INOVASI TERBALIK
Oleh Hardijanto S
Perusahaan harus menemukan strategi untuk tumbuh, dengan memanfaatkan sumber daya dan market lokal dan jika dimungkinkan tentu sumber daya dan pasar internasional. Pasar internasional memiliki karakteristik tersendiri yang tentu berbeda dengan pasar lokal. Permintaan pasar di negara maju dibandingkan dengan negara berkembang mungkin juga memiliki pendekatan yang sama sekali berbeda. Menariknya adalah jika produk dari perusahaan multinasional tersebut memenuhi kedua pasar, Nasional dan internasional sekaligus. Perusahaan multinasional mungkin menghadapi situasi atau kasus atau permasalahan tertentu seperti ini.
Dalam memproduksi produk, perusahaan multinasional memulai beberapa strategi. Salah satu strategi disebut “glokalisasi”. Ini adalah suatu konsep pembuatan produk dengan standar tinggi yang kemudian dapat dipecah menjadi bagian kecil untuk memenuhi permintaan dengan kualitas atau segmentasi pasar yang lebih rendah. Strategi lain disebut “reverse innovation” atau inovasi terbalik. Ini mengacu secara luas pada proses dimana barang dikembangkan sebagai model yang lebih murah untuk memenuhi kebutuhan negara-negara berkembang.
Namun, dalam kondisi pasar situasi seperti di atas, jika produk strategi “inovasi terbalik” dilakukan kembali di negara berkembang, maka strategi ini mungkin akan memicu pasar baru yang mengganggu ke pasarnya sendiri. Efeknya bisa dilihat dengan penurunan pasar yang cepat dan besar. “Gangguan” yang dapat menyulitkan perusahaan karena inovasi balik memerlukan “desentralisasi” atau “diferensiasi lokasi”. Fokus pasar lokal yang secara fundamental berbenturan dengan struktur produk premium perlu diperhatikan. Jadi Glokalisasi tidak perlu sama sekali dihindari.