Tenangkan Pikiran Anda untuk Hindari Membuat Keputusan yang Impulsif

Compiled by: Nugroho J. Setiadi, PhD

Orcid-ID: http://orcid.org/0000-0002-1864-0116

 

Pemimpin dipuji karena bisa membuat keputusan dengan cepat. Tapi Anda tidak ingin berpikir cepat berubah menjadi akting dengan gegabah. Salah satu cara untuk mencegah hal ini terjadi adalah dengan menciptakan ruang singkat antara sebuah acara dan tanggapan Anda terhadapnya. Menanggalkan reaksi Anda bahkan dalam satu detik (meski mungkin kedengarannya tidak banyak) dapat menyelamatkan Anda dari membuat keputusan impulsif dan irasional. Tapi Anda tidak akan bisa menemukan ruang mental untuk jeda satu detik itu jika pikiran Anda terus-menerus mendapat tekanan. Jadi berikan pikiranmu istirahat. Nonaktifkan pemberitahuan di ponsel, tablet, dan laptop Anda. Cek saja email Anda sekali setiap jam (atau sesering yang Anda butuhkan untuk pekerjaan Anda). Dan hentikan multitasking, yang membuat pikiran Anda sibuk dan reaktif. Cobalah untuk mempertahankan fokus pada satu tugas, dan perhatikan ketika Anda menemukan pikiran Anda melayang ke hal lain – itu pertanda bahwa otak Anda ingin multitask. Bila ini terjadi, matikan secara mental tugas-tugas yang berlebihan yang memasuki pikiran Anda dan fokus pada apa yang ada.

 
Diadaptasi dari
“Spending 10 Minutes a Day on Mindfulness Subtly Changes the Way You React to Everything,” by Rasmus Hougaard, Jacqueline Carter, and Gitte Dybkjaer 

 

Sumber: Hougaard, R., Carter, J., and Dybkjaer, G. (2017). Spending 10 Minutes a Day on Mindfulness Subtly Changes the Way You React to Everything. Harvard Business Review.  From: https://hbr.org/2017/01/spending-10-minutes-a-day-on-mindfulness-subtly-changes-the-way-you-react-to-everything?referral=00203&utm_source=newsletter_management_tip&utm_medium=email&utm_campaign=tip_date&spMailingID=16884030&spUserID=Mzc5MDI3ODgzS0&spJobID=982314293&spReportId=OTgyMzE0MjkzS0.  Retrieved on March 29, 2017.

 

Nugroho J. Setiadi
  1. Setiap pribadi manusia memang harus memiliki waktu untuk sendiri, sehingga manusia itu sendiri lebih dapat memahami diri mereka dan konsentrasi akan tugas yang harus diselesaikan. Menyelesaikan suatu tugas pasti mempunyai kendalanya masing-masing, dalam melaksanakannya dibutuhkan konsentrasi dan kefokusan yang mendalam. Bekerja didalam suatu tekanan bukanlah hal yang baik, malah akan mempersulit keadaan dalam bekerja.

  2. saya setuju dengan artikel diatas. menurut saya, terkadang istirahat singkat di tengah kepadatan kegiatan setiap hari sangatlah dibutuhkan untuk menyegarkan kembali otak anda yang penat agar dapat berfikir kembali dengan jernih dan berkualitas.

  3. Menurut saya tenangkan pikiran itu hal yang paling efektif dilakukan dari mengambil tidak keputusan yang impulsif(gegabah) karena bila kita tidak tenang dan gegabh mengambil keputusan bisa menimbulkan keputusan yang fatal misalnya perusahaan akan bangkrut karena kelalaian keputusan kita sendiri,bisa menimbulkan kerugian besar dll.Bila ingin mengambil keputusan yang efektif dan efisien maka dari itu kita beristirahat dengan teratur agar kembali fresh dan berkualitas.

  4. menurut saya "me time" itu sangat diperlukan oleh setiap orang. dengan meninggalkan sejenak tugas-tugas yang ada, istirahatkan pikiran serta fisik diri sendiri. dengan begitu kita bisa melanjutkan pekerjaan kita yang tertunda itu dengan keadaan yang lebih baik.

