Seamless Digital Transactions

Radio-frequency-identification (RFID) tag sekarang memainkan peran utama dalam otomatisasi checkout toko. Tag RFID,  seperti namanya, adalah strip kecil bahan logam yang dapat mengirimkan gelombang radio dengan informasi rinci tentang produk yang mereka lampirkan. Bayangkan sebuah tag yang dapat menyimpan beragam informasi tentang suatu produk – merek, harga, ukuran, warna, lokasi di toko, varietas lain, dan tingkat persediaan – dan menyampaikannya kepada pembeli dan manajer toko. Ini pada dasarnya adalah apa yang dilakukan tag RFID. Informasi ini dapat diterjemahkan melalui pemindai seluler (genggam atau melekat pada keranjang belanja, misalnya) atau di stasiun atau kios tetap. Sementara tag RFID telah ada selama setidaknya 20 tahun dalam berbagai bentuk, inovasi utama dalam beberapa tahun terakhir adalah pengembangan strip sekali pakai yang sangat ringan yang cocok untuk digunakan pada produk ritel.

Tidak seperti label barcode, yang harus dipindai dengan susah payah satu per satu oleh toko atau pelanggan, tag RFID tidak hanya menyimpan lebih banyak informasi, tetapi dapat secara otomatis dipindai bersama, sangat mempercepat proses check out otomatis. Dirty Lemon,merek minuman, telah menggunakan teknologi RFID untuk mengotomatisasi penjualan minuman di tokonya di New York: pelanggan hanya mengambil minuman pilihan mereka dari pendingin, melambaikan barang di bawah pembaca untuk mendapatkan rincian produk, dan kemudian membayar melalui pesan teks, baik di toko atau setelah mereka pergi.

Menggunakan campuran teknologi yang agak berbeda, Amazon Go telah mengembangkan teknologi “JustWalk Out”untuktokonya sendiri dan sejumlah klien ritel. Dengan bantuan sensor dan visi komputer, toko dapat melacak ketika konsumen secara fisik mengambil barang dari rak atau mengembalikannya, menambahkannya atau mengambilnya dari keranjang virtual. Pelanggan hanya dapat berjalan keluar dengan barang-barang yang mereka pilih, yang secara otomatis dipindai dan dibebankan ke akun pelanggan. (Pelanggan dapat menggunakan kode QR dari aplikasi Amazon untuk memasuki gerbang “hanya walk-out”, atau mereka dapat memasukkan kartu kredit apa pun di gerbang jika mereka tidak memiliki aplikasi, sehingga mereka tidak memerlukan aplikasi atau akun yang disiapkan.) Raksasa ritel China  JD.Com  telah memelopori teknologi bebas lini di toko-tokonya di China dan Indonesia, dan sejumlah start-up teknologi juga aktif di ruang ini. Pelanggan dapat menghindari iritasi antrean panjang, sementara pengecer mendapat manfaat dari pemantauan arus saham yang lebih baik dan membebaskan staf untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih berharga seperti manajemen toko atau layanan pelanggan.

Referensi Mark Purdy –  The Future of Contactless Commerce =- Harvard Business Review – November 22, 2021

Dicky Hida Syahchari