Gig Economy
Menurut BBC, gig economy adalah pasar tenaga kerja yang identik dengan karyawan kontrak jangka pendek atau pekerja lepas (freelancer).
Dari sudut pandang lainnya, gig economy juga dapat didefinisikan sebagai lingkungan kerja yang fleksibel dalam hal jam kerja, tetapi minim perlindungan tempat kerja hingga berpotensi menimbulkan eksploitasi.
dapat disimpulkan bahwa gig economy adalah sistem kerja di mana umumnya lembaga atau perusahaan lebih memilih untuk merekrut pekerja independen atau kontrak jangka pendek.
faktor utama yang pemacu perkembangan gig economy. Yaitu :
- Munculnya bisnis baru, terutama yang memanfaatkan bidang teknologi.
- Tekanan keuangan di bidang bisnis konvensional
- Kebutuhan keehidupan pribadi dan pekerjaan yang meningkat dan harus diseimbangkan.
manfaat gig economy pada pekerja:
- Lebih fleksibel dan lebih mobile.Pekerja mempunyai lebih banyak alternatif untuk lebih mengoptimalkan waktu dan pendapatan. Mereka juga dapat menyelesaikan tugas di mana saja dan dapat lebih menyeimbangkan antara pekerjaan dengan keluarga.
- Kebebasan untuk memilih pekerjaan.Pekerja dapat memilih jenis proyek yang akan mereka ambil. Selain itu, pilihan proyek juga lebih bervariasi karena tidak hanya berasal dari perusahan domestik, tetapi juga perusahaan di seluruh dunia.
- Lebih banyak peluang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi.Pekerja dapat mengambil beberapa pekerjaan sekaligus. Mereka mungkin fokus pada satu proyek besar dan mengambil beberapa pekerjaan kecil untuk menambah penghasilan.
Manfaat gig economy bagi pebisnis :
- Memfasilitasi efisiensi operasi.Mempekerjakan pekerja paruh waktu menjadi alternatif yang lebih murah dan efisien. Perusahaan tidak perlu membayar biaya pelatihan atau tunjangan seperti asuransi. Itu membantu menurunkan biaya operasi.
- Lebih banyak pilihan.Mereka dapat memilih beberapa individu terbaik di bidangnya, sesuai dengan anggaran perusahaan. Pilihan lebih bervariasi karena pasokan tidak hanya berasal dari pekerja lokal tetapi dari seluruh dunia.
- Biaya tetap lebih rendah. Bisnis tidak perlu menyediakan ruang kantor, peralatan, dan fasilitas. Itu mengurangi biaya tetap, memungkinkan mereka untuk segera mencapai titik impas dan skala ekonomi.
Kekurangan gig economy
Ada beberapa sisi negatif dari melakukan pekerjaan semacam itu:
- Tidak memperoleh tunjangan. Pekerja tidak memperoleh manfaat seperti asuransi dan pensiun. Bisnis membayar mereka sesuai dengan kontrak. Karena itu, mereka harus selektif dalam memilih pekerjaan.
- Membayar pajak dari kantong sendiri. Jika mereka menjadi pekerja tetap, perusahaan mungkin membayar pajak penghasilan mereka. Sebaliknya, jika bekerja paruh waktu, mereka tidak mendapat manfaat semacam itu.
- Penghasilan tidak stabil. Pekerja harus mengejar proyek untuk mengamankan pendapatan. Tapi, itu adalah tugas yang sulit. Mereka harus bersaing dengan individu di seluruh dunia. Sehingga, permintaan pasar untuk pekerjaan tertentu lebih rendah daripada pasokan tenaga kerja yang tersedia. Sebagai hasilnya, mendapatkan beberapa proyek sekaligus adalah lebih sulit.
References :
https://cerdasco.com/gig-economy/
https://www.sindikasi.org/mengenal-gig-economy/