Tahapan dan Kontribusi ICT dalam Virtual Enterprises
Perusahaan virtual merupakan perusahaan yang bergabung sementara untuk dapat berbagi informasi, keahlian, kompetensi inti hingga sumberdaya produksi, sehingga perusahaan – perusahaan yang tergabung dapat dengan cepat merespon peluang-peluang bisnis yang hadir. Hal ini dikarenakan mereka dapat melakukan efektivitas biaya dan dapat membuat produk yang unik tanpa memikirkan ukuran, lokasi dan teknologi, dsb. Kerjasama ini didukung oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sebagai penjembatan dari setiap perusahaan.
Dalam perusahaan virtual, produsen tidak memproduksi sebuah barang secara lengkap. Mereka beroperasi dalam sebuah jaringan value chain (network), mulai dari pelanggan, teknisi, pemasok dan beberapa fungsi lainnya. Dengan kata lain, perusahaan virtual terbentuk karena adanya tujuan bersama serta melalui pemilihan ketrampilan dan aset dari berbagai perusahaan menjadi satu entitas bisnis.
Tahapan pada siklus hidup Virtual Enterprises saat mengejar peluang bisnis
- Tahap Identifikasi
Pada tahap ini, perusahaan melakukan identifikasi, evaluasi serta pemilihan peluang bisnis yang ingin dikejar.
- Tahap pembentukan
Pada tahap ini, perusahaan mulai membentuk jaringan virtual enterprises, mulai dari mengidentifikasi, mengevaluasi dan memilih partner yang sesuai dengan kebutuhan dalam mengejar peluang bisnis.
- Tahap Operasi dan evolusi
Pada Tahap ini, telah terjadi integrasi terkontrol dari para perusahaan yang berkolaborasi, baik layanan, sumberdaya, keahlian-keahlian, informasi dan lainnya. struktur dan keanggotaan dari VE dapat selalu berubah-ubah tergantung dari peluang bisnis yang diambil.
- Tahap pembubaran
Pada tahap ini, saat peluang sudah terpenuhi maka VE dapat dibubarkan, dimulai dari pemisahaan aset dan penghentian operasi.
Dalam hal perkembangan Virtual enterprises, teknologi informasi dan komunikasi seperti komputerisasi, aplikasi bisnis, database dan internet sangat berperan dalam hal mengatur VE. Dengan adanya computer serta database yang memadai, memungkinkan perusahaan untuk dapat menciptakan sebuah produk yang unik dan dapat mengambil peluang pasar dengan cepat. Kemudian dengan menggunakan internet, perusahaan-perusahaan yang tergabung dapat dengan mudah berkomunikasi dan berkolaborasi (mengkoneksikan para pekerja dan mitra secraa virtual) dan menjadikan VE bekerja secara daring.
Contoh kontribusi ICT (Information and Communication Technology) dalam Virtual Enterprises:
- Dapat melakukan kerja secara daring dan virtual
- Menghemat waktu dan biaya
- Memudahkan pembagian kerja
- Menjadi sarana komunikasi
- Membantu perusahaan menghasilkan produk atau jasa baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar
References:
https://www.researchgate.net/publication/221511899_The_Virtual_Enterprise_Concept
https://www.forbes.com/sites/sap/2014/12/04/welcome-to-the-virtual-enterprise/?sh=6e91f9e91138
https://www.researchgate.net/publication/334572861_Peran_ICT_di_Dalam_Virtual_Enterprise
PPT Binus, A General Introduction to The Context in which VEs