Pertumbuhan Ekonomi Dunia Melambat dan Penurunan Suku Bunga Bank Sentral (Part 1)

Ekonomi dunia saat ini sedang dalam keadaan yang kurang baik, berbagai negara di dunia mulai merasakan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia mereka melambat. International Monetary Fund (IMF) sudah 2 kali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi. Awalnya IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2019 mencapai 3.5%, namun pada bulan April 2019 proyeksi ini diturunkan menjadi 3.3% dan pada Oktober 2019 proyeksi pertumbuhan dipangkas menjadi 3%. Pertumbuhan yang melambat disebabkan terutama antara perang dagang AS – China sejak awal tahun 2019 yang membuat perdagangan di seluruh dunia menjadi semakin lambat. Terdapat pula faktor-faktor lainnya yang membuat pertumbuhan masing-masing negara melambat seperti pertumbuhan produktivitas yang rendah dan usia penduduk yang semakin tua di negara maju. Baik negara maju atau berkembang semuanya mengalami pertumbuhan ekonomi yang melambat.

            Negara maju seperti Amerika Serikat (AS) pun mengalami pertumbuhan ekonomi yang melambat, selama 2 kuartal di tahun 2019 pertumbuhan ekonomi AS adalah 3.1% dan 2%. China pun juga mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi di mana pertumbuhan ekonomi mereka pada 2 kuartal tahun 2019 ini adalah sebesar 6.4% dan 6.2%. Di Eropa pun tidak jauh berbeda di mana berbagai negara mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Indonesia pun juga mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi yakni sebesar 5.07% pada Q1 dan 5.05% pada Q2. Pemerintahan di setiap negara pun harus tangan untuk mengatasi melambatnya pertumbuhan ekonomi ini dan hal ini pun telah dilakukan melalui Bank Sentral di setiap negara.

            Kebijakan Bank Sentral yang memiliki dampak paling besar tentu adalah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed. The Fed pada tahun ini telah 3 kali memangkas suku bunga bank mereka. Pemangkasan suku bunga dilakukan pada bulan Juli 2019 di mana suku bunga turun dari 2.5% menjadi 2.25% kemudian pada bulan September 2019 di mana suku bunga turun dari 2.25% menjadi 2% dan terakhir pada bulan Oktober 2019 di mana suku bunga turun dari 2% menjadi 1.75%. Bank Indonesia pun juga melakukan hal serupa di mana BI telah memangkas suku bunga-nya sebanyak 4 kali pada tahun ini. Penurunan suku bunga BI dilakukan pada bulan Juli, Agustus, September dan Oktober, di mana besar penurunan tiap kali adalah 0.25% sehingga suku bunga BI turun dari 6% menjadi 5%. Bank Sentral di negara –Eropa dan berbagai negara di Asia juga melakukan hal yang sama. Lantas mengapa pemotongan suku bunga menjadi respond terhadap perlambatan ekonomi?