SIMULASI

Oleh : Sambudi Hamali (Faculty Member of Management)

Kita semua menyadari sampai batas tertentu pentingnya model simulasi di dunia nyata. Boeing Corporation dan Airbus Industries, misalnya, biasanya membuat model simulasi pesawat jet yang mereka usulkan dan kemudian menguji sifat aerodinamis modelnya. Organisasi pertahanan sipil dapat melakukan praktik penyelamatan dan evakuasi karena mensimulasikan kondisi bencana alam seperti badai atau tornado. Angkatan Bersenjata mensimulasikan serangan musuh dan strategi pertahanan dalam permainan perang yang dimainkan di komputer. Siswa bisnis mengambil kursus yang menggunakan permainan manajemen untuk mensimulasikan situasi persaingan bisnis yang realistis. Dan ribuan organisasi bisnis, pemerintah, dan industri jasa mengembangkan model simulasi untuk membantu pengambilan keputusan mengenai pengendalian persediaan, penjadwalan perawatan, tata letak pabrik, investasi, dan peramalan penjualan.

Menurut Heizer, Render dan Munson (2017) Simulasi merupakan suatu upaya meniru fitur, tampilan, dan karakteristik sebuah sistem nyata yang biasanya melalui sebuah model komputer. Simulasi adalah salah satu pendekatan kuantitatif yang paling banyak digunakan untuk pengambilan keputusan.

Simulasi memungkinkan analis untuk menarik kesimpulan tentang sistem baru tanpa membangunnya atau tentang perubahan pada sistem yang ada tanpa mengganggunya. Akibatnya, metode ini dapat memberikan sarana biaya yang sangat besar untuk menganalisis beberapa skenario “bagaimana jika” sebelum investasi dibuat dengan modal, sumber daya, atau bahan. Beberapa contoh jenis perubahan sistem, baik dalam sistem yang ada atau dalam perancangan sistem, simulasi tersebut dapat dievaluasi meliputi:

  • Memperkenalkan filosofi manufaktur ramping (lean manufacturing) ke dalam sistem yang ada.
  • Memodifikasi rantai pasokan dengan menghapus atau menambahkan pemasok.
  • Menambahkan, mengganti, atau menghapus sumber daya (peralatan, pekerja).
  • Mengubah pola / pola aliran produk.
  • Mengubah aturan penjadwalan atau kontrol.
  • Memodifikasi metode penanganan material.

Gagasan di balik simulasi adalah untuk meniru sebuah situasi dalam dunia nyata secara matematis, kemudian untuk mempelajari sifat dan karakteristik operasi tersebut dan akhirnya untuk menarik kesimpulan dan mengambil keputusan tindakan berdasarkan atas hasil simulasi. Dengan cara ini, sebuah sistem nyata tidak perlu disentuh sampai kelebihan dan kelemahan dari sebuah keputusan kebijakan utama dapat diukur pada modelnya.

Proses simulasi meliputi :

  1. Mendefinisikan suatu masalah,
  2. Memperkenalkan variabel penting yang berkaitan dengan masalah,
  3. Mengembangkan sebuah model kuantitatif,
  4. Menyiapkan kejadian yang mungkin terjadi dalam pengujian dengan menspesifikasikan nilai variabel,
  5. Menjalankan percobaan,
  6. Mempertimbangkan hasilnya (mungkin memutuskan untuk memodifikasi model atau mengubah input data),
  7. Memutuskan tindakan apa yang akan diambil.

Permasalahan yang ditangani oleh simulasi mulai dari permasalahan yang sangat sederhana hingga permasalahan yang sangat kompleks, mulai dari antrean pada bank hingga sebuah analisis ekonomi.

 

Kelebihan dan Kelemahan Simulasi

Kelebihan simulasi yang utama adalah:

  1. Secara relatif, simulasi sederhana dan fleksibel.
  2. Simulasi dapat digunakan untuk menganalisis situasi dunia nyata yang besar dan kompleks yang tidak bisa dipecahkan oleh model manajemen operasi konvensional.
  3. Kerumitan dunia nyata dapat dimasukkan, di mana kerumitan tersebut tidak dapat diatasi oleh sebagian besar model manajemen operasi lain. Sebagai contoh, simulasi dapat menggunakan distribusi probabilitas apa pun yang diinginkan oleh pengguna; dan tidak memerlukan distribusi standar.
  4. Memungkinkan adanya faktor “pemadatan waktu”. Selama bertahun-tahun atau berbulan-bulan, efek kebijakan manajemen operasi dapat diperoleh dengan simulasi komputer dalam waktu singkat.
  5. Simulasi memungkinkan pertanyaan “bagaimana-jika”. Para manajer ingin mengetahui terlebih dahulu pilihan yang menjadi pilihan paling menarik. Dengan sebuah model yang terkomputerisasi, seorang manajer dapat mencoba beberapa keputusan kebijakan hanya dalam waktu beberapa menit.
  6. Simulasi tidak bertentangan dengan sistem dunia nyata. Sebagai contoh, mungkin akan sangat mengganggu jika kita mengadakan percobaan kebijakan atau gagasan baru secara fisik di rumah sakit atau dalam suatu bangunan pabrik.
  7. Simulasi dapat meneliti efek interaksi antara komponen satu per satu atau variabel untuk menentukan komponen atau variabel yang penting.

Kelemahan utama simulasi:

  1. Model simulasi yang baik bisa jadi sangat mahal karena untuk mengembangkannya dibutuhkan waktu berbulan-bulan.
  2. Simulasi merupakan sebuah pendekatan trial and error yang dapat menghasilkan solusi yang berbeda jika diulangi. Simulasi tidak menghasilkan solusi optimal permasalahan (seperti halnya pada pemrograman linier).
  3. Para manajer harus menetapkan semua kondisi dan kendala untuk solusi yang ingin mereka uji. Model simulasi tidak menghasilkan jawaban tanpa adanya input yang cukup realistis.
  4. Setiap model simulasi bersifat unik. Solusi sebuah model dan kesimpulannya umumnya tidak dapat diterapkan pada persoalan lain.

 

Sumber Bacaan

Harmonosky, C. M. (2008). Simulation. Dalam Ravindran, A. R. (Eds), Operations Research and Management Science Handbook. Hlmn. 12-1 – 12-24. Boca Raton : CRC Press.

Heizer, J., Render, B., Munson, C. (2017). Operations management:  Sustainability and Supply Chain Management. 12th Edition. Essex : Pearson.

Sambudi Hamali