TINGKAT PENGGUNAAN KARYAWAN OUTSOURCING PADA PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta
Dalam iklim persaingan usaha yang semakin ketat, perusahaan berusaha melakukan efisiensi biaya produksi (cost of production). Salah satunya dengan sistem outsourcing, Dengan system ini, perusahaan dapat menghemat pengeluaran dalam membiayai Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di perusahaan bersangkutan. Perusahaan umumnya menyadari bahwa merekrut dan mengkontrak karyawan, menghitung dan membayar gaji, lembur dan tunjangan-tunjangan, memberikan pelatihan, administrasi umum serta memastikan semua proses berjalan sesuai dengan peraturan perundangan adalah pekerjaan yang rumit, banyak membuang waktu, pikiran, dan dana yang cukup besar serta dapat menghambat konsentrasi mereka untuk mengembangkan bisnis utama (core bussines) perusahaannya.
Dengan munculnya fenomena tersebut, maka banyak perusahaan outsourcing bersaing menyalurkan sumber daya manusia yang terbaik kepada perusahaan-perusahaan yang membutuhkan jasa outsourcing tersebut. Kunci utama bagi sebuah perusahaan outsourcing dalam menghadapi persaingan bisnis adalah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk itu, perusahaan outsourcing seharusnya memiliki karyawan yang baik agar dapat mencari, menyalurkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompetitif dan memiliki kinerja yang baik agar dapat disalurkan ke perusahaan yang ingin bekerja sama dengan perusahaan outsourcing tersebut. Apabila karyawan memiliki kinerja yang memuaskan maka perusahaan akan sangat terbantu untuk mencapai tujuan perusahaan.
No | Kota | Luas Wilayah | Jumlah Perusahaan yang berdiri menurut DIRJEN AHU (Direktorat Jendral Administrasi Hukum) |
1 | Jakarta | 664,01 | 1881 |
2 | Surabaya | 350,54 | 535
|
3 | Medan | 265,00 | 398 |
4 | Bandung | 167,67 | 450 |
5 | Makasar | 199,26 | 463 |
Sumber : DIRJEN AHU (Direktorat Jendral Administrasi Hukum)
Berdasarkan tabel 1.2 menunjukan bahwa Jakarta memiliki wilayah yang paling luas dibandingkan dengan kota lainnya. Dan sektor usaha atau perusahaan yang berdiri lebih banyak di Jakarta dibandingkan kota lainnya. Hal itu karena Jakarta adalah pusat segala kegiatan usaha yang ada di indonesia. Karena Jakarta merupakan ibu kota metropolitan yang menjadi pusat bisnis yang ada di Indonesia.
- Binajasa Sumber Sarana atau BSS Recruitment & Kontrak Personil adalah perusahaan penyedia bisnis jasa outsourcing bagi perusahaan kliennya. PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta menyediakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan kliennya. Tidak hanya pekerja seperti karyawan atau buruh, PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta juga menyediakan manager untuk disalurkan ke perusahan besar. Contohnya PT. ASTRA yang membutuhkan manager maka PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta dapat mencarikannya. Hal tersebut dinamakan hijack manager fit. Yaitu dimana karyawan menghijack manager suatu perusahaan untuk dipindahkan menjadi manajer di tempat lain yang memungkinkan lebih baik. Selain itu, PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta juga menyediakan jasa background check yaitu memeriksa ijazah dari karyawan klien apakah asli atau palsu dan mencari tahu apakah karyawan kliennya mempunyai permasalahan di perusahaan lama.
- Saat ini PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta memiliki 80 karyawan yang keseluruhannya bekerja sama dalam sistem perekrutan karyawan outsourcing. Menurut wawancara yang dilakukan kepada manager industrial relation PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta menyatakan bahwa beberapa tahun terakhir banyak karyawan yang hasil kinerjanya tidak maksimal, dikarenakan tidak memiliki kemampuan yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya dan hasil perekrutan pekerja outsourcing tidak selalu mencapai target yang diinginkan perusahaan, padahal background dari nilai dan kriteria pada saat perekrutan telah memenuhi syarat. Hal tersebut menyebabkan banyak karyawan yang keluar dari PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta karena kinerjanya tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta. Lemahnya kemampuan yang dimiliki oleh karyawan tersebut berdampak pada turunnya kinerja karyawan. Sedangkan, kinerja karyawan yang baik sangat membantu perusahaan untuk mencapai target dan profit perusahaan.Kinerja karyawan dapat meliputi kualitas dan kuantitas output serta keandalan dalam bekerja Menurut Rivai dan Sagala dalam Priansa (2016:269) menyatakan bahwa kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai perestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai perannya dalam organisasi.