  5. Dyah Rosita N - 2001614511 - LA21 Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk mengambil keputusan yang bijaksana. Ada yang harus mendapatkan saran dari orang lain karena berdasarkan masukan dari pikiran orang lain mungkin adalah hal yang blik untuk semua. Adapula seperti contoh diatas mengambil keputusan dengan meluangkan waktu sendiri tanpa faktor-faktor lain yang pasting tetap berdasarkan kebaikan bersama

  6. Saya setuju dengan artikel diatas dimana disebutkan bahwa kita harus menenangkan pikiran kita untuk menghindari sikap gegabah atau membuat suatu keputusan yang impulsif. Apalagi jika kita bekerja di suatu perusahaan besar dan kita harus memutuskan suatu keputusan, kita harus benar benar harus fokus dan menghindari sikap gegabah karena jika hal itu terjadi akan menimbulkan kesalahan fatal dan dampak dampak nya bukan hanya kita yang mendapatkan melainkan orang-orang sekitar kita juga.

  7. Pemikiran untuk dapat menyelesaikan beberapa tugas dalam satu waktu memang lumrah terjadi. Tetapi, salah satu imbas kerugian dari kegiatan multitasking adalah kurangnya fokus terhadap beberapa tugas tersebut sehingga menyebabkan pengambilan keputusan yang kadang kurang tepat. Oleh karena itu, ada baiknya ketika kita mampu mengatur beberapa hal yang pantas atau kurang untuk dikerjakan secara multitasking.

  8. pikiran yang jernih adalah hal terbaik dalam melakukan segala hal. tapi tidak hanya dengan berfikir jernih kita dapat menyelesaikan masalah dengan cepat. kita juga harus berfikir kritis dan logis untuk menyelesaikan sebuah masalah.

  9. Pemikiran setiap orang berbeda2 dalam mengambil keputusan,saran artikel diatas juga bisa dipakai dalam pengambilan keputusan,tapi pengambilan keputusan terlalu cepat efek buruknya adalah kita salah mengambil persepsi,bisa jadi keputusan yang kita ambil itu ialah keputusan yang salah

  10. Mengambil keputusan yang terlalu cepat juga tidak terlalu baik apalagi kalau keadaan kita sedang lelah. Ada baiknya saat memikirkan apa yang ingin diputuskan dalam keadaan yang sedang fit. Karena takutnya salah ambil keputusan disaat yang tidak tepat dan berdampak bagi semuanya

  11. bekerja keras memang baik namun jika bekerja secara berlebihan tidak bagus untuk kesehatan jasmani dan rohani karena otak di paksa terus untuk bekerja, cobalah mengambil 2-3 hari libur untuk relaksasi pikiran seperti pergi bersama teman atau keluarga. itu bisa membantu atau memberikan sendir waktu luang seperti artikel di atas Nonaktifkan pemberitahuan di ponsel, tablet, dan laptop Anda. Cek saja email Anda sekali setiap jam. itu juga membantu anda untuk tenang

  12. Sebelum kita mengambil keputusan pastikan bahwa kita tidak berada di bawah tekanan, sekalipun anda berada pada situasi yang tertekan pastikan anda dapat tenang walaupun hanya sekedar untuk menarik nafas. Karena saat pikiran anda tidak tenang, anda akan cenderung berada dibawah tekanan dan panik sehingga keputusan yang diambil bisa saja merupakan keputusan yang salah.

  13. Saya setuju dengan artikel diatas, mengapa? Karena menurut saya kemampuan otak setiap pribadi manusia beda-beda. Tidak semuanya sama, dan secara normal manusia tidak bisa fokus pada beberapa pekerjaan. Mungkin bisa namun kurang efektik pada hasil pekerjaannya. Alangkah baiknya untuk menyelesaikan satu-satu agar fokusnya pada satu hal saja. Hasil yang diterima akan lebih efektif sesuai target yang ditentukan.

