Goal Programming (Part 2)

3. Masalah Bobot dan Prioritas Sasaran

Menurut Render, Stair Jr, dan Hanna (2012) dalam metode Goal Programming, pembobotan digunakan manajemen dalam organisasi untuk menentukan suatu tujuan agar memperoleh prioritas untuk menentukan sasaran dengan tingkat prioritas dimulai dari tingkat sasaran yang memiliki kepentingan lebih tinggi ke tingkat sasaran yang lebih rendah. Untuk menentukan tingkat prioritas pada sasaran yang ingin dicapai terdapat 3 cara, diantaranya:

  1. Sasaran-sasaran dengan prioritas sama. Artinya pemograman tujuan menggunakan tingkat prioritas yang sama. Dikarenakan antara satu sasaran dengan sasaran yang lain memiliki tingkat kepentingan yang sama.
  2. Sasaran-sasaran dengan prioritas yang berbeda. Artinya pemograman tujuan menggunakan tingkat prioritas yang berbeda dikarenakan antara satu sasaran dengan sasaran yang lain memiliki satu sampai dengan tiga tingkat lebih penting dibandingkan dengan sasaran yang lain.
  3. Sasaran-sasaran dengan prioritas pembobotan. Artinya pemograman tujuan menggunakan tingkat prioritas yang sama atau berbeda dengan koefisien atau bobot yang berbeda.

 

4. Model Umum Goal Programming

Secara umum model Goal Programming dapat dirumuskan sebagai berikut. (Devani, 2013):

Dengan keterangan:

z = Fungsi tujuan

cn = Koefisien variabel keputusan

xn = Variabel keputusan

ST = Fungsi Pembatas

m = Macam batasan-batasan sumber atau fasilitas yang tersedia

n = Macam-macam kegiatan yang menggunakan sumber atau fasilitas tersebut

i = Nomor setiap macam sumber atau fasilitas

yang tersedia (1,2,3,…,m)

 

Maka hal ini dapat diselesaikan dengan model Goal Programming sebagai berikut: