Antisipasi Kenaikan Harga Sebabkan Inflasi Terkendali Jelang Lebaran

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, inflasi Mei 2018 yang sebesar 0,21 persen sesuai dengan sasaran pemerintah dan dinilai sudah terkendali. Inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama. Tahun lalu, yaitu Mei 2017 sebesar 0,39 persen di mana kondisinya sama-sama satu bulan sebelum Lebaran. “Rule-nya sederhana, kalau satu bulan itu inflasinya di bawah 0,3 persen, good, karena nanti setahun paling tinggi 3,6 persen. Inflasi itu dikalikan di bulan-bulannya, kalau 12 dikali 0,3 persen, itu masuk dalam rencana pemerintah,” kata Darmin usai acara buka puasa bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Hotel Raffles, Senin (4/6/2018). Inflasi Mei 2018 sebesar 0,21 persen itu telah mencerminkan upaya pemerintah yang melakukan stabilisasi harga pangan, terutama beras, sejak awal tahun.

Menurut Darmin, inflasi yang lebih rendah meski dalam suasana menjelang Hari Raya Idul Fitri ini bisa tercapai karena pemerintah telah mengantisipasi harga komoditas yang diperkirakan memang akan naik, seperti beras. “Itu berarti pemerintah makin bisa mengendalikannya, karena dia (beras) keduluan naik di awal (tahun), sehingga pemerintah kemudian terpicu untuk mengendalikannya,” ujar dia. Harga komoditas Meski harga beras sudah terkendali, Darmin mengingatkan agar pemerintah tetap mewaspadai harga daging ayam yang mengalami kenaikan dan tiket pesawat yang diprediksi akan naik mendekati Lebaran. Ia menegaskan, pemerintah akan terus memantau implementasi penurunan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang ditetapkan Kementerian Perdagangan. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto pada Senin (4/6/2018) siang mengungkapkan, beras turut andil dalam deflasi sebesar 0,04 persen pada kelompok pengeluaran bahan makanan yang membentuk inflasi Mei 2018 secara keseluruhan. Selain beras, komoditas yang menyumbang deflasi juga dari cabai merah serta cabai rawit.

Source : kompas.com

Rumondang Puji Nur Suci, S.E., M.Sc.