuatif. 

Hal lainnya terkait faktor seasonal yaitu penggunaan mesin atau robot yang masih rendah di Indonesia dalam menghasilkan produk bagi suatu perusahaan. Melalui riset oleh McKinsey & Company menyatakan bahwa persentase aktivitas kerja yang dapat digantikan oleh robot di Indonesia dari 2016-2030 sekitar 12% saja. Angka tersebut masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan negara berkembang lainnya seperti Afrika Selatan, Thailand dan lain-lain. Dari situ, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar perusahaan di Indonesia masih mengandalkan tenaga kerja manusia untuk menghasilkan produknya. Ketika periode seasonal, tentu para pekerja tersebut akan mendapatkan hari libur yang akan berdampak pada jumlah produksi yang dihasilkan. Berkurangnya labour manusia akan mengurangi produksi secara otomatis karena produksi barang tidak dapat berjalan efisien dan akan berpengaruh kepada ekonomi perusahaan.  

Dari faktor-faktor yang merupakan akibat dari periode seasonal yang mempengaruhi perusahaan, keduanya sama-sama berujung pada penurunan produksi karena perusahaan sedang dalam kondisi menurun. Oleh karena itu, untuk mencegah kerugian yang timbul, sebagian besar perusahaan melakukan penurunan produksi. Jika dikaitkan dengan kredit bank akibatnya peminjaman kredit yang ditawarkan kepada perusahaan akan mengalami penurunan peminatan. Perusahaan tidak berani untuk melakukan peminjaman kepada bank karena keuntungan yang didapatkan perusahaan tentunya akan lebih sedkit dibandingkan sebelum-sebelumnya. Jika mereka melakukan permintaan peminjaman kepada bank, kemungkinan mereka tidak dapat membayar biaya operasional yang lebih penting atau mungkin tidak bisa melakukan pembelian modal untuk proses produksi untuk bulan selanjutnya. Masalah ini bisa menjadi masalah yang lebih besar yang memberikan impact bagi kedua belah pihak, bagi perusahaan maupun bank jika tidak ditanggulangi. 

Solusi yang tepat untuk menanggulangi permasalahan diatas yang pertama yaitu Bank menurunkan suku bunga di bulan yang tidak seasonal karena meskipun suku Bunga diturunkan pada bulan seasonal, perusahaan tidak cukup berani untuk mengambil resiko yang cukup besar. Dengan diturunkannya suku bunga pada bulan tidak seasonal, dapat menarik perhatian perusahaan untuk peminjaman kredit dan jumlahnya pun meningkat sehingga pada bulan seasonal bank tidak rugi terlalu banyak. Yang kedua yaitu, perusahaan seharusnya mengurangi konsumsi dalam pembelian modal perusahaan pada saat bulan Desember, dan jika ingin membeli modal perusahaan, seharusnya mereka membelinya secara bertahap dari bulan-bulan sebelumnya sehingga biaya mereka tidak besar di bulan Desember dan bisa melakukan permintaan kepada bank di awal tahun selanjutnya. Solusi kedua, yaitu sebaiknya bank mengurangi budget untuk peminjaman kepada perusahaan yang akan meminjam pada bulan-bulan seasonal dan menaikkan budget pada bulan-bulan non seasonal sehingga uang pinjaman dari bank bisa digunakan untuk hal yang lain agar mendapatkan profit lebih banyak di sektor yang lainnya. 

Kesimpulannya, terdapat kesinambungan antara demand dan supply. Jika ada masalah disalah satu faktor maka di faktor lainnya juga akan berpengaruh. Untuk itu, perusahaan harus menjaga stabilitas demand dan supply agar tidak menimbulkan dampak kepada pertumbuhan ekonomi. Sebaiknya, perusahaan tidak menganggap remeh kalau muncul suatu masalah meskipun itu masalah kecil karena jika dibiarkan akan menjadi masalah besar dan berpengaruh pada kegiatan  ekonomi Indonesia, untuk itu permasalahan tersebut harus segera dicari solusi yang paling efektif dan efisien dan kegiatan ekonomi di Indonesia pun akan tetap stabil ataupun meningkat dari sebelumnya. 

 Penulis: Cecilia Tiffany (2301937545); Christalie ((2301937551); Christofel Jehovandy (2301937564)

Dr. Hendry Hartono SE., MM.