Desain Tata Letak (Layout Design)

Oleh: Sambudi Hamali*, Aisyah Widya Nur Shadrina, Astika Alivia Pramesti, Fransisca Fortunata Handoyo

*)Faculty Member Management Binus Business School Undergraduate Program

 

1. Pengertian Tata Letak

Tata letak adalah bagaimana mengubah sumber daya yang transformasinya diposisikan satu dengan yang lain dan bagaimana berbagai tugasnya dialokasikan ke sumber daya transformasinya tersebut (Slack, Jones, & Johnston, 2013)

Selain itu, perencanaan tata letak didefinisikan sebagai tempat pengaturan sumber daya fisik yang digunakan untuk membuat produk (Herjanto, 2008).

Tata letak adalah salah satu kunci yang menentukan efisiennya sebuah operasi perusahaan dalam jangka panjang. Tata letak yang efektif dapat membantu sebuah organisasi mencapai strategi yang mendukung perbedaan, harga rendah, atau respon. (Heizer, Render, & Munson, 2017).

Definisi tata letak menurut Birchfield (2008), adalah pengaturan peralatan untuk menciptakan area kerja yang efisien, aman, dan ergonomis. Area kerja dengan tata letak yang memiliki prinsip desain yang baik akan menciptakan menghasilkan tingkat efisiensi dan produktivitas karyawan yang tinggi.

Sedangkan tata letak menurut Wibowo, Nurcahyo, & Khairunnisa (2016), merupakan keputusan penting yang menunjukan efisiensi dari operasi jangka panjang. Tujuan utama tata letak adalah optimalisasi pengaturan tata letak mesin dan peralatan produksi sehingga tata letaknya dapat mengoptimalkan operasi produksi.

2. Tipe-Tipe Tata Letak (Layout)

Menurut Heizer, Render, & Munson (2017), tata letak dibagi menjadi beberapa tipe antara lain:

  1. Office Layout, menentukan posisi pekerja, peralatan bekerja, dan ruang kerja yang disediakan untuk pergerakan informasi.
  2. Retail Layout, mengalokasikan ruang display dan tanggapan untuk kebiasaan pelanggan.
  3. Warehouse Layout, menentukan ruang penyimpanan dan pertukaran antar material handling.
  4. Fixed-Position Layout, menentukan persyaratan tata letak untuk proyek besar seperti kapal dan bangunan.
  5. Process-oriented Layout, berurusan dengan produksi yang bervolume rendah dan bervariasi tinggi.
  6. Work-cell Layout, mengatur mesin dan peralatan untuk fokus pada produksi dari produk tunggal atau produk yang berkelompok.
  7. Product-oriented Layout, mencari penggunaan tenaga dan mesin terbaik dalam produksi berulang atau berkelanjutan.

 

Referensi

Birchfield, J. C. (2008). Design and layout of foodservice facilities. New Jersey: John Wiley and Sons.

Heizer, J., Render, B., & Munson, C. (2017). Operations management: sustainability and supply chain management, 12/e. Harlow: Pearson Education.

Herjanto, E. (2008). Manajemen operasi edisi ketiga. Jakarta: PT. Grasindo

Slack, N., Jones, A. B., & Johnston, R. (2013). Operations management. Harlow: Pearson Education Limited.

Wibowo, A. D., Nurcahyo, R., & Khairunnisa, C. (2016). Warehouse Layout Design Using Shared Storage Method. Proceeding of 9th International Seminar on Industrial Engineering and Management.