Supply-Demand Dalam Dunia Perbankan (Bank BCA)
Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang berfungsi sebagai intermediasi atau pihak ketiga untuk menyimpan dan meminjam uang, serta menerbitkan mata uang (tugas Bank Nasional). Dalam kata lain, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Namun, masyarakat sering mengalami kesulitan dalam menyetor dan melakukan penarikan uang (dalam jumlah sedikit).
Dulu, untuk melakukan penyetoran sebesar Rp50.000 saja bisa memakan waktu sampai dengan 1 jam, dalam jam-jam sibuk. Masyarakat harus mengantri untuk menunggu teller sampai dapat melayani nasabah. Sekarang, dengan hadirnya mesin ATM BCA yang dapat melayani penarikan sekaligus penyetoran dapat mengurangi waktu menunggu dengan sangat signifikan. Mesin ATM pertama kali dikembangkan karena munculnya kebutuhan alterntikf transaksi selain di kantor cabang. Namun, sangat sulit pada awalnya untuk meyakinkan nasabah untuk menggunakan mesin ATM. Nasabah ragu-ragu dengan keamanan mesin ATM. Bagi BCA perlu waktu sangat lama untuk mengubah pikiran konsumen untuk beralih dari cara tradisional (mengantri di loket) ke cara modern (menggunakan ATM). Untuk itulah BCA melakukan edukasi terus-menerus. Pada awalnya, jumlah mesin ATM BCA baru 50 unit yang terpasang di penjuru Jakarta pada tahun 1991. Dengan pertumbuhan nasabah yang pesat, mesin ATM pun terus ditambah dari waktu ke waktu.
Tercatat per 31 Desember 2018, sejumlah 17.778 mesin ATM BCA tersebar di hampir seluruh bagian Indonesia untuk melayani masyarakat. Sedangkan per 31 Desember 2009, mesin ATM BCA berjumlah 6.611. Dalam kurun waktu hampir 10 tahun, pertumbuhan jumlah mesin ATM BCA sebesar 11.167 atau 169%. Banyaknya mesin ATM yang disediakan Bank BCA sebagai respon atas kebutuhan masyarakat. Terbentuklah persepsi publik bahwa mesin ATM Bank BCA ada di mana-mana. Citra ini mendongkrak jumlah nasabah. Bank BCA juga mengedukasi masyarakat kebutuhan untuk kebutuhan uang tunai tidak harus lagi antri di kantor cabang karena tersedianya kemudahan tarik tunai di mesin ATM. Pada tahun 2018, jumlah transaksi yang terjadi di mesin ATM yang tersebar di seluruh Indonesia tercatat sebanyak 2.030 juta dengan nilai sebesar 2.303 triliun rupiah. Pada tahun 2018 frekuensi transaksi melalui jaringan digital dari internet dan mobile banking serta mesin ATM telah mencapai 98% dari keseluruhan layanan transaksi Bank BCA. Hanya sekitar 2% transaksi yang terjadi di kantor cabang. Namun, secara nilai transaksi masih lumayan berimbang. Secara nilai, masih sekitar 55% transaksi terjadi di kantor cabang. Transaksi di kantor cabang menyumbang nilai yang besar bagi keseluruhan layanan transaksi Bank BCA. Hal ini menunjukkan perubahan yang sangat signifikan serta jumlah yang sangat besar. Bank BCA merespon kebutuhan masyarakat akan hadirnya mesin ATM yang memiliki inovasi. Inovasi yang dimaksud adalah mesin ATM bisa melakukan penarikan sekaligus penyetoran dimana pada umumnya, mesin ATM hanya bisa melayani transaksi tarik tunai.
Penambahan mesin ATM memang difokuskan pada mesin ATM Cash Recycling Machines (CRM) yang dapat melayani penarikan sekaligus penyetoran uang tunai sehingga mendukung efisiensi pengelolaan kas. Pada tahun 2018, Bank BCA terus melanjutkan konversi mesin ATM konvensional menjadi CRM. Per 31 Desember 2019, total mesin ATM CRM tercatat sejumlah 5.595 unit, atau mencapai 31,5% dari total mesin ATM Bank BCA yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan penambahan mesin ATM CRM, Bank BCA dapat menekan beban operasional harian terutama terkait outsourcing untuk pengelolaan uang tunai di ATM. Mesin ATM CRM dapat meminimalisasi aktivitas pengisian uang pada mesin ATM.
Dari kasus di atas kita dapat melihat salah satu contoh kegiatan ekonomi yaitu supply-demand. Dimana masyarakat membutuhkan kemudahan dalam melakukan transaksi (demand) baik itu kebutuhan transaksi tunai seperti setor dan tarik, maupun transaksi non-tunai seperti transfer antar bank, transfer antar rekening, pengisian token listrik, pembayaran rekening air, dan lain sebagainya. Bank BCA hadir sebagai pemberi supply dengan menyediakan mesin ATM modern yang memuat semua konten yang dibutuhkan masyarakat.
Selain itu, dengan adanya fasilitas mesin ATM yang bisa melakukan tarik dan setor tunai, tentunya jumlah uang di mesin ATM bisa habis tiba-tiba tanpa terduga karena jumlah penarikan lebih banyak daripada penyetoran ataupun jumlah penyetoran yang melampaui jumlah penarikan menyebabkan overload jumlah uang di mesin. Maka dari itu dari pihak BCA harus selalu siap sedia untuk memenuhi demand masyarakat akan uang (cash) dari mesin ATM yang jauh dari sumber persediaan uang, seperti di minimarket, perkantoran, maupun di lokasi yang jauh dari perkotaan.
Jadi, Bank BCA hadir dan menjawab kebutuhan masyarakat dengan menciptakan keseimbangan supply-demand di masyarakat. Bank BCA memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang masih memerlukan transaksi penarikan maupun penyetoran uang tunai. Bank BCA hadir dengan menyediakan mesin ATM yang sangat banyak yang tersebar luas di seluruh Indonesia (supply). Hal ini guna memenuhi jumlah nasabah yang semakin banyak yang tersebar di berbagai daerah (demand). Bank BCA menambah mesin ATM dengan mendistribusikannya secara merata sehingga tidak menumpuk di satu kota saja.
Penulis: Claudio Robert Junior – 2301937753 ; Nathanael Lawrence – 2301937721 ; Yosua Sinulingga – 2301937892