Metode Six Sigma

Metodologi Six sigma meliputi define, measure, analyze, improve, dan control (DMAIC). metode six sigma yaitu alat yang berguna bagi manajemen produksi dalam suatu perusahaan untuk menjaga, memperbaiki dan mempertahankan kualitas produk yang diciptakan hingga dapat mencapai zero defect

  1. Define

Pada tahapan ini ditentukan proporsi defect yang menjadi penyebab paling signifikan terhadap adanya kerusakan yang merupakan sumber kegagalan produksi. Cara yang ditempuh adalah:

  • Mendefinisikan masalah standar kualitas yang terjadi pada proses produksi di PT Semen Padang.
  • Mendefinisikan proses pengemasan dengan menggunakan tools
  • Menentukan faktor-faktor manakah yang menjadi kritis untuk diperhatikan oleh perusahaan dengan menggunakan tabel CTQ (critical to quality) karena faktor-faktor kritis ini dapat menimbulkan permasalahan dalam hal kualitas.
  • Mendefinisikan rencana tindakan yang harus dilakukan berdasarkan hasil observasi dan analisis penelitian.
  • Menetapkan sasaran dan tujuan peningkatan kualitas six sigma berdasarkan hasil observasi.
  1. Measure

Tahap pengukuran dilakukan melalui 2 tahap. Dalam tahap ini penulis melakukan pengukuran pada proses produksi selama 3 tahun terakhir (2014-2016). Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pengukuran:

  • Analisi dengan diagram pareto

Menampilkan masalah kecacatan yang terjadi dalam bentuk diagram pareto untuk mengetahui jenis kecacatan manakah yang menjadi prioritas dan memiliki pengaruh yang sangat pada performa perusahaan.

  • Analisis diagram kontrol p (p-chart)

Digram kontrol P digunakan untuk grafik pengendalian kualitas atribut yaitu bagian produk yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan dalam tahap produksi. Diagram tersebut dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

  1. Pengambilan populasi

Populasi yang digunakan untuk analisis p-chart adalah jumlah produk yang dihasilkan perusahaan pada bulan Oktober – Desember 2014.

  1. Pemeriksaan karakteristik dengan menghitung nilai mean atau control line (CL). Control line adalah rata-rata produk cacat dibagi dengan banyaknya waktu pengamatan.

 

Rumus mean:

Keterangan:

CL = p = rata-rata proporsi kecacatan

πp =  jumlah kecacatan

π = jumlah sampel (jumlah hasil produksi)

 

  1. Menentukan batas kendali terhadap pengawasan yang dilakukan dengan menetapkan UCL (upper control limit/batas kendali atas) dan LCL (lower control limit/batas kendali bawah) dengan rumus seperti di bawah ini:

 

Keterangan:

UCL = upper control limit / batas kendali atas LCL = lower control limit / batas kendali bawah p = rata – rata proporsi kecacatan

n = jumlah sampel (jumlah hasil produksi)

 

  • Menganalisis tingkat sigma dan Defect for Millions Opportunities perusahaan dengan langkah berikut:

Dalam hal ini akan ditampilkan diagram peta kontrol (p-chart) untuk mengetahui apakah proses produksi yang berjalan selama 3 tahun terakhir seperti gambar berikut :

Gambar Diagram Peta Kontrol

Sumber : Evans dan Lindsay (2007 : 260)

 

 

Tabel 3.2 Langkah Analisis Tingkat Sigma dan DPMO

Langkah Tindakan
1 Tahapan-tahapan apa saja yang dilakukan dalam
proses produksi
2 Berapa unit produk yang dihasilkan oleh perusahaan
per hari
3 Berapa unit produk cacat yang timbul dari proses
produksi per hari
4 Hitung tingkat kecacatan
5 Tentukan faktor-faktor yang menyebabkan produk
cacat (CTQ)
6 Hitung peluang tingkat cacat karakteristik CTQ
7 Hitung kemungkinan cacat per DPMO
8 Konversi hasil cacat per DMPO kedalam nilai sigma

Sumber : Achmad Muhaemin, 2012

 

  1. Analyze

Pada tahap ini, penulis mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan masalah kualitas dengan metode:

  • Diagram Sebab Akibat

Diagram sebab akibat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi penyebab-penyebab yang mungkin terjadi dari suatu efek spesifik dan kemudian memisahkan akar penyebabnya.

Dalam hal ini menggunakan diagram sebab akibat seperti :

Gambar Fishbone Diagram

Sumber: Cleary dan Duncan (2008:50)

 

  1. Improve

Tahap perbaikan (improvement) merupakan tahap untuk menghasilkan ide, desain, dan implementasi perbaikan serta validasi perbaikan. Tahap perbaikan dilakukan dengan melakukan pengukuran trhadap tingkat kerusakan yang terjadi pada proses produksi, rekomendasi perbaikan, menganalisa, dan kemudian melalukan tindakan perbaikan.

  1. Control

Merupakan tahap terakhir dalam pendekatan six sigma di mana dalam tahap ini dilakukan pengorganisasian proses atau perbaikan produk dan pemantauan kinerja yang sedang berjalan. Pada tahap ini manajer memastikan level baru kinerja dalam kondisi standar yang kemudian didokumentasikan dan dipublikasikan yang berguna sebagai langkah perbaikan untuk proses perbaikan berikutnya.

Darman S.E., M.M