GIG ECONOMY
Selama bertahun-tahun, kebanyakan orang memimpikan tempat kerja yang fleksibel, jenis yang membutuhkan perjalanan dan menemukan budaya asing sambil mengeksplorasi pengembangan pribadi sekaligus. Pekerjaan yang dapat disesuaikan berdasarkan tujuan hidup pribadi, suasana hati, atau memprioritaskan keluarga. Hal ini lebih dari sekedar “bekerja dari rumah”, karena rumah sekarang bisa berada di mana saja di dunia. Inilah yang disebut sebagai Gig Economy. Gig Economy sendiri terdiri dari pekerja lepas jangka pendek (freelancers biasanya) tanpa adanya batas geografis dengan mereka yang mempekerjakan mereka. Berbeda jauh dengan perekonomian tradisional seperti yang kita ketahui sekarang ini, yang sebagian besar terdiri dari karyawan jangka panjang, yang biasanya tempatnya bekerja memiliki jarak yang cukup dekat ke tempat mereka tinggal.
Keuntungan Gig Economy bagi perusahaan
- Tidak perlu memberi pekerja lepas/freelancers ruang kantor (biasanya freelancers bisa bekerja dimana saja, termasuk di rumah)
- Bisa memilih kandidat dari lingkup yang lebih besar
- Sekarang dapat mengakses bakat yang dibutuhkan dari belahan dunia manapun
- Lebih flexible dan dapat lebih cepat berinovasi
Keuntungan Gig Economy bagi freelancers
- Bisa memulai bisnis sendiri sebagai penghasilan tambahan
- Tidak memiliki jam kerja tetap, tetapi hanya perlu bekerja kapan pun itu nyaman untuk dilakukan sehingga selama pekerjaannya dapat terselesaikan dengan baik
References:
Bensen, P. (2020, October 7). The Gig Economy Is Here To Stay. Retrieved March 13, 2021, from https://www.forbes.com/sites/forbescoachescouncil/2020/10/12/the-gig-economy-is-here-to-stay/?sh=3f87094a3de2
Volkin, M. (2021, January 8). Why The Gig Economy Will Drive The Future Of Employment. Retrieved March 13, 2021, from https://www.forbes.com/sites/forbescoachescouncil/2020/03/27/why-the-gig-economy-will-drive-the-future-of-employment/?sh=55e6c2f64f52