  14. Seorang pemimpin sangat diharapkan untuk tidak mengambil keputusan impulsif. Artikel ini membantu pembaca untuk menghindari pengambilan keputusan secara impulsif. Keputusan impulsif ditakutkan akan membawa penyesalan dikemudian hari. Tenangkan diri dari hal hal yang dapat mengganggu dan menjauh dari keramaian serta menekan panik merupakan cara yang baik untuk membantu proses pengambilan keputusan

  15. Kawai satria 2001591060 Benar bahwa seornag pemimpin harus bisa mengambil keputusan dengan cepat dan tepat namun harus memikirkan apakah keputusannya tepat dan tidak impulsif. Tindakan manager lah yg akan menjadi cerminan para karyawannya.oleh karena itu seorang manager harus dapat menempaatkan dirinya di saat yg tepat

  16. Disaat situasi yang tenang, kita lebih bisa berpikir dengan jernih dan mengambil keputusan yang paling optimal dan bijaksana. Sehingga dengan keputusan yang baik maka kinerja perusahaan juga akan menjadi baik pula dan tentunya akan berpengaruh terhadap peningkatan revenue dan produktivitas yang baik.

  17. Untuk mendapatkan sebuah keputusan memang dibutuhkan waktu yang cepat dan tanggap. Tapi bukan berarti dengan itu keputusan itu bisa menjadi baik. Kita harus benar benar memikirkan keputusan tersebut dan memfokuskan diri kita pada satu hal. Jangan membuat diri kita menjadi multitask

  18. Saya setuju bahwa seorang pemimpin tidak hanya dituntut untuk mengambil keputusan dengan cepat, namun harus memberikan keputusan yang rasional serta tidak gegabah ataupun secara impulsif. Menenangkan tekanan pikiran dengan cara menonaktifkan perangkat digital ketika tidak benar-benar diperlukan serta menghindari multitasking merupakan metode yang dapat secara efektif mencegah perilaku impulsif dalam setiap harinya.

  19. Banyak pernyataan-pernyataan yg menegaskan bahwa badan seseorang juga mempunyai batas terhadap aktivitas. Dengan adanya jeda antara aktivitas dan istirahat tentunya untuk memulai aktivitas kembali akan membuat pikiran terasa lebih siap dan segar kembali untuk menjalan aktivitas. Sehingga ide yg keluar dari pikiran akan tercipta lebih baik dibanding dengan pikiran yg sedang jenuh

  20. pikiran merupakan hal utama yang menjadikan kita ingin berbuat dan bertindak terhadap suatu hal dan kondisi. Terutama dalam suatu pekerjaan, kita harus fokus dan mengesampingkan hal-hal yang bukan merupakan prioritas. Pikiran yang tenang dan damai harus dimulai dari diri sendiri, sehingga tugas yang menjadu prioritas dapat di selesaikan dengan efektif dan efisien. Hal ini sangat penting agar kita tahu bahwa pikiran harus istirahat sejenak dari hal-hal yang tidsk penting untuk kemudian mengerjakan hak-hal yg kebih prioritas

  21. Proses pengambilan keputusan dapat memberikan beban tersendiri terhadap seseorang. Dengan memberikan jeda sejenak terhadap pikiran, dapat membantu seseorang mengambil keputusan secara lebih rasional. Ketenangan akan memberikan kesempatan seseorang untuk menimbang-nimbang berbagai aspek dengan lebih baik.

  22. Mungkin banyak orang yang terkagum dengan kemampuan seorang pemimpin yang dapat mengambil keputusan secara cepat. Namun dibalik itu, tidak semua orang memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan dengan cepat dan sesungguhnya dalam pengambilan keputusan hendaknya tidak diburu-buru serta dengan pikiran yang tenang, sehingga pada akhirnya dapat menciptakan keputusan yang paling baik. Dengan menyediakan waktu untuk berpikir secara jernih, tentunya seseorang dapat lebih baik dalam memikirkan nilai positif dan negatif dari alternatif keputusan yang hendak diambil.

  23. Seorang pemimpin memang harus bisa mengambil keputusan dengan cepat tetapi juga dengan tepat karena jika pemimpin mengambil keputusan pada saat pikirannya sedang tertekan, maka memungkinkan keputusan yang diambil salah sehingga menyebabkan menurunkan kinerja perusahaan untuk kedepannya.

  24. Dalam dunia pekerjaan seseorang diharuskan untuk FOKUS dengan pekerjaannya. Fokus sangat dibutuhkan, agar pekerjaan yang sedang anda kerjakan memiliki kualitas yang baik dan dapat memuaskan atasan serta memenuhi kepuasan para pelanggan. Dengan begitu perusahaan juga memiliki kualitas yang baik pula.

