MODEL BISNIS ARSITEKTUR
TOGAF (The Open Group Architecture Framework) menyebutkan bahwa Arsitektur Bisnis merupakan prasyarat untuk pekerjaan arsitektur di setiap bidang (Data, Aplikasi, Teknologi). Dalam istilah praktis, Arsitektur Bisnis juga sering diperlukan sebagai sarana menunjukkan nilai bisnis dari pekerjaan berikutnya dan merupakan kunci dari stakeholder, dan laba atas investasi untuk para stakeholder untuk mendukung dan berpartisipasi dalam kerja berikutnya. TOGAF itu sendiri adalah suatu kerangka kerja arsitektur perusahaan yang memberian pendekatan komprehensif untuk desain, perencanaan, implementasi, dan tata kelola arsitektur informasi perusahaan.
Menurut Ralph Whittle yang ditulis dalam artikelnya yang berjudul “Defining the term “Business Architecture 39” secara garis besar business architecture merupakan blueprint, gambaran atau model dari perusahaan.
- 7 LANGKAH UNTUK ARSITEKTUR BISNIS
Menurut Mark McGregor dalam bukunya yang berjudul “7 Steps to bussiness architecture” mengungkapkan bahwa arsitektur bisnis menjadi sangat penting untuk membantu dalam menangani isu – isu seputar pemerintahan, risiko dan kepatuhan. Sehingga dengan memiliki arsitektur bisnis yang baik maka akan mempermudah untuk mengambil sebuah keputusan yang tepat sehingga memungkinkan Anda untuk bersaing secara lebih efektif.
Menurut Mark McGregor ada 7 langkah utama dalam arsitektur bisnis yaitu:
- Create & Culture
- Capture & Collate
- Connect & Communicate
- Collaborate & Consume
- Customers & Coordination
- Control & Comply
- Change & Complete
Dari 7 langkah tersebut akan menjadikan organisasi Anda seperti “lem” yang lengket, dimana semua elemen akan fokus untuk mendukung dan membantu bisnis. Dengan konsep seperti itu maka bisnis dalam organisasi akan lebih cepat tumbuh dan berkembang serta semua orang dalam organisasi merasa punya tanggung jawab besar terhadap bisnis perusahaan.
Dengan langkah – langkah tersebut maka akan dapat membuat pelanggan lebih nyaman dengan perusahaan, tentunya hal itu dapat tercapai jika seluruh anggota dalam perusahaan mempunyai arah yang sama.
Dalam paper Research on Collaborative IT Governance Model Oriented to Business Architecture mengungkapkan bahwa saat ini, prioritas dan urutan pentingnya berbagai faktor dalam perencanaan arsitektur bisnis ditentukan oleh pengalaman dan memiliki subjektivitas yang kuat, yang sering mengakibatkan arsitektur menyimpang dari strategi IT, kurangnya fleksibilitas dan skalabilitas arsitektur dan investasi tak terkendali dan sebagainya.
Banyak IT governance yang didasarkan pada model dua dimensi, yaitu yang hanya mempertimbangkan faktor tunggal atau satu-sisi dan kurangnya analisis pengaruh dan sinergi, yang memiliki batas untuk tingkat tertentu dan tidak dapat memberikan bantuan yang komprehensif dan efektif untuk manajer dalam membuat keputusan.
Model yang paling banyak digunakan saat ini adalah EDM (Evaluation-Direct-Monitor) yang disusulkan oleh ISO/IEC 38500. Model EDM mengandung tiga tugas utama dan enam prinsip untuk pelaksanaan tata kelola IT. EDM menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus mengontrol IT melalui tugas utama, yaitu:
- Mengevaluasi kondisi saat ini dan penggunaan IT masa depan
- Mengarahkan penyusunan dan rencana pelaksanaan serta kebijakan untuk memastikan penggunaan IT memenuhi tujuan bisnis
- Pemantauan kesesuaian kebijakan dan kinerja terhadap rencana yang sudah dibuat
Reference:
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-business-architecture/2268