How Are New Recruitment Trends Disrupting HR
Selain CV berkarakter 140 karakter, kita dapat memperkenalkan diri dengan mudah dalam waktu tidak lebih dari enam detik dengan menerbitkan video CV di YouTube. Tapi dengan kita menerbitkan CV melalui youtube sangat tidak sopan untuk di Indonesia dan mungkin beberapa perusahaan tidak akan peduli dengan CV yang berbentuk video tersebut. Menampilkan keahlian dalam posting reguler di situs web dan blog adalah pencari kerja alternatif lain yang dapat digunakan untuk menarik perhatian perekrut. Biasanya perusahaan akan melihat juga dari social media dan masing-masing social media memiliki presentasenya sendiri-sendiri untuk penerimaan. Dilihat dari berbagai data dari perusahaan presentase penerimaan yang paling besar yang diihat dari social media adalah linked-in. Tapi kita juga harus berhati-hati dengan social media karena itu juga yang bisa membuat kita tidak diterima oleh perusahaan karena unggahan yang ada di social media itu. Hal-hal yang membuat kita tidak diterima oleh perusahaan adalah hal yang mengandung SARA dan yang paling buruk adalah yang mengandung Politik. Buat proses rekrutmen menyenangkan semakin banyak perusahaan mencari “gamification” untuk solusi untuk tantangan rekrutmen. Buat proses interview yang menyenangkan agar menggurangi kepanikan si calon karyawan agar tidak ada masalah yang terlewat saat proses interview. Dan juga Cv yang baik adalah jangan yang bertele-dalam artian masukan Cv yang berkaitan dengan bagian pekerjaan yang kita lamar. Semakin baik Cv yang kita buat perusahaan pasti akan tertarik dengan profil kita dan itu merupakan nilai plus sendiri bagi si pelamar.
Reference: https://business-digest.eu/en/2013/11/05/how-are-new-recruitment-trends-disrupting-hr/