Kelebihan dan Kelemahan Gig Economy

Gig Economy adalah sebuah pekerjaan yang flexible dan sementara yang dimana dalam keseharian atau perusahaan menyewakan jasa untuk sementara daripada mempekerjakan karyawan sepenuhnya

Gig economy sangat didukung oleh banyak platform digital yang menguntungkan dalam skala besar dan lainnya.

Contoh: Anterin, Uber, Grab, Gojek, dan lain sebagainya.

Berdasarkan DEFACTO, terdapat 6 elemen yang dapat mengatasi perusahaan saat masa krisis yaitu:

  1. Consumer understanding
  2. Innovation
  3. Supply chains
  4. Risk management
  5. Mix of experiences
  6. Integrity in Management

Kelebihan gig economy:

  1. Untuk perusahaan:
  • On deman experstise
  • Scaling up rapidly
  • Access global talent
  • Round the clock work
  • Create new business models.
  • Cost savings – benefits, hiring, salary.
  1. Untuk freelancers:
  • Flexibility
  • Ownership
  • More “meaningful” work – idealism
  • Better pay

Kekurangan:

  1. Untuk perusahaan:
  • Lesser control of work/ project
  • Less-regulated, prone to intervention
  • Possibly of getting unskilled workers
  • Need higher management skill
  1. Untuk freelancers:
  • Less management
  • Variate standards

Jadi, dengan gig economy ini, dapat menguntunkan bagi semua pihak baik perusahaan dan freelancer itu sendiri hal ini dikarenakan bagi perusahaan dapat menghemat biaya dan bagi freelancer adalah mendapat gaji tinggi jika keahlian mereka di bidang tertentu tersebut juga tinggi.

Reference:

https://www.forbes.com/sites/forbescoachescouncil/2020/03/27/why-the-gig-economy-will-drive-the-future-of-employment/?sh=65c779054f52

Dr. Maria Grace Herlina S.Sos.,MM. & Timothy Samosir