Objective Matrix (OMAX)

Oleh : Yulifiyanto & Haryadi Sarjono

Definisi

Objective Matrix (OMAX) adalah suatu sistem pengukuran produktivitas parsial yang dikembangkan untuk memantau produktivitas di setiap bagian perusahaan dengan kriteria produktivitas yang sesuai dengan keberadaan bagian tersebut (objective). Metode ini dikembangkan oleh James L. Riggs, PE., seorang professor Departement Of Industrial Engineering Oregon State University pada tahun 1980-an di Amerika Serikat. Dalam OMAX diharapkan aktivitas seluruh personil perusahaan untuk turut menilai, memperbaiki dan mempertahankan, karena sistem ini merupakan sistem pengukuran yang diserahkan langsung ke bagian unit proses industri. Konsep pengukuran ini adalah menggabungkan beberapa kriteria kinerja dalam sebuah matrix. Masing-masing indikator kinerja memiliki bobot sesuai dengan tingkat kepentingan terhadap tujuan produktivitas perusahaan secara keseluruhan. Hasil dari pengukuran OMAX adalah nilai indeks kinerja tunggal (James L. Riggs, 1986) dalam jurnal Agustina & Riana (2011).

Perhitungan Metode Scoring Objective Matrix (OMAX) di PT. Pertamina Retail

Untuk dapat mengetahui pengukuran kinerja secara spesifik dan level kinerja perusahaan secara tepat, maka perlu dilakukan penempatan level atau skor dengan menggunakan metode scoring OMAX. Untuk pengukuran OMAX pada Performance Prism, target maksimum diisi untuk level 10, sedangkan untuk level 3 yaitu kondisi awal, dan untuk level 0 diisi dengan target minimum yang dapat dicapai oleh perusahaan dalam keadaan terburuk.

Berikut merupakan contoh perhitungan pengisian level 9 hingga level 4 dan level 2 hingga level 0. Perhitungan interval dimulai pada level 10 dan level 3 dengan menggunakan persamaan yang dapat dilihat pada contoh perhitungan berikut ini.

Contoh perhitungan Key Performance Indicator Kepuasan dan Kontribusi (KPI-KK) 1:

Interval level 9 sampai level 4 = = 2.143

Level 9 = 100 – 2.143 = 97.857

Level 8 = 97.857 – 2.143 = 95.714 ; dan seterusnya sampai level 4.

Interval level 2 sampai level 1 = = 3.333

Level 2 = 85 – 3.333 = 81.667

Level 1 = 81.667 – 3.333 = 78.334

Contoh perhitungan diulang dengan cara yang sama untuk memperoleh nilai pada masing-masing level untuk setiap KPI. Nilai yang telah diperoleh digunakan untuk mengisi tabel level OMAX. Selanjutnya adalah mengisi data performance perusahaan pada tahun 2014 pada tabel yang telah disediakan. Pengisian nilai level pada bagian monitoring dengan menggunakan rumus interpolasi sebagai berikut.

KPI KK 1 à Key Performance Indicator Kepuasan dan Kontribusi

Performance  = 95

Level 10  = 100 à target maksimum

Level 7    = 93.571

Maka Performance = 95, berada pada level antara level 10 dan level 7

3.499 (x 7)  =  (10 x)

3.499x – 24.493  =  10 x

4.499x  = 34.493

x = 7.667

Pada bagian monitoring, maka akan diisi nilai level dengan nilai x. Untuk bobot diisi dengan nilai bobot KPI KK 1 pada SPBU PT. Pertamina Retail yang ada pada Tabel Scoring OMAX dengan Traffic Light System Kepuasan dan Kontribusi (KK) SPBU PT. Pertamina Retail, didapat angka sebesar 0.015. Nilai value merupakan perkalian antara level dan bobot yaitu 0.135. Hal ini dilakukan seterusnya hingga bagian monitoring KPI terpenuhi seluruhnya. Dalam hal ini dapat juga dipadukan dengan metode Traffic Light System.

Daftar Pustaka

Agustina, F., & Riana, N.A. (2011). Analisa Produktivitas Dengan Metode Objective

Matrix (OMAX) di PT. X. Jurnal Teknik dan Manajemen Industri Vol. 6, No. 2 Desember 2011 hal. 150-158.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=180616&val=6203&title=Analisis%20Produktivitas%20dengan%20Metode%20Objective%20Matrix%20(OMAX)%20di%20PT.%20X

Dalalah, Doraid; Al-Oqla Faris & Hayajneh Mohammed. (2010). Application of the Analytic Hierarchy Process (AHP) in Multi Criteria Analysis of the Selection of Cranes. Jordan Journal of Mechanical and Industrial Engineering, Vol. 4,

November 5 2010 ISSN 1995-6665.

            http://jjmie.hu.edu.jo/files/v4n5/Application%20of%20the%20Analytic%20

ierarchy%20Process.pdf

Hafsah; Kodong, Frans Richard; Julian, Alain. (2011). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Hotel dengan Menggunakan Metode Promethee dan AHP. Seminar Nasional Informatika. 2011;ISSN: 1979-2328.

http://repository.upnyk.ac.id/645/1/D-7.pdf

Hasibuan SP. Malayu, (2007), Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta.

Laricha, Lithrone; Agusman, Delvis & Agrida, Sanvy. (2012). Perancangan Pengukuran Kinerja pada PT Jaya Celcon Prima dengan Metode Performance Prism dan Scoring OMAX (Objective Matrix). Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer, Vol. 01 No. 04, Okt-Des.

http://journal.tarumanagara.ac.id/index.php/kidtind/article/view/1776

Parmenter, David, (2010), Key Performance Indicators, 2nd edition, John Wiley & Sons Inc, New Jersey.