Sesuai wawancara dengan manager industrial relation PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta yang mengatakan bahwa syarat minimum pendidikan bagi karyawan untuk bekerja di PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta adalah tingkat SMA hingga S1. Tetapi lulusan S1 pun tidak menjamin kinerja karyawan itu baik. Hal ini dibuktikan dengan penilaian kinerja karyawan pada PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta bahwa karyawan lulusan S1 lebih banyak yang dikeluarkan atau mengundurkan diri karena tidak mampu bersaing dengan karyawan lainnya dalam merekrut pegawai outsourcing hingga diterima di perusahaan klien. Selama tiga tahun terakhir dari pendidikan SMA, D3, maupun S1 tetap tidak mencapai target dalam merekrut pegawai outsourcing, bairpun lulusan SMA dan D3 lebih banyak merekrut dari S1. Dan penilaian kinerja karyawan oleh PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta juga dilihat oleh kemampuan komunikasi karyawan terhadap perusahaan klien, sedangkan banyak karyawan yang tidak dapat memaksimalkan kinerjanya dikarenakan lemahnya kemampuan komunikasi untuk meyakinkan klien dan merekrut pegawai outsourcing sesuai keinginan klien. Kinerja karyawan yang lemah menurut wawancara dengan manager industrial relation PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta, dapat dibuktikan dengan jumlah pekerja outsourcing yang berhasil direkrut dan telah diterima oleh perusahaan klien yang dilakukan oleh karyawan lulusan S1, D3 dan SMA. Hasilnya, dari SMA, D3 dan S1 tidak mencapai target perusahaan. Dan lulusan SMA lebih unggul merekrut pegawai dibanding D3 dan S1 Hal tersebut dapat dibuktikan dengan tabel berikut:
No Tingkat Pendidikan Hasil Kinerja Perekrutan dalam tiga tahun terakhir Tahun 2014 2015 2016 1 SMA 783 670 820 2 D3 555 456 672 3 S1 652 345 512 Total hasil kinerja perekrutan
1990
1471
2004
Target perusahaan
2000
2200
2400
Sumber: Data Sekunder PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta.
Berdasarkan hasil data ditabel 1.2 menunjukan bahwa karyawan tingkat pendidikan SMA dapat lebih banyak merekrut dibandingkan karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan D3 dan S1. Pada tahun 2014, karyawan dengan latar belakang S1 mampu merekrut total 652 pekerja outsourcing, dan karyawan berlatar belakang pendidikan D3 mampu berekrut 555 pekerja outsourcing sementara karyawan berlatar belakang pendidikan SMA mampu merekrut total 783 pekerja outsourcing. Pada tahun 2015 karyawan dengan latar belakang S1 mampu merekrut total 345 pekerja outsourcing, dan karyawan berlatar belakang pendidikan D3 mampu merekrut 456 pekerja outsourcing dan karyawan berlatar belakang pendidikan SMA mampu merekrut total 670 pekerja outsourcing. Dan pada tahun 2016, karyawan dengan latar belakang S1 mampu merekrut total 516 pekerja outsourcing, dan karyawan berlatar belakang pendidikan D3 mampu berekrut 672 pekerja outsourcing sedangkan karyawan berlatar belakang pendidikan SMA mampu merekrut total 820 pekerja outsourcing. Menurut wawancara manager industrial relation PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta seluruh pekerja outsourcing yang berhasil direkrut karyawan PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta adalah pekerja yang telah berhasil disalurkan kepada perusahaan klien, diterima oleh perusahaan klien dan memenuhi strandar perusahaan klien. Dari tahun 2014 hingga tahun 2016 karyawan SMA selalu unggul merekrut dibandingkan karyawan lulusan D3 dan S1 hal itu menunjukan bahwa latar belakang pendidikan tidak menjamin kinerja karyawan itu baik. Dan pada tahun 2014 perusahaan menargetkan karyawan dapat merekrut sebesar 2000 karyawan sedangkan total pegawai yang berhasil direkrut sebanyak 1990. Pada tahun 2015 perusahaan menargetkan karyawan merekrut sebanyak 2200 sedangkan total yang direkrut 1471, dan terakhir pada tahun 2016 perusahaan menargetkan 2400 pegawai untuk direkrut dan kenyataan karyawan hanya dapat merekrut 2004 karyawan. Hal menunjukan bahwa kinerja karyawan pada PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta itu sangat rendah dalam hal merekrut karyawan yang merupakan tugas pokok perusahaan. Karena setiap tahun nya dalam tiga tahun terakhir karyawan tidak pernah mencapai target dalam merekrut pegawai outsourcing. Hal tersebut dapat menghambat perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Karyawan dengan latar belakang pendidikan SMA, D3 maupun S1 mendapatkan tugas yang sama dan memiliki kualifikasi yang sama dalam mencari pekerja outsourcing. Misalnya PT. Astra sebagai klien PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta membutuhkan seorang akuntan maka seluruh karyawan PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta dengan latar belakang pendidikan SMA, D3 maupun S1 mencarikan calon pekerja outsourcing untuk menjadi akuntan, dan siapa yang berhasil menyalurkan karyawan sesuai dengan yang diinginkan oleh PT. Astra hingga diterima, berarti karyawan tersebut berhasil dalam pekerjaaannya serta merekrut karyawan outsourcing.Pen
-
Hafizul akbar Melamar pekerjaan
-
Maryjo Massaro TINGKAT PENGGUNAAN KARYAWAN OUTSOURCING PADA PT. Binajasa Sumber Sarana (BSS) Jakarta [...]Outsourcing Services in Gurgaon offered by India internationally not only cut back your value but additionally sever good mind internationally.[...]
-
ITA ini perusahaan outsourching ya???
-
VIONITASARA RIZKIYA UTAMI Saya ingin bekerja disini.
-
Teguh waluyo Ingin melamar menjadi teknisi IKR MNC PLAY MEDIA