Tahapan Pengukuran Kinerja menggunakan metode Performance Prism

Oleh:  Yulifiyanto & Haryadi Sarjono

Tahapan Pengukuran Kinerja menggunakan metode Performance Prism

Dalam perspektif strategi ini Neely, et al. (2002) dalam text book Quitt (2010), mengungkapkan bahwa pengukuran memiliki beberapa peran, yaitu:

  1. Ukuran-ukuran tersebut dibutuhkan agar memungkinkan manajer menelusuri apakah strategi yang mereka pilih telah benar-benar diimplementasikan atau tidak.
  2. Ukuran-ukuran dapat digunakan untuk mengkomunikasikan strategi-strategi dalam perusahaan.
  3. Ukuran-ukuran dapat diaplikasikan, untuk mendorong dan merangsang implementasi strategi.

Setelah tersedia, data pengukuran dapat dianalisis dan digunakan untuk menguji apakah strategi berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau tidak.

Performance Prism mempunyai tahapan dalam desain pengukuran kinerja sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi stakeholder satisfaction dan stakeholder contribution dari masing-masing stakeholder yang dimiliki perusahaan.
  2. Menetapkan tujuan (objective).
  3. Menyesuaikan strategi, proses dan kapabilitas yang dimiliki perusahaan dalam memenuhi tujuan.
  4. Mendefinisikan pengukuran (measures) yang digunakan untuk pencapaian tujuan tersebut.
  5. Mengecek (validasi) apakah ada pengukuran yang konflik.
  6. Menjabarkan spesifikasi masing-masing pengukuran.

 

Sumber: Neely; Adams and Crowe (2001)

Gambar Ruang Lingkup Performance Prism