Outsourcing Workshop
Lokakarya Outsourcing
Sebagian besar organisasi mengalihdayakan beberapa pekerjaan mereka. Beberapa organisasi mengalihdayakan pengembangan perangkat lunak; beberapa meja bantuan outsourcing dan dukungan pelanggan; beberapa sumber daya manusia outsourcing, akuntansi, atau pekerjaan hukum. Beberapa melakukan outsourcing semua fungsi dan proses bisnis ini, dan juga fungsi lainnya. Membuat keputusan bisnis yang baik tentang outsourcing seringkali sulit. Akankah agen outsourcing baru memberikan kualitas yang sama? Apa yang harus di-outsource dan apa yang harus disimpan di rumah? Bagaimana sisa organisasi menyesuaikan diri dengan proses outsourcing? Rumitnya keputusan bisnis adalah masalah sumber daya manusia. Akankah orang-orang saat ini dipindahkan atau diberhentikan? Bagaimana outsourcing akan mengubah dinamika kekuasaan dalam organisasi? Untuk membuat keputusan outsourcing yang baik, Anda harus memahami tujuan organisasi, dan bagaimana tujuan tersebut dicapai. Seperti lokakarya berbasis model lainnya, lokakarya outsourcing melibatkan pembuatan model motivasi bisnis, melihat masalah, tujuan, strategi, dan influencer. Outsourcing selalu memiliki efek pengetahuan. Ketika fungsionalitas di-outsource, pengetahuan tentang cara melakukan fungsi itu juga di-outsource. Misalnya, banyak organisasi mengalihdayakan meja bantuan teknologi informasi; ketika seorang karyawan lupa kata sandi laptopnya dan menelepon meja bantuan, seseorang di perusahaan outsourcing akan mengatur ulang kata sandi. Pengetahuan dan keahlian tentang cara menangani panggilan meja bantuan TI telah berpindah dari organisasi ke agen outsourcing. Jika nanti organisasi ingin meng-insource fungsi IT help desk, akan sulit karena tidak lagi memiliki knowledge in-house. Untuk fungsi help desk TI, transfer pengetahuan itu jarang signifikan. Sebagian besar organisasi menginginkan dukungan meja bantuan yang baik, tetapi hanya sedikit yang menganggap meja bantuan sebagai komponen inti bisnis mereka. Mereka tidak peduli jika mereka kehilangan pengetahuan tentang bagaimana memberikan layanan help desk yang baik selama mereka bisa mendapatkan layanan itu dari seseorang. Tetapi setiap organisasi memiliki beberapa fungsi dan beberapa proses yang pengetahuannya terlalu penting untuk hilang. Model motivasi memainkan peran penting dalam lokakarya outsourcing. Ketika Anda mengeksplorasi pengetahuan apa yang dianggap penting, Anda dapat menangkap pembelajaran itu sebagai tujuan dalam model motivasi. Outsourcing biasanya mengubah proses bisnis. Outsourcer melakukan meja bantuan TI secara berbeda, dengan proses eskalasi yang berbeda dan proses pelaporan yang berbeda. Dalam lokakarya outsourcing, Anda dapat memeriksa pengaruh perubahan proses, melihat apa yang perlu dilakukan karyawan, dengan siapa mereka akan bekerja dari outsourcing, dan bagaimana pekerjaan mereka harus disesuaikan.
Reference :David M. Bridgeland, Ron Zahavi – Business Modeling_ A Practical Guide to Realizing Business Value-The MK OMG Press (2009)