HARI PANGAN SEDUNIA

Pertambahan jumlah populasi merupakan salah satu hal yang dapat dilihat dari sisi positif dan negatif. Apabila dilihat dari sisi negatif, pertambahan jumlah populasi tentu membawa pertimbangan baru untuk pemerintah. Salah satunya adalah pertimbangan terkait ketersediaan pangan untuk seluruh masyarakat. Hal ini disebut sebagai ketahanan pangan yang memiliki pengertian yaitu ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dikatakan memiliki ketahanan pangan jika penghuninya tidak berada dalam kondisi kelaparan atau dihantui ancaman kelaparan.

World Health Organization (WHO) mendefinisikan tiga komponen utama ketahanan pangan, yaitu ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan. Setiap komponen memiliki arti yang berbeda-beda. Ketersediaan pangan adalah kemampuan memiliki sejumlah pangan yang cukup untuk kebutuhan dasar. Akses pangan adalah kemampuan memiliki sumber daya secara ekonomi maupun fisik, untuk mendapatkan bahan pangan bernutrisi. Terakhir, pemanfaatan pangan adalah kemampuan dalam memanfaatkan bahan pangan dengan benar dan tepat secara proporsional.

Food and Agriculture Organization atau FAO menetapkan tanggal 16 Oktober sebagai Hari Pangan Sedunia. Hari Pangan Sedunia ini didirikan oleh negara-negara anggota FAO pada konferensi umum ke-20 bulan November 1979. Ide untuk merayakan hari pangan di seluruh dunia berasal dari Delegasi Hongaria Menteri Pertanian dan Pangan, Dr. Pal Romany dengan tujuan untuk menyoroti persoalan kemiskinan dan kelaparan. Hal ini dikarenakan permasalahan kemiskinan dan kelaparan sudah diperhatikan setiap tahunnya di lebih dari 150 negara, maka untuk meningkatkan kepedulian terhadap masalah kemiskinan dan kelaparan diusulkan untuk memperingati Hari Pangan Sedunia setiap tahunnya.

Tujuan dari diperingati Hari Pangan Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian penduduk dunia akan pentingnya penanganan masalah pangan baik di tingkat nasional, regional, maupun global. Sebagai anggota FAO, Indonesia juga ikut serta dalam merayakan Hari Pangan Sedunia. Diharapkan dengan dirayakannya Hari Pangan Sedunia di Indonesia, pemerintah serta masyarakatnya pun semakin sadar akan pentingnya kesediaan pangan bagi sebuah bangsa. Seperti yang sudah pernah dikatakan oleh presiden pertama Indonesia, Soekarno, bahwa kesediaan pangan merupakan persoalan hidup dan matinya rakyat Indonesia.