  25. Dalam dunia kerja dibutuhkan karena difokuskan bagi bawahan

  26. Keputusan tentu harus dibuat . Sebagai pemimpin ,kita tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan . Jika mengambil pilihan yg salah ,hal itu akan merugikan kita dan juga organisasi . Meskipun dibutuhkan keputusan dalam waktu yg mendesak ,kita harus mampu berpikir cepat mengenai dampak dari keputisan yg kita ambil .

  27. sebagai pemimpin harus bisa menentukan yang terbaik bagi organisasi dan para anggotanya dalam mengambil keputusan.Kecepatan dan ketepatan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan tidak menjadi tolak ukur kompetensi dan kredibilitas yang dimilikinya. Jika pemimpin lamban dan ragu-ragu dalam bertindak, anak buah akan melihat bahwa pemimpin tersebut adalah pemimpin yang tidak berani mengambil resiko. Terbiasa cepat dalam pengambilan keputusan memang bukan pekerjaan mudah, butuh pikiran yang jernih dan intuisi yang tajam agar bisa menghasilkan keputusan yang tepat.

  28. Saya setuju dengan semua yang diaarankan di atas ini, artikel ini. Keputusan yang impulsif (Impulsif merupakan istilah psikologi yang menunjukkan bahwa individu yang terlibat dan melibatkan diri dalam bentuk reaksi perilaku yangdilakukan tanpa berpikir (tanpa merefleksi secara cukup) sehingga orang itu tidak mampu menahan untuk merespon balik) sebaiknya di hindari

  29. sebagai manajer, harus dapat membuat keputusan cepat sesegera mungkin, namun keputusan tersebut harus tepat dan tidak impulsif, jadi harus dipikirkan matang-matang dampak dan resikonya, dalam membuat keputusan harus fokus tanpa terganggu hal lain, karena jika terjadi kesalahan dari keputusan seorang manajer itu dapat berakibat fatal kedepannya

  30. Decision making adalah hal yang penting bagi seorang pemimpin, dengan cara-cara tersebut akan memaksimalkan keputusan yang baik bagi jangka pendek maupun jangka panjang

  31. Ketenangan diri, mudah untuk di ucapkan tapi sulit untuk di terapkan. Kesabaran, profesinalitas, dan kepercayaan diri perlu di olah dan di asah untuk mendapatkan ketenangan diri yang maksimal.

  32. Pemimpin yang baik dan dapat dipuji adalah pemimpin yang dapat mengambil tindakan cepat dan tepat. namun saya kurang sependapat dengan artikel di atas yang menyatakan bahwa kita harus menghentikan multitasking. menurut saya multitasking pada era sekarang sangat penting dan dapat menjadi value added bagi individu.

  33. Ya saya setuju, dengan memberikan jeda 10 menit untuk menenangkan diri sangat bagus untuk kita agar tidak terlalu membebankan pikiran dan akal sehat kita.

  34. Sebagai seorang pemimpin memanh harus bersifat cepat dan tangkap dalam mengambil keputusan dan keputusan yang diambil itu harus yang pas tidak boleh gegabah. Memang sesekali kita harus menenangkan pikiran kita dengan menjauhkan diri dari ponsel dan lain sebagainya yg bisa mengganggu fokus kita. Seperti artikel diatas berikan jeda 10 menit saja untuk bisa menenangkan diri.

  35. Memiliki kemampuan untuk membuat keputusan dengan cepat adalah hal yang penting bagi seorang Pemimpin guna menyelesaikan masalah. Tetapi dengan berpikir cepat bukan berarti mereka melakukan tindakkan seenaknya demi menyelesaikan suatu masalah. Maka dari itu, ada pentingnya bagi seorang Pemimpin untuk menciptakan ruang singkat / jeda sebagai pencegahan dalam membuat keputusan impulsif dan irasional. Hal inj dapat dicapai dengan mengistirahatkan sejenak pikiran, hentikan multitasking, dan fokus pada satu tugas.

