PERFORMA MANAJEMEN BAGAIMANA MENGUKURNYA? (1)
Oleh Hardijanto S.
Sebenarnya telah banyak basis pola pandang pengukuran manajemen. Kunci utamanya adalah komparasi antara performa perusahaan dengan suatu referensi. Ada yang diangkat dari data historis dari perusahaan, data industri, atau data yang diambil dari biro pusat statistik hingga lembaga riset independen. Namun sebenarnya bagaimana melakukan pengukuran yang paling sederhana?
Secara bisnis praktis, konsep pengukuran usaha atau perusahaan swasta yang dilaksanakan oleh manajemen dapat mengambil pedoman atau “benchmark” terhadap “risk free investment” atau tingkat imbal hasil dari investasi yang tanpa resiko. Ukuran ini bisa didapat di koran atau internet dengan mencari data imbal hasil dari investasi ORI (Obligasi Ritel Indonesia). Besar tingkat imbal hasil ORI (ORI 13-14) sekitar 5,85% sampai 6,6%. Sedang Obligasi FR (Fixed Rate) khususnya untuk FR 59-74 mencapai 5% sampai 7%.
Dari data ini kita bisa menyimpulkan bahwa tingkat imbal hasil perusahaan harus melebihi angka imbal hasil ini, karena pengembangan perusahaan memiliki komponen resiko. Sehingga manajemen harus mengupayakan margin persseroan mencapai nilai lebih besar dari angka benchmark investasi (imbal hasil) di Obligasi ORI dan FR. Jika tidak perlu dievaluasi apakah semua kegiatan telah mencapai efisiensi yang tinggi atau nilai barang telah dikomunikasikan dengan baik kepada pelanggan.