Penerapan Teori ‘Supply and Demand’ dalam Pertumbuhan Kartu Kredit di Indonesia   

Sistem perekonomian di Indonesia merupakan salah satu penunjang penting kesejahteraan negara yang digunakan untuk mengelola, mengalokasi dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia sendiri. Sistem perekonomian ini bersifat dinamis  sehingga  selalu  mengalami  perubahan  yang  disebabkan  oleh adanya ketidakstabilan faktor-faktor tertentu yang berdampak langsung pada perkembangan sistem ekonomi itu sendiriseperti sumber daya alam, mutu tenaga kerja, sikap masyarakat, barang modal, dan lain sebagainya. Permintaan (demanddan penawaran (supply), yang merupakan salah satu aspek terpenting dalam sebuah bisnis tentunya juga memengaruhi langsung perekonomian Indonesia. 

 

Permasalahan yang kami angkat atas perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini adalah masalah di bidang perbankan, yaitu pertumbuhan kartu kredit untuk dua tahun belakangan ini tercatat stagnan atau tidak mengalami perkembangan. Pertumbuhan kartu baru memang masih berada di dua digit, namun untuk pertumbuhan kartu kredit beredar tidaklah lebih dari 0,5%. Hal ini didasarkan pada data Bank Indonesia bahwa jumlah kartu beredar per akhir 2018 sebanyak 17,28 juta keping atau naik 0,2% secara tahunan, sedangkan capaian pada 2017 lebih buruk, atau merosot 0,9% secara tahunan menjadi 17,24 juta keping. Dilansir dari finansial.bisnis.com, General Manager Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Martha mengatakan, perlambatan pertumbuhan kartu kredit baru tergolong mengkhawatirkan. Hal serupa juga terjadi terhadap nilai transaksi kartu kredit serta volume transaksi kartu kredit yang menurun bahkan hanya di bawah satu digit saja.  

 

Ada beberapa hal yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan kartu kredit baru. Saat ini, persyaratan memiliki kartu baru terbilang ketat. Belum lagi memang banyak kalangan yang belum atau tidak dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan. Selain itu, kini alternatif pembayaran digital semakin banyak dan memberikan penawaran menarik, seperti aplikasi-aplikasi finance technology pada masa kini. Pada umumnya tentu customer akan memilih yang lebih opsi yang lebih memudahkan bagi mereka dan melalui fakta ini kita dapat memperkirakan bahwa munculnya finance technology saat ini memberikan opsi yang menarik bagi para customer untuk memilihnya dan berpaling dari penggunaan kartu kredit 

Eksistensi sebuah perusahaan kartu kredit didasarkan pada penggunaan kartu kredit, baik dari segi kuantitas, loyalitas maupun kepuasan customer yang menunjukkan bahwa lemahnya demand para pelanggan kartu kredit memengaruhi eksistensi kartu kreditMinat pelanggan yang semakin menurun dalam kurun tahun ke depan dapat menurunkan pendapatan serta keuntungan yang didapat perusahaan kartu kredit, yang adalah bank. Hal tersebut berpotensi membuat bank sulit mencapai targetnya karena penawaran yang diberikan tidak seimbang dengan pendapatan yang diterima. Jadi, dapat dilihat bagaimana permintaan dan penawaran memegang peran besar dalam keberadaan jangka pendek maupun jangka panjang sebuah perusahaan (khususnya perbankan). 

 

Menanggapi masalah tersebut, ada baiknya jika pihak bank melakukan penanggulangan melalui beberapa strategi pemasaran kartu kredit yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan kemampuan customer yang tentunya tidak mengurangi profit yang dapat diperoleh bank. Untuk menarik minat dan loyalitas customer, bank sebagai penyedia jasa kartu kredit, harus meningkatkan konsistensi pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada para penggunanya. Praktiknya sebagai contoh, bank sentral sebagai pusat ekonomi perbankan telah mengurangi suku bunga sebagai acuan untuk bank-bank umum dalam menentukan suku bunganya masing-masingUntuk itubaiknya bank-bank umum tidak menentukan standar suku bunganya sendiri dan mengikuti suku bunga yang telah ditentukan bank sentral, yang tentunya telah disesuaikan dengan kondisi perekonomian Indonesia. Sehingga customer akan merasa tertarik untuk kembali melakukan transaksi menggunakan karu kredit tidak terlepas dari segala persyaratan pengajuan kredit bank bersangkutan seperti dokumen identitas dirilegalitas usaha serta agunan. Selain itu, penyedia layanan kredit juga dapat melakukan kerja sama dengan tenants tertentu untuk memberikan promosi yang menarik bagi para pengguna kartu kredit, seperti cashbackdiskonataupun cicilan 0%. Strategi ini dapat digunakan untuk memancing permintaan pasar/customersehingga bank dapat terus beroperasi dengan keuntungan yang tidak stagnan bahkan meningkat. 

 

Dapat disimpulkan dari masalah ini, bahwa keberadaan sebuah perusahaan, terutama perbankan, amat sangat dipengaruhi oleh teori demand and supply di mana saat demand menurun, perusahaan perlu melakukan penyesuaian dengan menurunkan harga produk/jasa di pasar sehingga produk/jasa dapat tetap beredarDalam kasus inipenyesuaian tersebut dapat diterapkan dengan menurunkan suku bunga kredit serta melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan partner untuk memberikan penawaran dan promosi menarik dengan penggunaan kartu kredit terkait. Dengan demikian, diharapkan penggunaan kartu kredit tidak stagnan bahkan menurun, malah meningkat demi mempertahankan keberadaan bank sebagai penyedia layanan kredit. 

Dr. Hendry Hartono Se., MM.