  36. Seorang pemimpin dituntut untuk selalu dapat mengambil keputusan terbaik dalam berbagai kondisi dan tekanan, namun sekali lagi dalam mengambil sebuah keputusan, apalagi keputusan tersebut merupakan sebuah keputusan yang penting dan menyangkut masa depan perusahaan, hendaknya keputusan tersebut diambil dengan pikiran yang jernih, karena pikiran yang jernih merupakan saat terbaik dalam mengambil sebuah keputusan. Namun, tidak hanya dengan berfikir jernih kita dapat menyelesaikan masalah dengan cepat, kita juga harus berfikir kritis dan logis untuk menyelesaikan sebuah masalah hingga le akar-akarnya.

  37. Pengambil keputusan yang cepat dan tepat jarang ditemukan perusahaan, karana hal tersebut membutuhkan waktu yang lama untuk melatih, membutuhkan pengetahuan, pengalaman, dan keberanian terhadap resiko yang akan diambil. Maka ketika keputusan tersebut tepat, cepat dan membawa keuntungan bagi perushaa maka kita akan terus ditekan dan dituntut untuk berfikir dan membuat keputusan dan tindakan yang cepat pula. maka sebagai pengambil keputusan cara diatas adalah hal yang tepat untuk dilakukan, supaya hasil yang didapatkan berdasarkan keputusan kita membawakan hasil yang bagus bagi perusahaan.

  38. Dalam istilah psikologi Impulsif adalah menunjukkan pada individu yang terlibat serta melibatkan diri ke dalam bentuk reaksi perilaku yang mana dilakukannya tanpa adanya pemikiran terlebih dahulu. Sehingga dapat dikatakan jika perilakunya tersebut terjadi secara tidak sadar atau refleksi. Untuk mencegah hal ini terjadi kita bisa mencoba untuk terus berlatih tentang sikap disiplin sesuai dengan rencana semula. Kita harus memiliki penalaran yang kuat yang memang masuk akal dan rasional. Sehingga setiap hal yang kitalakukan memiliki alasan serta tujuan yang jelas dan tentunya ada manfaat di dalamnya.

  39. Keputusan tentu harus dibuat . Sebagai pemimpin ,kita tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan. Jika salah mengambil keputusan, maka akan merugikan kita dan juga organisasi. Kita harus memberi waktu untuk berpikir sejenak.

  40. Memang tugas utama seorang manajer adalah membuat keputusan, beberapa cara yang sudah disebutkan diatas sudah termasuk bagaimana cara untuk seorang manajer membuat keputusan yang efektif, selain itu juga portofolio dari seorang manajer menurut saya sangat berperan aktif bagi keputusan yang dilontarkan manajer, karena mereka sudah paham bagaimana seluk-beluk untuk menyelesaikan masalah.

  41. disaat melakukan setiap pekerjaan lebih baik dalam keadaan pikiran yang jernih karena bekerja didalam suatu tekanan bukanlah hal yang baik, malah akan mempersulit keadaan dalam bekerja.

  42. seorang pemimpin yang baik harus dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat, seorang pemimpin tidak akan bisa mengambil keputusan yang tepat jika ia berada dalam tekanan yang membuatnya mengambil tindakan secara impulsif karena tindakan tanpa pikir panjang sering kali membawa dampak negatif, oleh karena itu pemimpin harus dapat menjernihkan pikirannya karena dengan pikiran yang jernih seorang pemimpin akan memperoleh perhatian penuh dan dapat meihat hal-hal dengan sudut pandang yang berbeda dalam mengambil keputusan

  43. Saya setuju dengan artikel di atas.Sebagai manajer kita harus cepat dalam mengabil keputusan tak hanya cepat tapi juga tepat apakah keputusan yang diambil dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan cara meluangkan beberapa waktu untuk memastikan apakah keputusan tersebut benar - benar tepat .karena apabila cepat tetapi tidak sesuai sasaran ,bukanya menyelesaikan masalah malah menambah masalah dan dapat berdampak buruk terhadapt tim atau perusahaan.

  44. menenangkan diri sangat berguna dalam segala hal dan juga meningkatkan fokus terhadap satu hal, memberi waktu untuk diri sendiri dapat membuat diri jadi lebih segar dan lebih semangat dalam melakukan hal kedepannya

  45. saya setuju dengan artikel diatas , sebuah keputusan dibuat dengan akal sehat dan pikiran yg jernih agar tidak gegabah dalam mengambil keputusan