Jangan Buat Stress-Out Rekan Anda Lebih Tertekan
Compiled by: Nugroho J. Setiadi
Orcid-ID: http://orcid.org/0000-0002-1864-0116
Ketika kita melihat rekan kerja diposisi terpojok (terpinggirkan/tertekan), kami ingin membantu. Tapi meski niat kita bagus, kita bisa memperburuk keadaan. Ini adalah saat untuk berhati-hati dengan kata-kata Anda dan tahu apa yang tidak boleh dikatakan. Hindari berbicara tentang diri Anda dan situasi masa lalu saat Anda menghadapi stres. Ketika seseorang berada di akhir kecerdasan mereka, mereka tidak ingin mendengar tentang cobaan Anda; Mereka terlalu fokus pada mereka sendiri. Hati-hati jangan sampai meminimalkan situasi mereka. Jangan mengatakan hal-hal seperti: “Jangan khawatir tentang hal itu,” “Bukan apa-apa,” “Anda melebih-lebihkan,” atau “Mengatasinya.” Sebaliknya, katakan, “Anda bisa menangani ini,” dan memberi contoh dari waktu mereka untuk mampu bangkit kembali dari situasi sulit. Kemudian tanyakan kepada mereka, “Apa yang bisa saya bantu?” Jika jawabannya “tidak ada apa-apa” atau “Saya tidak tahu,” duduk dengan tenang selama 15 detik (lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyanyikan “Happy Birthday” di kepala Anda.) Ini Waktu tenang yang bisa membantu mereka menemukan solusi sendiri. Tujuannya bukan untuk menyembuhkan stres seseorang, tapi untuk membantu mereka menguranginya pada saat ini..
Diadaptasi dari “What Not to Say to a Stressed-Out Colleague,” by Holly Weeks
Sumber:
Weeks, H. (2016). What Not to Say to a Stressed-Out Colleague. Harvard Business Review. From: https://hbr.org/2016/08/823-yyt-series-how-to-help-a-stressed-out-colleague?referral=00203&utm_source=newsletter_management_tip&utm_medium=email&utm_campaign=tip_date&spMailingID=16301838&spUserID=Mzc5MDI3ODgzS0&spJobID=940791440&spReportId=OTQwNzkxNDQwS0. Retrieved on January 11, 2017.